Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Indonesia tidak hanya terkenal dengan Negara maritim namun kaya akan budaya juga salah satunya adalah batik, sebagai warisan budaya Indonesia yang telah memiliki popularitas tersendiri dimata dunia saking populernya batik yang telah menjadi identitas bangsa Indonesia sehingga UNESCO akhirnya mematenkan batik sebagai warisan kemanusiaan untuk Budaya Lisan, dan Nonbendawi.
Batik sendiri telah ditetapkan pada tanggal 2 Oktober tahun 2009 dan kemudian menjadi cikal bakal sebagai hari batik Nasional. Perjalanan batik di Indonesia pun sudah ada sejak Kerajaan Majapahit, Seiring perjalanan waktu kesenian batik di Indonesia terus berkembang sampai kerajaan berikutnya beserta raja-rajanya.
Secara umum kesenian batik telah merambah di Indonesia khususnya di Pulau Jawa. Setelah akhir periode pada abad ke-18 atau awal abad ke-19 teknik batik sendiri telah diketahui lebih dari 1000 tahun, kemungkinan berasal dari Mesir kuno atau Sumeria.
Teknik batik pun meluas di beberapa negara seperti di Afrika Barat, Nigeria, Kamerun, Mali serta menyebar di beberapa Negara Asia seperti India, Srilanka, Bangladesh, Iran, Thailand, Malaysia dan juga Indonesia.
GP Rouffaer seorang peneliti dari Belanda mengungkapkan bahwa sebenarnya batik dengan model pola Gringsing sudah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri Jawa Timur. Dia juga mengatakan bahwa pola tersebut hanya bisa dibentuk dengan canting di abad ke-13, dan untuk detail kain dengan motif yang menyerupai pola batik pada waktu itu dikenakan oleh Prajna Paramita Arca Dewi kebijaksanaan umat Buddha. Rouffaer pun menyimpulkan bahwa abad ke-12 sampai abad ke-13 orang Indonesia sudah mengenal teknik membatik.
Pada abad ke-19 inilah masa keemasan batik yang pada awalnya batik hanya dibuat terbatas dan hanya khusus untuk keluarga kalangan Keraton saja, motif batik yang mereka pakai pun menggambarkan arti sejarah dan cerita tertentu meskipun ada beberapa motif yang memang mempunyai makna sakral dan tidak bisa dipakai oleh sembarang orang, namun lambat laun batik mulai keluar dari Keraton oleh karena banyak dari pembesar atau petinggi tinggal diluar Kraton maka kesenian batik ini dibawa oleh mereka keluar dari Keraton dan diproduksi pula di tempatnya masing-masing.
Masyarakat kelas bawah pun kemudian mendapat izin untuk juga ikut memakai batik hanya saja tetap dengan norma dan pakem-pakem motif tertentu sedangkan motif khusus untuk raja dan Abdi dalem tetap tidak boleh digunakan rakyat biasa.
Hingga awal abad ke-20 batik yang dihasilkan merupakan batik tulis, sedangkan batik cap baru dikenal setelah perang dunia 1 berakhir atau sekitar tahun 1920-an, uniknya untuk bahan-bahan pewarna yang dipakai ketika membatik terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli yang ada di Indonesia yang dibuat sendiri antara lain dari Pohon mengkudu, Soga dan Nilla sedangkan bahan sodanya di buat dari soda abu untuk garamnya dibuat dari tanah lumpur, dengan berbekal hal ini para pembatik pun akhirnya menciptakan berbagai motif corak warna dan desain yang bisa dipakai masyarakat luas. Hingga saat ini banyak para pengrajin batik sampai desainer juga masih tetap menciptakan motif-motif batik baru dengan dibalut sentuhan modern yang digabungkan dengan teknik tradisional.
Itulah ringkasan tentang asal mulanya batik yang kita kenal dan kemudian menjadi hari batik nasional yang selalu di peringati setiap tahunnya.(*)
Rdsp
0 KomentarTERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
KEJUARAAN adventure offroad bertajuk Superadventure Prima 4x4 Challenge Piala Panglima TNI Cup 2024. Selengkapnya..
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2024 sukses digelar pada tanggal 26-27 Oktober 2024 di The Papandayan Hotel, Selengkapnya..
APAKAH kamu pernah mendengar tentang JINISO? Jika belum, inilah saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang merek yang semakin populer Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.