free hit counter code BMKG Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabar saat Pemilu - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
BMKG Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabar saat Pemilu
bas Kepala BMKG Dwikorita Karnawati

BMKG Antisipasi Cuaca Ekstrem di Jabar saat Pemilu

  • Selasa, 30 Januari 2024 | 21:22:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews Bandung - Pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan berlangsung Februari masuk puncak musim hujan.

 

Saat musim hujan, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang sering mengancam khususnya daerah-daerah rawan bencana. 

 

Jabar misalnya salah satu provinsi di Indonesia yang harus diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi khususnya saat pemungutan suara.

 

Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan daerah rawan potensi hidrometeorologi saat pelaksanaan pemilu yakni di Jabar bagian Timur dan Selatan.

 

“Saat ini hingga kedepan masuk puncak musim hujan jadi yang harus diwaspadai adalah Jawa Barat bagian timur dan selatan. Majalengka, Sukabumi,” ujar Teguh Rahayu, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).

 

Sementara itu ditempat yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi-potensi tersebut harus terus  diantisipasi agar memperlancar hajat 5 tahunan di Indonesia berlangsung lancar. 

 

“Pentingnya kesiapsiagaan untuk menghadapi puncak musim hujan yang di akhir Januari hingga Maret. Apalagi kita akan punya hajat besar, pemungutan suara,” kata Dwikorita.

 

“Tentunya kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur, BPBD bagaimana upaya mitigasi agar curah hujan yang tinggi tidak mengganggu hajat nasional kita,” tambah Dwikorita.

 

Dwikorita mengatakan potensi hujan sebetulnya normal, sesuai rata-rata bulanan selama 30 tahun terakhir. tidak ada anomali. 

Bisa mencapai 400 milimeter dalam satu bulan. 

 

Akan tetapi secara harian bisa mengalami ekstrem. Curah hujan bisa mencapai 100 milimeter lebih per hari dan kadang bisa mencapai 150 milimeter.

 

“Tentunya mengganggu lingkungan, merusak, mengakibatkan longsor, banjir, banjir bandang. Perlu kewaspadaan, inspeksi sungai apakah ada sumbatan agar tidak menyebabkan banjir bandang,” tandas Dwikorita. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Sekda Instruksikan Pemda Data Dampak Gempa Garut
Sejumlah Bangunan Rusak Akibat Gempa M 6,5 Garut
13.050 Jemaah Haji Asal Jabar Berangkat dari BIJB
Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel

Editorial



    sponsored links