free hit counter code Disdagin Pastikan Stok Kedelai di Kota Bandung Aman - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Disdagin Pastikan Stok Kedelai di Kota Bandung Aman
    Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah

    Disdagin Pastikan Stok Kedelai di Kota Bandung Aman

    JuaraNews, Bandung - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung memastikan stok kacang kedelai untuk pengrajin tahu dan tempe di Kota Bandung dalam kondisi aman. Sehingga pihaknya meminta pengrajin tahu tempe untuk tidak melakukan aksi mogok produksi.

     

    Kepala Disdagin Kota Bandung, Elly Wasliah mengungkapkan, pihaknya menerima informasi akan ada aksi mogok produksi oleh paguyuban tahu tempe selama tiga hari, 28-30 Mei 2021. Aksi tersebut lantaran adanya kenaikan harga kacang kedelai.

     

    Elly mengakui, kenaikan harga kacang kedelai memang cukup signifikan. Semula, harga dipasaran Rp.9.200 per kilogram. Kini sudah merangkak naik di angka Rp.10.500 per kilogram.

     

    "Iya jadi ada kenaikan harga tapi secara global. Bukan hanya di Indonesia tapi di dunia," ucap Elly di Balai Kota Bandung, Kamis (27/5/2021).

     

    "Hari ini Disdagin sedang k llapangan untuk duduk bersama dengan paguyuban. Harapan kami tidak ada mogok. Kita sedang berdiskusi dengan paguyuban. Apa harapan mereka dan solusi dari kita seperti apa, " imbuhnya.

     

    Menurut Elly, ada beberapa penyebab kenaikan harga kacang kedelai secara global. Pertama, hampir 95 persen Indonesia sangat bergantung pada pasokan kacang kedelai dari Amerika Serikat. Saat ini di negara tersebut belum memasuki masa panen.

     

    "Kemudian sudah ada permintaan dari Cina yaitu 7,5 ton kacang kedelai pada bulan April kemarin. Ini salah satu yang menyebabkan kurangnya pasokan ke negara-negara lainnya," terangnya.

     

    Akibatnya, terang Elly, ketika ada kenaikan harga secara global maka berdampak di tingkat pengrajin tahu dan tempe di Indonesia. Karena selama ini mereka masih bergantung dari pasokan kacang kedelai impor.

     

    Meski begitu, Elly memastikan, Pemerintah Kota Bandung melalui Disdagin berupaya menjaga harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Salah satunya dengan cara memutus mata rantai distribusi.

     

    "Jadi diharapkan distributor kacang kedelai yang ada di kota Bandung menjual kacang kedelainya langsung kepada pengrajin. Jadi memutus mata rantai supaya tidak ada biaya lagi yang membuat harga semakin mahal," ucapnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Pentingnya Lembaga Penyiaran Bagi Demokrasi Bangsa
    Banjir Rendam 8 Kecamatan di Kabupaten Bandung
    Relawan Bandung Kudu HD Akan Awasi Money Politik
    Selama Masa Tenang APK Mulai Serentak Ditertibkan
    Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi