free hit counter code DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang
Foto: Istimewa Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman

DPRD Jabar Ajak Masyarakat Tolak Politik Uang

JuaraNews Bandung - DPRD Jabar menyoroti isu Politik Uang menjelang Pemilu 2024. 

 

Berdasarkan hasil Pemetaan Kerawanan Pemilu dan Pemilihan Serentak 2024 mengenai Isu Strategis Politik Uang dari Bawaslu RI.

 

Hasilnya, ada 5 daerah yang masuk kategori paling rawan, di mana Jawa Barat berada dalam posisi ketiga daerah paling tinggi tingkat kerawanan politik uang di Indonesia.

 

Menanggapi Hal tersebut, Ketua Komisi I DPRD Jabar mengajak masyarakat menolak money politik uang dan meminta tokoh masyarakat, pemuka agama, publik figur dan semua pihak menyerukan sekaligus mensosialisasikan tolak politik uang.

 

“Politik uang harus dilawan, harus terus disosialisasikan kepada masyarakat bahwa politik uang itu berbahaya, dan ini tugas kita bersama untuk mensosialisasikannya,” tegas Bedi Budiman, Bandung, Rabu (18/10/2023). 

 

Menurut Bedi Budiman, politik uang sangat berbahaya karena ujungnya hanya akan melahirkan pemimpin atau wakil rakyat yang hanya peduli terhadap kelompok atau golongannya, pemimpin atau wakil rakyat yang disetir oleh segelintir pemodal dan memunculkan pemimpin atau wakil rakyat yang tak punya kapasitas mumpuni sebagai pemimpin atau wakil rakyat. 

 

Politik uang juga merusak Pemilu dan demokrasi. Politik uang hanya akan menyuburkan korupsi, keputusan-keputusan yang hanya menguntungkan kelompok atau golongan tertentu karena kembali lagi politik uang politik yang berbiaya mahal. 

 

“Politik uang politik berbiaya mahal, menarik suara atau simpati masyarakat dengan sogokan bukan karena kepercayaan atau program. Hasilnya, tentu saja pimpinan atau wakil rakyat yang jauh dari kapasitasnya,” katanya. 

 

Oleh sebab itu politik uang harus dilawan bersama-sama. Kampanye anti politik uang harus dimasifkan kembali, dan instrumen pengawasan harus lebih ketat dalam mengawasi politik uang. Apalagi Jabar menempati posisi ketiga provinsi paling tinggi tingkat kerawanan politik uang. (*)

bas

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Braga Free Vehicle Momentum Bangkitkan Wisata Loka
Raperda Ini Diharapkan Berdampak Positif ke Petani
KPU Buka Pendaftaran Perseorangan, Cek Syaratnya
BIJB Siap Terbangkan 13 Ribu Calon Jemaah Haji
Banjir Rusak Struktural Infrastruktur Pembangunan

Editorial



    sponsored links