Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Palembang – Gubernur Jabar Ridwan Kamil memenuhi janjinya untuk mendesain Islamic Center dan kawasan Sungai Musi di Palembang.
Di sela ramah tamah Asosiasi Daerah Penghasil Migas dan Energi Terbarukan (ADPMET) pada Rabu (2/6/2021) malam jelang rakernas, Emil berbicara mengenai ‘utang’ lamanya kepada Gubernur Sumatera Selatan Herman Daru.
“Saya barusan diingatkan Gubernur Sumsel Pak Herman, ternyata punya utang dan ditagih. (Saya) sempat diminta mendesain Islamic Center sambil menata Sungai Musi dan memberikan masukan-masukan,” ujarnya.
Selain aktivitas kegubernuran, Emil kadang mendesain beberapa bangunan seperti masjid, taman, atau monumen atas permintaan kolega sesama kepala daerah. Ia pun menyebut hal itu dilakukan semata-mata untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Karena memang secara pribadi saya backgroundnya arsitek yang memang selama itu untuk kemaslahatan masyarakat seluruh Nusantara tentunya dengan senang hati kita bantu,” ungkapnya.
Guna mendapatkan bayangan dalam imajinasinya, Emil melihat langsung lokasi yang akan didesain.
“Kalau mendesain mah pasti dan butuh waktu buat melamun karena arsitek kadang-kadang ide datangnya gagasan di waktu yang tidak lazim,” ujarnya.
Seusai meninjau, Emil memberikan saran kepada Gubernur Sumsel untuk membangun Islamic Center di Pulau Kemaro. Selain itu, ia juga menyarankan untuk membangun satu bangunan di bantaran Sungai Musi.
"Kalau saya tadi menyarankan, jika mau bagus (Islamic Center) di Pulau Kemaro. Sudah lihat lokasinya juga. Di sana ada pagoda, juga vihara. Sehingga kalau ada pusat keagamaan lain, utamanya agama Islam, itu lokasinya pas," kata Emil.
“Plus di pinggir sungai. Jadi saya bayangkan sebagai arsitek, kalau ada bangunan bagus di pinggir air, keindahannya dua kali lipat. Bisa dilihat dari darat juga dari sungai, seperti jembatan Ampera tadi. Itu yang konkret,” imbuhnya.
Emil berharap Islamic Center dan kawasan Sungai Musi yang ia desain dapat menjadi landmark baru dan menarik minat wisatawan untuk berkunjung. Dengan begitu, pariwisata Sumsel dapat kembali menggeliat.
“Mudah-mudahan kalau berhasil saya membayangkan akan menjadi kebanggaan Sumsel dan jadi landmark baru. Sehingga nanti pariwisata meningkat,” tutur Emil.
Berbicara mengenai konsep, Kang Emil menyebut sebuah kota yang baik itu nyaman untuk warga dan tentunya nyaman juga untuk para tamu yang hendak berwisata.
“Datang ke tempat, bisa duduk-duduk, makan bisa jalan, bawa anak kecil bisa nyaman. Kekayaan Palembang ini Sungai Musi. Kalau tidak ada karya yang spektakuler di pinggir sungainya, kan sayang. Karena potensinya luar biasa,” ucapnya.
“Kalau untuk konsep belum lah, teori mendesain itu kan survei, melamun, menunggu ide datang. Tapi poinnya, tidak banyak kota yang dilewati sungai sebesar dan selebar ini, sehingga itu jadi daya tarik. Tapi kalau wisatawan datang tidak banyak pilihan untuk menghabiskan waktu, kan sayang,” imbuhnya.
Selain itu, kata Emil, kuliner khas Sumsel dapat menjadi daya tarik wisatawan. Salah satunya rotan rebus yang baru ia nikmati saat melakukan kunjungan kerja ke Palembang.
“Banyak sekali yang saya baru makan terkait kuliner di Sumsel. Termasuk makan rotan rebus, dan itu rotan beneran seperti kisah cinta masa lalu saya, pahit. Harus dicocol dulu dengan sambel dan yang manis-manis,” tuturnya.
“Kedua kalau pempek sudah sangat terkenal luar biasa. Dan ini yang istimewa, ada ikan-ikan lokal yaitu belido, betutu, macam-macam di pinggir sungai,” tambahnya.
Emil pun menuturkan, dirinya akan turut mempromosikan pariwisata Sumsel. Tujuannya untuk saling mendukung pendapatan antardaerah dari wisata.
“Saya kira tinggal dipromosikan secara maksimal. Jabar mempunyai pelajaran, kalau kita fokus pariwisata lokal, ekonomi kita itu jauh lebih tangguh ketimbang kita mengandalkan pariwisata internasional. Oleh karena itu, saling dukung, jika sudah bagus dan rapih, saya akan promosikan juga di Jabar,” ucapnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Daru berharap Emil dapat memberikan sentuhan berbeda dari keterampilannya sebagai arsitek pada Islamic Center dan Sungai Musi.
“Kami memerlukan sentuhan seni oleh orang yang berada di bidangnya. Sungai Musi biar menjadi ikon Kota Palembang, karena sungai kita butuh sentuhan dan mudah-mudahan datang dari sahabat kita yang luar biasa ini,” harap Herman. (*)
jn
0 KomentarPJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi Selengkapnya..
FMIPA UPI menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Masyarakat atau P2M yang diselenggarakan dengan pendanaan hibah FPMIPA Selengkapnya..
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh Selengkapnya..
PP FSP KEP SPSI bersama PC FSP KEP SPSI Kabupaten-Kota Bekasi menggelar acara sosialisasi Putusan MK terkait uji materiil UU No. 6 Tahun 2023 tentang Selengkapnya..
LITERASI Pemuda Indonesia (LPI) menggelar diskusi mengenai politik identitas menjelang penyelenggaraan Pilkada Serentak Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BKM di Kota Bandung berharap wadah tersebut diaktifkan kembali dengan mengelola pengeloaan Rutilahu dilakulan langsung oleh masyarakat.
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).