free hit counter code Nelayan Ngadu ke DPRD Jabar soal Belum Cairnya Kompensasi Pembangunan Patimban - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Nelayan Ngadu ke DPRD Jabar soal Belum Cairnya Kompensasi Pembangunan Patimban
    Audiensi Perwakilan Nelayan bersama DPRD Jabar

    Nelayan Ngadu ke DPRD Jabar soal Belum Cairnya Kompensasi Pembangunan Patimban

    • Kamis, 11 November 2021 | 14:43:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Forum Masyarakat Peduli Jabar bersama Paguyuban Nelayan Patimban dan Indramayu menyuarakan aspirasi nya kepada DPRD Jabar terkait dampak dari pembangunan Pelabuhan Patimban, Kabupaten Subang.


    Salah satu aspirasi adalah terkait tidak kunjung turun nya dana kompensasi dari pemerintah pusat terkait pembangunan Pelabuhan Patimban. Selain itu, juga keluhan terkait batas teritorial penangkapan ikan di sekitar Pelabuhan Patimban.


    Anggota Komisi II DPRD Jabar Yuningsih mengatakan jika pembangunan Pelabuhan Patimban ini memakan proses pengkajian dan pembangunan yang cukup lama sehingga masalah pasti muncul seperti kompensasi.


    Namun demikian, katanya, pihaknya akan menindaklanjutinya dengan merencanakan untuk meninjau langsung dengan pihak-pihak terkait.


    "Keluhan ini pernah ada, ini terhalangi kenapa tidak mendapatkan kompensasi. Ini jelas kami juga protes. Kami tindak lanjuti, Komisi II dan pa kadis serta DPR pusat yaitu Komisi 4 untuk melihat kesana," katanya di Ruang Komisi II DPRD Jawa Barat, Kota Bandung, Kamis, (11/11/2021).


    Dari peninjauan langsung tersebut, menurut Yuningsih, pihaknya dapat mengetahui apakah dapat diperbaiki, karena aturan aturan mengenai Pelabuhan Patimban turun langsung dari Pemerintah Pusat.


    "Jika betul ini di area tangkap nelayan, bisakah ini diperbaiki, karena rekomendasi nya dari sana (Pemerintah Pusat)," ujar Yuningsih.


    Menanggapi soal bantuan bagi nelayan yang turun dari pemerintah pusat namun tidak tepat sasaran, Yuningsih menyebut, nelayan sekarang harus memenuhi syarat administrasi seperti kartu nelayan karena itu aturan baru dari pemerintah pusat.


    "Kami juga seringkali protes, sering sekali bantuan ini yang menerima bukan nelayan, sekarang kan ada aturan baru dari pemerintah, nelayan harus melengkapi admistrasi nya seperti kartu nelayan," ucapnya.


    Yuningsih menegaskan, Komisi II akan membuat nota dinas untuk meninjau langsung kesana bersama pihak terkait agar mengetahui bagaimana kondisi sebenarnya di lapangan.


    "Kita ada notulen untuk bikin nota dinas untuk berkunjung kesana untuk mengetahui betul kondisi disana," tutupnya.


    Pada kesempatan yang sama, Kepal Dinas Perikanan dan Kelautan (Diskanlut) Jabar, Hermansyah menambahkan, pihaknya sudah menyampaikan keluhan keluhan para nelayan di kawasan Patimban dan Indramayu ini kepada Kantor Staf Presiden (KSP) dan diterima langsung oleh Kepala KSP, Muldoko.


    "Terkait dampak tadi, kami sudah rapat dengan KSP terkait nelayan Subang dan Indramayu yang terdampak dari Pembangunan Patimban. Jadi aspirasi hari ini sudah kami sampaikan ke KSP ke Pak Muldoko," tambah Hermansyah.


    Bahkan menurutnya, mengenai kompensasi yang tak kunjung turun dan dikeluhkan teman nelayan juga sudah disampaikan dua kali pada bulan Oktober lalu."Terkait kompensasi juga kami sampaikan, sudah kami sampaikan semuanya dua kali pada Oktober lalu. Jadi suara temen temen sudah ada di pusat. Jadi mudah mudahan sudah ada rapat itu dapat diperhatikan di pusat," tutup Hermansyah. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links