Sosok Tarsum Pelaku Pembunuhan Sadis Sang Istri
- 6 Mei 2024 | 09:15:00 WIB
SOSOK Tarsum pelaku pembunuhan dan mutilasi kepada istrinya sendiri yang diunggah di media sosial.
SOSOK Tarsum pelaku pembunuhan dan mutilasi kepada istrinya sendiri yang diunggah di media sosial.
JABAR merupakan provinsi yang terdepan di Indonesia dalam penerapan sistem merit dengan menetapkan kebijakan manajemen ASN..
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung -Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Jawa Barat menggelar Diskusi Bincang Politik Soksi, yang digelar Rabu (5/5/2021).
Diskusi mengangkat tema "Persepsi Warga Jabar soal Capres 2024" dan hadir pembicara Direktur Kedai Kopi Kunto Arief, Antropolog Budi Rajab, dan Rektor Universitas Widyatama Prof. Obsatar Sinaga. Hadir sebagai opening speach Ketua Depidar SOKSI Jawa Barat Drs. H. Yod Mintaraga, SH.
Wakil Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Depidar SOKSi Jawa Barat Eko Arief Nugroho mengatakan, diskusi dilaksanakan di Gedung Golkar Jabar, Bandung, dan diikuti ratusan peserta secara online melalui aplikasi zoom.
Eko menjelaskan, diskusi akan mengungkap sejauh mana persepsi masyarakat Jabar terhadap calon presiden 2024 dan harapan-harapan masyarakat Jawa Barat terkait perhelatan demokrasi tersebut.
Ia menilai Jawa Barat memiliki karakteristik pemilih yang unik dan menarik jika dilihat dari perilaku pemilihnya. Terlebih lagi Jawa Barat memiliki jumlah pemilih terbesar di antara provinsi yang ada di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, katanya, jumlah Daftar pemilih Jawa Barat pada pemilu presiden 2019 sebanyak 32.636.846 pemilih dan pada pemilu 2014 sebanyak 33.045.082 pemilih. Jumlah ini merupakan yang terbesar dibandingkan provinsi lain.
Suara Partai Golkar sendiri pada pemilu 2019 sebanyak 3.226.962 suara, dan pada pemilu 2014 sebanyak 3.540.629 suara. Pada 2009 perolehan suara Partai Golkar di Jabar sebanyak 3,4 juta suara.
Eko mengatakan, sebagai organisasi kemasyarakatan (ormas), SOKSI ingin membuka wacana atau ide gagasan di ruang publik terkait pemikiran-pemikiran terkait pemilu di Indonesia. Selama ini, katanya, ormas lebih cenderung sebagai pihak yang memobilisasi massa dan legitimasi kader. "Melalui diskusi ini kita ingin membuka ruang lain, membuka dan memunculkan ide dan gagasan," katanya.
Secara tema, katanya, masalah persepsi masyarakat Jabar terhadap Capres ini sangat menarik karena ada hasil survei Kedai Kopi. Salah satu hasil survei ini, misalnya menyebutkan, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjadi tokoh partai yang berpotensi terpilih menjadi presiden 2024.
Survei tersebut memang dilakukan secara nasional, sehingga pada diskusi ini akan melihat dalam perspektif wilayah masyarakat Jawa Barat. "Jawa Barat juga memiliki karakteristik dan perilaku pemilih yang menarik dan sudah dibuktikan dalam pilpres-pilpres sebelumnya," pungkasnya. (*)
bas
0 KomentarBRAGA Free Vehicle atau Braga Bebas Kendaraan mendapat antusiasme tinggi dari warga, wisatawan lokal, luar kota hingga Selengkapnya..
ANGGOTA DPRD Jabar, Enjang Tedi berharap Raperda penyelenggaran Pertanain Organik berdampak positif ke petani dan Selengkapnya..
KPU akan membuka pendaftaran calon kepala daerah lewat jalur perseorangan atau independen Selengkapnya..
PENJABAT Gubernur Jabar Bey Machmudin mengecek kesiapan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati untuk keberangkatan calon jemaah Selengkapnya..
BENCANA banjir melanda sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat ketika terjadi hujan dengan intensitas Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
BRAGA Free Vehicle atau Braga Bebas Kendaraan mendapat antusiasme tinggi dari warga, wisatawan lokal, luar kota hingga mancanegara.
BENCANA banjir melanda sejumlah kota dan kabupaten di Jawa Barat ketika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.