free hit counter code Jutaan Ekor Ikan Air Tawar Mati di KJA Waduk Jatiluhur Purwakarta - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Jutaan Ekor Ikan Air Tawar Mati di KJA Waduk Jatiluhur Purwakarta
    (inews,id) Jutaan ikan di KJA Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta mati mendadak akibat cuaca buruk

    Jutaan Ekor Ikan Air Tawar Mati di KJA Waduk Jatiluhur Purwakarta

    JuaraNews, Purwakarta – Jutaan ekor ikan air tawar di keramba jaring apung (KJA) Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, mati, Senin (02/01/2023). Kematian jutaan ekor ikan itu disebab oleh cuaca buruk.

     

    Kadar oksigen berkurang di dalam air dan minimnya cahaya matahari selama sepekan terakhir membuat air menjadi dingin. Kondisi itu terjadi sejak Minggu malam hingga Senin pagi. Imbasnya, para petani KJA merugi ratusan juta rupiah.

     

    Dalam video amatir milik warga, tampak jutaan ikan mati di KJA. Kematian massal ikan ini terjadi merata di seluruh KJA zona 5 Waduk Jatiuluhur. Petani berupaya melakukan panen dini meski ikan sudah dalam kondisi mati dan sebagian kritis.

     

    Sementara musibah di KJA Waduk Jatiluhur Purwakarta tersebut sebenarnya mulai terdeteksi sejak dua hari lalu. Sehari jelang kematian, semua ikan kesulitan bernapas dan muncul ke permukaan air untuk mencari oksigen.

     

    Nono Supriatna, petani KJA Waduk Jatiluhur mengatakan, para petani KJA tidak mengira cuaca buruk akan terjadi lebih cepat. Biasanya cuaca buruk akan terjadi pada Februari 2023. Karena itu sebagian besar petani menanam benih pada November 2022

     

    "Alam berkata lain. Cuaca buruk terjadi di akhir tahun, yaitu, Desember 2022. Hampir sepekan areal waduk jatiluhur tidak disinari matahari akibat cuaca buruk. Dampaknya oksigen di dalam air habis dan kondisi air menjadi dingin," kata Nono sebagaimana diberitakan iNews.id, Senin (02/01/2023).

     

    Ikan yang mati, ujar Nono Supriatna, sebagian besar baru berusia 1 sampai dua bulan. Akibat kejadian ini, Nono mengalami kerugian mencapai Rp400 juta setelah 18 ton ikan mati. "Sebagian petani mengevakuasi ikan mati di kolam masing-masing," ujar Nono.

    Aep

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning
    33 Unit Sekolah Baru akan Dibangun di Jabar
    Bawaslu Mulai Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada
    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho

    Editorial



      sponsored links