Ribuan Warga Subang Padati Coklat Kita Ngabuburit
- 16 Maret 2025 | 21:35:00 WIB
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
RIBUAN warga tumpah ruah di lapangan Alun-alun Kabupaten Subang, menghadiri event Coklat Kita Ngabuburit 2025, Minggu (16/3/2025).
PEMPROV Jabar mendapatkan Hasil Evaluasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) tahun 2024
KEBERADAAN pagar bambu laut di sejumalah perairan, menjadi polemik di masyarakat.
KARAWANG, Juaranews – Warga Desa Kutamekar, Kecamatan Ciampel, Karawang geger oleh peristiwa keracunan yang terjadi di wilayahnya. Dalam peristiwa itu, diduga ada gas yang bocor dari pabrik coustic soda PT Pindodeli sehingga terhirup dan mengakibatkan warga keracunan.
Peristiwa keracunan itu terjadi pukul 07.00 WIB. Saat warga akan memulai kegiatan, tiba-tiba warga di Kampung Cigempol, Desa Kutamekar dikejutkan ketika ada warga yang muntah-muntah. Kemudian hal yang sama juga dialami warga lainnya yang muntah dan mata perih.
"Tadinya saya mendengar ada orang berteriak di jalan. Kemudian saya keluar eh malah saya ikut mual dan mata peruh juga kepala pusing," kata Ade, salah seorang warga, saat di rumah sakit Rosela, Rabu (14/9/2022).
Menurut Ade, bukan hanya dirinya yang keracunan gas klorin dari PT. Pindodeli 2, namun puluhan warga lainnya juga keracunan hingga dilarikan ke rumah sakit. Gejala yang dialami warga yang keracunan sama yaitu kepala pusing, mual dan mata perih.
"Sebagian dibawa ke klinik desa, namun karena banyak korban akhirnya yang lainnya dibawa ke rumah sakit oleh aparat desa," katanya.
Sementara, Humas PT Pindodeli 2, Andar Tarihoran membenarkan adanya peristiwa itu. Dia penyebutan kebocoran terjadi sekitar pukul 07.00 WIB karena adanya pembakaran yang tidak sempurna.
"Ini bukan kebocoran cerobong tapi karena pembakaran yang tidak sempurna. Tapi saya pastikan ini bukan peristiwa yang fatal. Pembakaran yang tidak sempurna membuat gas klorin keluar dari corong pembuangan atas," ujarnya.
Menurut Andar, korban keracunan sebanyak 41 orang warga desa setempat. Namun tak lama diperiksa oleh tim dokter warga diperbolehkan pulang oleh dokter.
"Secara bertahap warga dibolehkan pulang oleh dokter. Yang pasti kami bertanggung jawab atas kejadian ini," ucap Andar.
Aep
0 KomentarSEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa Selengkapnya..
PRESIDEN Prabowo Subianto mengatakan pemerintah akan menurunkan harga tarif tol dan tiket pesawat saat mudik Lebaran Selengkapnya..
PARTAI Demokrat Jabar siap menyukseskan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sesuai amanat Kongres VI Demokrat di Selengkapnya..
SELURUH ASN Pemprov Jabar ngantor lebih awal selama bulan Ramadan, yakni pukul 06.30 WIB harus sudah di kantor atau Selengkapnya..
PEMERINTAH memutuskan awal puasa atau 1 Ramadan 1446 Hijriah/2025 jatuh pada Sabtu Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.
SEKDA Jabar menegaskan pentingnya identifikasi penyebab banjir agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang.