Bandung, Juaranews - “MAEN kumaha sia, Latihan kumaha aing,” kata Abah Thohir. Kutipan tersebut cukup menunjukkan bagaimana karakter dari seorang Indra Thohir, Pelatih Persib Bandung yang berhasil membawa banyak gelar dan sejarah. Kampiun liga perserikatan terakhir dan menjuarai Liga Indonesia perdana pada tahun 1994 dan 1995. Sejarah yang patut dibanggakan juga sebagai warga Bandung adalah berhasil membawa Persib Bandung ke perempat final Liga Champion Asia dan menjadi Pelatih Terbaik Bulanan Liga Champion Asia.

Indra Mochammad Thohir lahir pada tanggal 7 Juli 1941 dari pasangan Bapak Asik dan Ibu Omas. Beliau lahir di Cigereleng, Regol, yang sekarang dikenal sebagai Jalan Mohammad Toha.

Perjalanan
Dilansir dari bandungbergerak.id, Abah Thohir sangat mencintai olahraga. beliau melanjutkan studi ke sekolah Guru Pendidikan Djasmani (SGPD) yang berada di jalan Bali, Bandung. Tahun 1962, Indra Thohir nyaris masuk skuad utama Persib untuk kompetisi perserikatan 1964, bahkan sudah sampai ke seleksi tahap akhir. Hanya saja, Indra Thohir saat itu lebih memilih untuk melanjutkan kuliah ke Akademi Pendidikan Djasmani (APD). Suatu jalan yang misterius yang justru berdampak besar pada perjalanan Abah menjadi legenda Persib Bandung.

Abah menggemari banyak olahraga, seperti bulu tangkis, atletik, softball yang sempat menjadi anggota tim nasional, dan golf sampai sekarang.

Karir kepelatihannya diawali dengan menukangi PS IKIP yang merupakan salah satu klub intern Persib pada tahun 1982. Berjalan ke tahun 1984, Abah menginjak kaki untuk pertama kalinya di kesebelasan Persib Bandung, menjadi pelatih fisik. Gagal di tahun 1992, Persib melakukan perombakkan, Abah diangkat menjadi pelatih kepala Persib Bandung dibantu dengan Djajang Nurjaman sebagai asisten pelatih.

Taktikal, Disiplin, Idealis
Abah langsung membuat suatu gebrakan yang diluar dugaan. Abah menerapkan formasi 3-5-2. Hal tersebut jelas mengejutkan karena pada era tersebut, Persib Bandung dikenal dengan pemain sayapnya dan tim lain pun tidak ada yang memakai formasi tersebut, biasanya menggunakan 4-3-3, 4-2-4-2, 4-2-4. Hal tersebut bukan semata-mata ingin berbeda, tetapi ini adalah hasil pencarian dan pembelajaran beliau.

Dilansir dari wawancara dalam akun Youtube Halo Biru, Beliau menemukan sebuah metode pelatihan lain yang tidak biasa. Abah menuturkan bahwa metode latihannya dengan porsi yang militan, dimana para pemain diperintahkan untuk lari di dari Kabupaten Subang ke arah Lembang, atau tepatnya Sari Ater.

Beliau yang hobi bermain golf ini juga memiliki prinsip yang keras, dan sangat kukuh. Prinsip yang Abah pertahankan adalah sama sekali tidak mau menggunakan pemain asing. Hal ini sempat menimbulkan pertikaian, “digulung” oleh anggota dewan. “Saya ingin maju dengan bangsa sendiri,” Tutur Abah.

Semua keraguan tersebut dibuktikan oleh Abah dengan Inovasi, strategi yang diinringi dengan kedisiplinan yang akhirnya membuahkan hasil dengan deretan gelar dan prestasi yang mentereng menjadi bukti. Indra Thohir juga membuktikan bahwa kualitas putra bangsa juga tidak kalah dengan kualitas pemain luar negeri, bahkan dapat bersaing lebih jauh.

Pengaruh Abah juga masih berlangsung sampai tahun 2014, ketika ditunjuk lagi sebagai Direktur Teknik, Saat itu Persib Bandung menjuarai ISL 2014 dan Piala Presiden 2015.[jt]

ude