JuaraNews, Doha - Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong pasrah dengan nasib tim asuhannya di Piala Asia 2023 Qatar seusai ditekuk Jepang 3-1 pada laga pamungkas penyisihan Grup D, Rabu (24/1/2024) malam..

Pada laga yang digelar di Stadion Al Thumama Stadium, Doha tersebut, 3 gol tim Samurai Biru dicetak Ayase Ueda menit 6 dari titik penalti, dan 52, serta gol bunuh diri Justin Hubner menit 88. Sementara gol hiburan tim Merah Putih dicetak Sandy Walsh pada menit 90+2. Dengan kekalahan tersebut, pasukan STY gagal lolos otomatis ke babak 16 Besar, karena harus finis di peringkat 3 dengan poin 3 pada klasemen akhir Grup D.

Namun Jordi Amat dan kawan-kawan masih berpeluang melaju ke Perdelapan Final lewat jalur Peringkat 3 Terbaik. Namun peluang melanjutkan kiprahnya di Doha cukup kecil, karena saat ini tim Garuda masih di urutan 4 pada klasemen sementara Peringkat 3 Terbaik. Posisi Indonesia belum aman, karena ada Bahrain dari Grup E dan Oman dari Grup F di urutan 3 dan 6 yang masih menyisakan 1 laga. Apalagi Bahrain yang memiliki poin 3, sama dengan Indonesia namun lebih unggul selisih gol, yakni -1 berbanding -3. Sementara Oman mengoleksi 1 dengan selisih gol -1.

Dengan demikian, nasib Indonesia untuk melaju babak knock-out sangat bergantung pada laga pamungkas Bahrain yang akan menghadapi Yordania, Kamis (25/1/2024) pukul 18.30 WIB, dan Oman melawan Kirgizstan mulai pukul 22.00 WIB.

Menghadapi situasi tersebut, STY memilih pasrah. Menurutnya, hal tersebut sesutau yang perlu dibicarakan. "Itu bukan sesuatu yang bisa saya bicarakan. Saya pikir itu kehendak Tuhan. Kita harus istirahat dan melihat hasil pertandingan. Saya pikir kami harus melihat hasil pertandingan untuk mengambil keputusan," ungkap STY seusai laga, dikutip Antara.

STY pun enggan berkomentar banyak soal laga Bahrain dan Oman. Pelatih asal Korea Selatan tersebut hanya ingin memberikan waktu istirahat sejenak seusai menjalani laga melelahkan menghadapi Jepang.

"Lolos atau tidak, normalnya memang pemulihan jadi besok (Kamis, 25/1/2024) istirahat. Tentu segalanya bisa terjadi. Saya tidak bisa mengatakan apa pun untuk besok seperti apa. Saya enggan berkomentar," ujar pelatih yang pernah mengarsiteki Timnas Korsel tersebut.

STY pun mengaku tidak akan menggelar nonton bareng laga Yordania kontra Bahrain, atau Oman versus Kirgizstan. "Saya ingin membiarkan mereka bersantai tanpa stres. Saya membiarkan mereka menonton saja sendiri," ucapnya.

Soal laga kontra Jepang yang memiliki ranking FIFA di Asia, STY menyebut banyak pelajaran berharga yang didapat tim Garuda. STY pun memberikan apresiasi kepada Jordi Amat dan kawan-kawan yang telah berjuang maksimal di lapangan, kendati gagal meraih poin.

"Saya ingin mengucapkan selamat kepada Jepang. Saya juga mengakui bahwa mereka adalah tim yang bagus. Saya ingin memberi tepuk tangan kepada para pemain karena telah melakukan yang terbaik," ungkap pelatih 53 tahun ini.

STY sendiri menunjukkan rasa bahagianya melihat penampilan Tim Garuda di Piala Asia kali ini. Pasalnya, tim dengan status pemain termuda dan ranking terbawah kedua namun bisa memberikan penampilan yang menjanjikan saat melawan Irak, Vietnam, dan Jepang.

"Itu adalah pengalaman yang baik bagi saya sebagai pelatih, memimpin tim dengan peringkat FIFA rendah ke turnamen besar Asia dan menunjukkan kepada para pemain apa yang diinginkan para pemain," bebernya.

"Indonesia dianggap sebagai yang terlemah dalam peringkat Piala Asia, namun saya melihat mereka meningkat saat berhadapan lawan mereka. Kami mengeluarkan pemain termuda dan bermain melawan tim bagus. Saya melihat harapan untuk sepak bola Indonesia. Saya kira ini akan membantu pembangunan (sepak bola Tanah Air)," pungkasnya. (*)

Oleh: deni mulyana sasmita / den