Jangan Tarik Gubernur dalam Proses Pemilihan Ketua Umum KONI Jabar
- 17 Mei 2022 | 19:54:00 WIB
LANGKAH blunder dilakukan Sahabat Kang Daud, dalam upayanya mendapat dukungan dari para pemilih
LANGKAH blunder dilakukan Sahabat Kang Daud, dalam upayanya mendapat dukungan dari para pemilih
JUMLAH penduduk miskin di Jawa Barat, terus berkurang sejak pandemi Covid-19
JuaraNews, Bandung - Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat saat ini masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan terkait penanganan kasus hepatitis misterius yang terjadi belakangan ini.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kasus hepatitis yang menewaskan tiga anak di Jakarta masih berada di isu nasional. Sejauh ini Kemenkes belum memberikan arahan spesifik kepada pemda.
"Hepatitis masih di isu nasional kami masih menunggu arahan dari Kemenkes jadi belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada pemda," ujar, Sabtu (7/5/2022).
Diketahui, Indonesia melaporkan tiga kasus kematian anak yang kemungkinan besar terjadi karena virus hepatitis misterius. Tak hanya di Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus di 20 negara.
Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menuturkan, sejauh ini di Jabar belum terlaporkan penyakit tersebut."Di daerah belum banyak terpantau karena kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," tuturnya.
Namun demikian, Jabar akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan aktivitas sehat untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Seperti sering mencuci tangan, meminum air bersih yang matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Kita terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak di pandemi COVID-19 harus waspadai juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat. Caranya sama seperti protokol kesehatan COVID-19," jelas Emil.
Pihaknya juga akan terus memantau mengenai keterkaitan antara hepatitis misterius ini dengan COVID-19."Apapun itu kita terus pantau apakah ada hubungannya dengan mutasi COVID-19 atau bukan belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang," pungkas Kang Emil. (*)
bas
LANGKAH blunder dilakukan Sahabat Kang Daud, dalam upayanya mendapat dukungan dari para Selengkapnya..
GUNA menjalin sinergitas antar lembaga di lingkungan TNI baik AD, Laut dan Udara, Kodam III/Siliwangi menggelar pameran inovasi dan Selengkapnya..
DOSEN STIE Ekuitas Dr Agus Mulyana, SE, MM., akan melaporkan Ketua Umum YKP BJB Totong Setiawan dan Ketua STIE Ekuitas ke Polda Selengkapnya..
CALON ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Garut Aceng Roni Syahbana membantah telah memalsukan surat dukungan DPAC kepada Selengkapnya..
DOSEN STIE Ekuitas Agus Mulyana membantah tuduhan pihak YKP BJB yang menyebut dirinya tak jalankan tugas namun tetap menerima Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
😷 Positif:
😊 Sembuh:
😭 Meninggal:
DPRD Jawa Barat mendukung setiap aspirasi yang disampaikan oleh serikat buruh. Hal itu sebagai upaya untuk membantu kesejahteraan pekerja.