Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
- 24 November 2024 | 08:13:00 WIB
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Pelaksanaan Pemilu 2024 yang akan berlangsung Februari masuk puncak musim hujan.
Saat musim hujan, bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor dan banjir bandang sering mengancam khususnya daerah-daerah rawan bencana.
Jabar misalnya salah satu provinsi di Indonesia yang harus diwaspadai potensi bencana hidrometeorologi khususnya saat pemungutan suara.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan daerah rawan potensi hidrometeorologi saat pelaksanaan pemilu yakni di Jabar bagian Timur dan Selatan.
“Saat ini hingga kedepan masuk puncak musim hujan jadi yang harus diwaspadai adalah Jawa Barat bagian timur dan selatan. Majalengka, Sukabumi,” ujar Teguh Rahayu, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (30/1/2024).
Sementara itu ditempat yang sama, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan potensi-potensi tersebut harus terus diantisipasi agar memperlancar hajat 5 tahunan di Indonesia berlangsung lancar.
“Pentingnya kesiapsiagaan untuk menghadapi puncak musim hujan yang di akhir Januari hingga Maret. Apalagi kita akan punya hajat besar, pemungutan suara,” kata Dwikorita.
“Tentunya kita berkoordinasi dengan Pak Gubernur, BPBD bagaimana upaya mitigasi agar curah hujan yang tinggi tidak mengganggu hajat nasional kita,” tambah Dwikorita.
Dwikorita mengatakan potensi hujan sebetulnya normal, sesuai rata-rata bulanan selama 30 tahun terakhir. tidak ada anomali.
Bisa mencapai 400 milimeter dalam satu bulan.
Akan tetapi secara harian bisa mengalami ekstrem. Curah hujan bisa mencapai 100 milimeter lebih per hari dan kadang bisa mencapai 150 milimeter.
“Tentunya mengganggu lingkungan, merusak, mengakibatkan longsor, banjir, banjir bandang. Perlu kewaspadaan, inspeksi sungai apakah ada sumbatan agar tidak menyebabkan banjir bandang,” tandas Dwikorita. (*)
bas
0 KomentarPEMKOT Bekasi yang digelar di Plaza Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani diikuti ribuan aparatur pada Jumat, (22/11/2024). Selengkapnya..
EKS calon legislatif DPRD Kota Bekasi dari PSI Kota Bekasi mengalihkan dukungan dari Paslon Risol ke Paslon Nomor 3 Selengkapnya..
PEMERINTAH Kota Bekasi menggelar doa bersama menjelang Pilkada Selengkapnya..
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat Selengkapnya..
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
EKS calon legislatif DPRD Kota Bekasi dari PSI Kota Bekasi mengalihkan dukungan dari Paslon Risol ke Paslon Nomor 3 Ridho
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).