free hit counter code Mengungkap Misteri dan Sejarah Situ Ciburuy - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Mengungkap Misteri dan Sejarah Situ Ciburuy
    Ilustrasi

    Mengungkap Misteri dan Sejarah Situ Ciburuy

    • Jumat, 3 November 2023 | 09:15:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Legenda misteri Situ Ciburuy  memiliki kebudayaan yang sangat beragam yang melahirkan sebuah tradisi kesenian hingga Legenda dan mitos.

     

    Situ ciburuy yang terletak di Desa Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat sekitar 25 km dari pusat kota kembang merupakan situs peninggalan zaman Prabu Siliwangi yang kemudian dilanjutkan oleh anaknya yaitu Prabu Kian Santang.

     

    Pada zaman dahulu tempat ini oleh Prabu Kian Santang digunakan sebagai arena pertarungan dengan jawara-jawara di pulau Jawa dijadikan panggung kesenian dan arena laga bagi para jawara kemudian orang yang menang dalam arena itu akan diutus ke medan perang konon katanya yang menang akan dijadikan pemimpin untuk perang.

     

    Sejarah terbentuknya situ ciburuy adalah dari dua buah sungai kecil yang ujungnya bertemu di satu desa kecil bernama ciburuy pada tahun 1918 area di mana pertemuan dua sungai kecil itu dibendung oleh warga untuk membuat pengairan sawah di desa mereka, namun bendungan itu tidak cukup untuk menahan banyaknya air hingga wilayah tersebut menjadi tergenang hampir seluas 15 hektar.

     

    Konon katanya dahulu situ ciburuy merupakan lembah yang dalam konturnya seperti perbukitan yang berkelok dulu kedalamannya lebih dari 10 meter Sekarang airnya semakin mendangkal kemungkinan terbesarnya karena sedimentasi, namun istimewanya situ ciburuy ikannya tak pernah habis situ atau danau ini masuk dalam lagu daerah yang akrab di masyarakat sunda yakni “Bubuy Bulan” lagu ini menyebut mitos yang masih hidup dalam keyakinan sebagian warga sekitar danau bahwa situ ciburuy laukna hese dipancing artinya ikan di situ ciburuy sulit dipancing.

     

    Hingga kini sebagian masyarakat masih percaya bahwa ikan-ikan disitu ciburuy ini memang sulit dipancing terutama oleh warga pendatang atau wisatawan, ikan-ikan di situ ciburuy hanya bisa didapat oleh warga pribumi yang mewarisi ilmu menangkap ikan dari nenek moyang.

     

    Jauh sebelum itu mitosnya Situ Ciburuy merupakan tempat pemandian sepasang badak konon masyarakat ciburuy menyebutnya badak hideung atau hitam serta buaya bodas atau putih.

     

    Peninggalan sejarah yang terdapat di situs ciburu ini antara lain adalah keris, bende atau lonceng yang terbuat dari perunggu. kujang yang merupakan senjata andalan Prabu Siliwangi, Trisula, Tombak dan tulisan Jawa kuno yang ditulis Prabu Kian Santang di atas daun nipah dan daun lontar.

     

    Dengan sejumlah keyakinan yang tumbuh di sekitar situ ciburuy tidak heran jika masyarakat sekitar danau ini begitu menghormati situ cibubury tiap satu Muharram atau tahun baru Islam masyarakat sekitar rutin mengadakan upacara atau tradisi yang diiringi pertunjukan kesenian tradisional Sunda seperti Ronggeng wayang golek pencak silat dan lainnya.

     

    Salah satu acara rutin peringatan 1 Muharram adalah pawai obor  yang mengelilingi situ Cibubur pawai obor ini biasa diikuti warga dimeriahkan dengan menabuh kentongan dan ditutup dengan siraman rohani.

     

    Di wilayah situ ciburuy uniknya terdapat bagian dari wilayah tersebut yang tidak terendam di bagian tengah danau hingga membentuk seperti pulau kecil di tengah danau daratan itu yang sekarang juga sering menjadi tujuan pengunjung situ ciburuy saat menyewa perahu ataupun sepeda air.

     

    Pulau kecil di situ ciburu ini ditumbuhi pepohonan yang rindang sehingga membuat suasana semakin nyaman dengan udara khas Bandung  yang sejuk.

     

    Ada juga cerita lainnya yang diturunkan secara turun-temurun yakni tentang ikan silayung yang ukurannya raksasa,  selain pun dikabarkan bisa membesar dan mengecil ia muncul sekitar jam 11 siang yang sebelumnya ditandai dengan air beriak yang menurut warga sekitar sebatas mengontrol situasi agar situ tetap terjaga jika ada yang berbuat tak senonoh membuang sampah membuang sesuatu ke tengah danau konon katanya si Layung akan menampakan diri dengan air bergelombang sebagai ekspresi kemarahan.

     

    Selain itu ada pantangan bagi mereka yang berpasangan namun belum memiliki ikatan pernikahan untuk tidak mengunjungi situs tersebut terutama pada hari Jumat dan sabtu konon bagi mereka yang bersikeras ke sana apabila melanggar pantangan ini diyakini akan membuat hubungan terganggu meski tidak jelas jenis gangguannya bahkan konon katanya dari gangguan tersebut dapat memutuskan hubungan percintaan mereka.

     

    Dengan sejumlah keyakinan yang tumbuh di sekitar situ ini tidak heran jika masyarakat sekitar danau pun begitu menghormati keberadaan Situ Ciburuy. (*)

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Suhu Dingin, Waspadai Penyakit ISPA dan Flu
    Inilah Beberapa Daerah Bersuhu Dingin di Indonesia
    Misteri Penghuni Jin Kota Gaib Padang 12 Kalbar
    iBooming, Solusi Sukses Afiliasi di TikTok
    Sesar Lembang, Pahami Patahan di Tanah Parahyangan


    sponsored links