free hit counter code DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang
    Foto: Istimewa Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman

    DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang

    JuaraNews Bandung - DPRD Jabar menyoroti isu Politik Uang menjelang Pemilu 2024. 

     

    Berdasarkan hasil Pemetaan Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 mengenai Isu Strategis Politik Uang dari Bawaslu RI.

     

    Hasilnya, ada 5 daerah yang masuk kategori paling rawan, di mana Jawa Barat berada dalam posisi ketiga daerah paling tinggi tingkat kerawanan politik uang di Indonesia.

     

    Menanggapi Hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Jabar mengajak masyarakat menolak money politik uang dan meminta tokoh masyarakat, pemuka agama, publik figur dan semua pihak menyerukan sekaligus mensosialisasikan tolak politik uang.

     

    “Politik uang harus dilawan, harus terus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa politik uang itu berbahaya, dan ini tugas kita bersama untuk mensosialisasikannya,” tegas Bedi Budiman, Bandung, Rabu (18/10/2023). 

     

    Menurut Bedi Budiman, politik uang sangat berbahaya karena ujungnya hanya akan melahirkan pemimpin atau wakil rakyat yang hanya peduli terhadap kelompok atau golongannya, pemimpin atau wakil rakyat yang disetir oleh segelintir pemodal dan memunculkan pemimpin atau wakil rakyat yang tak punya kapasitas mumpuni sebagai pemimpin atau wakil rakyat. 

     

    Politik uang juga merusak Pemilu dan demokrasi. Politik uang hanya akan menyuburkan korupsi, keputusan-keputusan yang hanya menguntungkan kelompok atau golongan tertentu karena kembali lagi politik uang politik yang berbiaya mahal. 

     

    “Politik uang politik berbiaya mahal, menarik suara atau simpati masyarakat dengan sogokan bukan karena kepercayaan atau program. Hasilnya, tentu saja pimpinan atau wakil rakyat yang jauh dari kapasitasnya,” katanya. 

     

    Oleh sebab itu politik uang harus dilawan bersama-sama. Kampanye anti politik uang harus dimasifkan kembali, dan instrumen pengawasan harus lebih ketat dalam mengawasi politik uang. Apalagi Jabar menempati posisi ketiga provinsi paling tinggi tingkat kerawanan politik uang. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bawaslu Mulai Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada
    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho
    Doa Bersama Untuk Kelancaran Pilkada Serentak
    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan

    Editorial



      sponsored links