free hit counter code Dibantai Thailand 4-0 di Leg 1, Juara Piala AFF 2020 jadi Mission Impossible bagi Indonesia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Dibantai Thailand 4-0 di Leg 1, Juara Piala AFF 2020 jadi Mission Impossible bagi Indonesia
    (afp) Para pemain Thailand merayakan gol ke gawang Indonesia pada Leg 1 Final Piala AFF 2020 yang digelar di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021) malam.

    Dibantai Thailand 4-0 di Leg 1, Juara Piala AFF 2020 jadi Mission Impossible bagi Indonesia

    • Rabu, 29 Desember 2021 | 23:44:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Singapura – Langkah Timnas Indonesia untuk menjuarai Piala AFF untuk pertama kalinya, dipastikan menemui rintangan sangat terjal, setelah pada Leg 1 Final yang digelar di National Stadium, Singapura, Rabu (29/12/2021) malam, dibantai Thailand 4-0.

     

    Empat gol anak-anak asuh Pelatih Alexandre Polking masing-masing dicetak Chanathip Songkrasin (2, 52), Supachok Sarachart (67), dan Bordin Phala (83).

     

    Tim asuhan Pelatih Shin Tae-yong akan menjalani misi yang mustahil tercapai atau mission impossible untuk meraih trofi Piala AFF 2020. Untuk menjadi juara, Tim Garuda harus bisa mengalahkan Thailand minimal dengan selisih 5 gol pada Leg 2 yang akan digelar pada Sabtu (1/12/2022) mendatang. Atau paling tidak harus membalas kemenangan dengan skor 4-0 untuk memaksa Thailand menghadapi Indonesia di babak perpanjangan waktu.

     

    Laga sendiri berjalan tak seimbang sejak menit awal Babak I. Tim Gajah Perang langsung tampil menyerang lini pertahanan Indonesia. Laga belum genap 1 menit, Thailand sudah menciptakan peluang, namun berhasil dimentahkan kiper Nadeo Argawinata. Namun hanya selang 1 menit kemudina, Chanathip Songkrasin berhasil membobol gawang Nadeo. Memanfaatkan umpan Phillip Roller dari sisi kiri pertahanan Indonesia, Chanathip mengeksekusi bola ke gawang yang tam mampu dibendung Nadeo.

     

    Unggul 1-0, Thailand tak mengendurkan serangan. Praktis bola dikuasai sepenuhnya oleh tim Gajah Perang. Hanya sesekali Indonesia berhasil menguasai bola, di tengah gempuran anak-anak Thailand. Kendati demikian, Indonesia sempat mendapatkan peluang menyamakan skor pada menit 41. Sayang Alfeandra Dewangga yang mendapat umpan dari Witan Sulaeman, tidak mampu memanfaatkan kesempatan. Skor 1-0 untuk keunggulan Thailand pun bertahan hingga laga Babak I usai.

     

    Memasuki Babak II, Shin Tae-yong merombak komposisi pemainnya untuk mengejar ketertinggalan, dengan memasukkan 3 pemain sekaligus. Evan Dimas, Elkan Baggott, dan I Kadek Agung dimasukkan menggangtikan M Edo Febriansyah, Fachrudin Aryanto, dan Rachmat Irianto.

     

    Namun kehadiran ketiga pemain tersebut tak banyak mengubah keadaan. Seperti Babak I, di paruh kedua pun Thailand tetap memberikan tekanan hebat ke kubu Indonesia. Pada menit 52, Thailan kembali menambah skor, lagi-lagi melalui aksi sang kapten tim, Chanathip. Lewat skeman serangan balik cepat, Chanathip melakukan aksi individu yang cemerlang untuk membobol gawang Nadeo.

     

    Pada menit 62, Indonesia hampir memperkecil skor. Namun tendangan Irfan Jaya, yang menerima umpan Ricky Kambuaya, masih digagalkan kiper Thailand, Siwarak Tedsungnoen. Merespons kondisi di lapangan yang masih belum berpihak ke Indonesia, Shin Tae-yong kembali melakukan pergantian pemain dengan memasukkan Egy Maulana Vikri menggantikan Ricky Kambuaya. Bahkan memasuki menit 67, petaka kembali menimpa Indonesia. Supachok Sarachart menambah keunggulan Thailand dengan tendangan kerasnya dari luar kotak penalti. Gol berawal dari operan dari kaki ke kaki yang diakhiri sepakan Supachok, yang membuat skor menjadi 3-0.

     

    Memasuki menit 73, giliran Ramai Rumakiek yang dimasukkan menggantikan Irfan Jaya. Namun sejumlah pergantian pemain yang dilakukan STY pun tak bisa meningkatkan permainan Indonesia. Penderitaan Indonesia bahkan semakin dalam setelah Thailand mencetak gol keempat lewat Bordin Phala pada menit 83. Skor 4-0 pun bertahan hingga akhir Babak II.

     

    3 Penyebab Kekalahan Indonesia dari Thailand

    Menanggapi kekalahan tersebut, Pelatih Shin Tae-yong mengaku timnya kalah dalam hal pengalaman dari Thailand. Namun, pelatih asal Korea Selatan ini tak menyangka gawang Indonesia kebobolan hingga 4 gol tanpa balas.

     

    Skuat Garuda hampir tidak mendapat peluang yang bisa dijadikan sebuah gol. Justru pertahanan tim Merah Putih yang terus dibombardir oleh The War Elephand.

     

    "Jadi kami memang tidak menyangka banyak kemasukan gol. Tentu saja pada akhirnya ini membuat skor menjadi beda jauh," kata Shin Tae-yong dalam konferensi pers virtual seusai laga, Rabu (29/12/2021) malam.

     

    Shin Tae-yong mengungkapkan beberapa penyebab kekalahan timnya. Menurutnya, penyebab pertama Indonesia kalah dari Thailand adalah soal pengalaman. Pasalnya, Indonesia dihuni banyak pemain muda, yang mayoritas belum pernah merasakan laga final dengan tekanan sehebat Piala AFF.

     

    "Kami menyiapkan tim dengan baik hingga ke final. Tapi, bagaimana pun ada banyak pemain yang memainkan final pertamanya pada laga ini," kata Shin Tae-yong.

     

    Penyebab kedua, sambungnya, Indonesia kebobolan gol cepat dari aksi Chanathip pada menit 2. Situasi itu membuat Indonesia kesulitan untuk bangkit dari tekanan.

     

    "Kami kebobolan gol yang sangat cepat, begitu babak pertama baru dimulai langsung gol. Situasi itulah yang lantas mempersulit kami sendiri," ucapnya.

     

    Selanjutnya penyebab ketiga, Shin Tae-yong menyebut pemain Indonesia gagal memanfaatkan momen yang didapat. Pada menit 41, ada peluang emas yang didapat Alfeandra Dewangga, namun gagal dikonversi menjadi gol.

     

    "Peluang Dewangga kami tidak bisa cetak gol dari momen itu sehingga kami sulit untuk bangkit," tegasnya.

     

    Selain peluang yang didapat Dewangga, praktis Indonesia lebih banyak berada dalam tekanan Thailand pada Babak I. Lalu, pada Babak II, saat tekanan Thailand mengendur, Indonesia sudah kehilangan ritme permainan dan fokus.

     

    Perbaiki Mental hadapi Leg Kedua

    Timnas Indonesia sendiri sebenarnya masih berpeluang menjuarai Piala AFF 2020, kendati bisa dibilang mustahil terlaksana. Pasalnya dengan tertinggal agregat 4-0, Indonesia wajib menang dengan minimal selisih 5 gol pada Leg 2 yang akan kembali digelar di National Stadium pada Sabtu (1/1/2022) mendatang.

     

    Shin Tae-yong menyebut pengalaman sangat dibutuhkan para pemain terutama dalam melakoni laga final. Menurutnya, kurangnya pengalaman membuat Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan kena mental dalam pertandingan tersebut.

     

    Menurutnya, hal ini menjadi pekerjaan rumah yang baru baginya, Dia akan berusaha memperbaiki mental pemain supaya tampil lebih baik di leg kedua nanti.

     

    "Memang saya rasa pengalaman para pemain itu memang sangat dibutuhkan untuk ke depannya khususnya dalam pertandingan final," tandasnya.

     

    Shin Tae-yong sendiri tetap mengobarkan semangat bagi Timnas Indonesia setelah dibantai Thailand pada Leg 1. Menurutnya, masih berpeluang melakukan comeback pada Leg 2 nanti. Namun, menuruntya, banyak yang harus dibenahi oleh pasukannya untuk bisa memberikan kejutan di Piala AFF tahun ini.

     

    “Tidak mungkin mengalahkan Thailand di leg kedua dan memenangkan kejuaraan, jika kami bermain seperti hari ini," ucap pelatih 52 tahun ini.

     

    Shin Tae-yong menegaskan, semua kemungkinan masih bisa terjadi. "Tetapi bola bundar yang dilakukan dengan baik dapat memberikan hasil yang baik, tidak menyerah, ada dukungan penggemar Indonesia akan kami lakukan semua," tegas Shin Tae-yong.

     

    "Kami sudah menunjukkan gaya permainan ini sepanjang turnamen dan akan mencoba mengembalikannya di leg kedua," pungkasnya.

     

    Susunan Pemain

    Indonesia (4-2-3-1): Nadeo Argawinata; M Edo Febriansyah/Evan Dimas (46), Rizky Ridho, Fachrudin Aryanto/Elkan Baggott (46), Asnawi Mangkualam; Irfan Jaya/Ramai Rumakiek (73), Ricky Kambuaya/Egy Maulana Vikri (63), Alfeandra Dewangga, Rachmat Irianto/I Kadek Agung (45), Witan Sulaeman; Dedik Setiawan.

    Pelatih: Shin Tae-yong

    Thailand (4-1-2-1-2)

    Siwarak Tedsungnoen/Kawin Thamsatchanan (75); Weetarhep Pomphan, Kritsada Kaman, Phillip Roller, Tristan Do; Yusef Elias Dolah/Pokklaw Anan (39), Phitiwat Sukjitthammakul/Thitipan Puangchan (61), Bordin Phala; Chanathip Songkrasin/Worachit Kanitsribumphen (75), Supachok Sarachat; Teerasil Dangda/Supachai Chaided (61)

    Pelatih: Alexandre Polking. (*)

    jn

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Kondisi Tim Baik, Borneo Siap Curi Poin di Bandung
    Hadapi Persib, Borneo Boyong 23 Pemain ke Bandung
    Jadwal Pekan 11, Siapa Ambil Alih Puncak Klasemen?
    Tekuk Arab, Ranking FIFA Indonesia Naik 3 Tingkat
    Bahrain-Australia Imbang, Posisi 3 Indonesia Aman

    Editorial


      Jadwal Liga



      sponsored links


      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 10 21
      2 Persebaya Surabaya 10 21
      3 Bali United 10 20