JuaraNews, Bandung - Pelatih Persib Bandung Bojan Hodak mengku kaget atas sanksi yang dijatuhkan Komite Disiplin (Komdis) PSSI terhadap 3 pemainnya, I Putu Gede, Marc Klok, dan Ciro Alves.

Ketiga pemain andalan Maung Bandung tersebut dijatahui hukuman larangan bermain sebanyak 2 laga, dan denda sebesar Rp75 juta. Keputusan diambil setelah Komdis menggelar sidang disiplin. Hasilnya ketiga pemain tersebut dinilai telah melanggar Pasal 55 Kode Etik Disiplin PSSI Tahun 2023.

Mereka disanksi karena dinilai malukan tindakan tak terpuji seusai Persib berlaga menghadapi Persis Solo di Stadion Manahan, Solo, Selasa (8/8/2023) lalu. Putu Gede dan Ciro Alves kedapatan mengacungkan jari tengahnya ke penonton, sementara Marc Klok melemparkan botol air mineral.

Akibat sanksi tersebut, Marc Klok dan Ciro Alves tidak bisa diturunkan saat Maung Bandung menjamu Barito Putera pada laga Pekan 8 Liga 1 2023-2024 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Minggu (13/8/2023) sore. Sementara Putu Gede, memang sudah dipastikan absen karena harus menjalani hukuman kartu merah yang diterimanya saat menghadapi Persis.

Menurut Hodak, sanksi tersebut sangat berlebihan dan mendadak. Hodak mengaku, surat resmi dari Komdis PSSI baru diterimanya Sabtu (12/8/2023) pag. Otomatis sanksi tersebut membuat persiapan timnya dalam 3 hari untuk menghadapi Barito Putera, jadi berantakan.

"Saya mendapatkan suratnya tadi pagi. Jadi bagaimana bisa, saya berlatih selama 3 hari bersama tim lalu ada pemberitahuan mendadak, ada pemain yang tidak bisa bermain," ungkap Hodak dalam sesi konferensi pers jelang laga di Stadion GBLA, Sabtu (12/8/2023).

"Mengenai pertandingan besok, persiapan kami tidak ideal karena saya tidak tahu siapa yang bisa main dan siapa yang tidak bisa. Karena tiba-tiba ada beberapa pemain yang terkena larangan bermain," sambungnya.

Hodak menilai, Komdis PSSI terlalu berlebihan dalam memberi hukuman kepada ketiganya. Baginya kompetisi ini bukan seperti permainan di playstation yang bisa dengan mudah menggant pemain dengan cepat.

"Saya tidak tahu siapa yang mengambil keputusan., Tapi menurut saya ini seperti bermain playstation, 3 pemain masuk dan 3 pemain keluar. Dan saya tidak melihat adanya pemain lain yang terkena sanksi seperti ini, 2 laga tidak boleh bermain," tegas Hodak.

"Kami berlatih bersama 3-4 hari dan satu hari sebelum pertandingan mereka memberi tahu bahwa pemain-pemain tersebut terkena hukuman. Ini lucu," lanjutnya.

Menurut pelatih berpaspor Kroasia ini, hukuman tersebut tergolong berat jika dikomparasikan dengan pelanggaran yang diterima. Padahal pelanggaran tersebut tak menciderai fisik salah satu pihak.

"Jika mereka berkelahi atau jika mereka membunuh seseorang (layak dihukum). Kalau ada hukuman berupa denda dan itu oke, tapi jika larangan bermain itu tidak seharusnya terjadi." tandasnya.

Namun tegas Hodak, Persib akan membalas putusan tersebut dengan banding. Pasalnya sanksi tersebut masih bisa dibanding bila Persib merasa tak puas dengan putusan tersebut. (*)

den