free hit counter code Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov Percepat Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov Percepat Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar
(humas pemprov jabar) Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SMKN 1 dan SMAN 2 Indramayu, Rabu (1/9/2021). 

Jelang Pembelajaran Tatap Muka, Pemprov Percepat Vaksinasi Covid-19 bagi Pelajar

  • Rabu, 1 September 2021 | 22:38:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Indramayu - Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Atalia Praratya Ridwan Kamil meninjau Gebyar Vaksinasi Covid-19 bagi pelajar di SMKN 1 dan SMAN 2 Indramayu, Rabu (1/9/2021).

 

Atalia mengatakan, gebyar vaksinasi tersebut merupakan persiapan menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang rencananya akan dilakukan mulai pekan depan.

 

"Kita sedang mempersiapkan anak didik untuk persiapan minggu depan menggelar pendidikan secara tatap muka," kata Atalia.

 

Di SMKN 1, vaksinasi menyasar 1.200 siswa kelas 1 sampai 3 termasuk para guru yang belum divaksin. Rata-rata siswa mendapat suntikan dosis pertama dan dosis kedua bagi sebagian siswa. Begitu juga di SMAN 2, vaksinasi diberikan kepada 700 siswa.

 

Saat penanganan Covid-19 terus membaik, Satgas Penanganan Covid-19 Jabar intens mempercepat dan memperluas cakupan vaksinasi untuk mengejar kekebalan kelompok atau herd immunity akhir 2021. Gebyar vaksinasi bagi pelajar sendiri bertujuan untuk melindungi siswa pada saat PTM.

 

"Kita ingin menciptakan herd immunity dengan cepat khususnya di sektor pendidikan agar pelajar terlindungi pada saat PTM," kata Atalia.

 

Bersama Bupati Indramayu Nina Agustina, Atalia ingin memastikan vaksinasi bagi pelajar sudah dilakukan dengan maksimal. Ia pun mengapresiasi vaksinasi pelajar yang berlangsung kondusif, nyaman dan semua siswa mau divaksin.

 

"Saya ingin memastikan vaksinasi untuk pelajar sudah dilakukan maksimal dan saya apresiasi selama peninjauan semua berjalan lancar," ucapnya.

 

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi menuturkan, pihaknya sudah meminta sekolah untuk menggelar PTM. Semua daerah di Jabar kini berada di level 3 dan 2, di mana sekolah sudah diperbolehkan menggelar PTM terbatas. Kendati demikian, pihaknya mempersilakan orang tua siswa yang masih khawatir untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

 

"Sekolah sudah kita wajibkan untuk menyediakan layanan baik PTM maupun PJJ. Sekarang kondisi daerah di Jabar ada di Level 2 dan 3 maka kita putuskan pembelajaran tatap muka akan digelar pekan depan," tutur Dedi.

 

Dedi memastikan, PTM akan digelar secar terbatas dengan menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB). Jumlah siswa, waktu belajar hingga tata tertibnya akan diatur oleh pihak sekolah namun dengan pengawasan Satgas Covid-19 setempat. "Kondisinya diatur oleh tiap sekolah karena judulnya kan PTM terbatas dengan AKB," kata Dedi.

 

Apabila saat PTM ditemukan siswa atau guru terkonfiramasi positif Covid-19, maka PTM di sekolah wajib dihentikan sampai penanganan selesai. "Kalau terjadi kasus maka PTM harus dihentikan sementara karena kita akan fokus dulu pada penanganan," ucap Dedi.



Sebelumnya, pemerintah memperpanjang PPKM 31 Agustus hingga 6 September 2021. Jabar menambah 2 daerah yang Level 2 sehingga menjadi 6 daerah.


Keenam daerah itu adalah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Indramayu, Majalengka serta tambahan Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Sukabumi. Sehingga kini Jabar tidak memiliki daerah dengan regulasi PPKM Level 4. Sementara 21 kabupaten/kota lainnya berada di Level 3 atau zona oranye risiko sedang.


Ketua Harian Satgas Penanganan Covid 19 Jabar Dewi Sartika menjelaskan, dalam surat Instruksi Mendagri tersebut, daerah harus menjalankan kewaspadaan sesuai level daerahnya masing-masing.


"Salah satunya soal pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka atau PTM. Daerah yang berada di Level 3 sekarang diizinkan menyelenggarakan PTM dengan pembatasan kapasitas siswa 50 persen dan tentu dengan penerapan protokol kesehatan lainnya,” jelas Dewi. (*)

Oleh: ude gunadi / jn

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Pelaksanaan Mudik di Jabar Dipastikan Lancar
Pemprov Jabar Diminta Selesaikan Sertifikasi Aset
44 Anggota DPRD Jabar Belum Laporkan LHKPN
KPK Ingatkan Pemprov  Soal Pencegahan Korupsi
Perluasan Wolbachia Jabar tunggu Hasil Ujungberung

Editorial



    sponsored links