free hit counter code Pascalibur Panjang, Kasus Positif Covid-19 di Jabar Naik - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Pascalibur Panjang, Kasus Positif Covid-19 di Jabar Naik
    JuaraNews//Humas Pemprov Jabar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengikuti rapat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhur Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung

    Pascalibur Panjang, Kasus Positif Covid-19 di Jabar Naik

    • Jumat, 13 November 2020 | 15:05:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Kasus positif Covid-19 di Jawa Barat 2 pekan pascalibur panjang Maulid Nabi Saw, 28 Oktobear hingga 1 November 2020 mengalami kenaikan tapi tidak setinggi liburan panjang Agustus 2020. 

     

    “Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik,” ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil seusai rapat bersama Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Maves) Luhur Binsar Pandjaitan melalui konferensi video dari Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskanadardinata No r Kota Bandung, Kamis (12/11/2020).

     

    Menurut Emil, kenaikan kasus setelah libur logis sebagai konsekuensi aktivitas warga. Tapi, menurutnya, yang patut disyukuri penting terjadi penurunan tren.

     

    Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus Covid-19 terutama di masa libur panjang.

     

    “Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya.

     

    Mengantisipasi libur Natal dan Tahun Baru akhir Desember, Emil meminta pemkab/pemkot di Jabar mengantisipasi dengan merancang sistem pencegahan terintegrasi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

     

    “Hati-hati dan perbaiki (protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata), karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” pintanya.

     

    Menko Marves Luhut Pandjaitan membenarkan, pascalibur panajng memang terjadi kenaikan kasus terkonfirmasi Covid-19, namun tidak setinggi libur panjang sebelumnya.

     

    Berdasarkan data Kemenko Marves per 11 November 2020, kontribusi provinsi pada mortalitas nasional dua minggu pascalibur panjang Oktober di delapan dan lima provinsi mengalami penurunan, apabila dibandingkan dua minggu pasca-libur panjang Agustus.

     

    Per 9-15 September kontribusi nasional terhadap penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 77,8 persen, dan lima provinsi 13,4 persen. Sementara hampir dua minggu setelah libur panjang akhir Oktober penambahan kasus di delapan provinsi mencapai 63,4 persen dan lima provinsi 14,4 persen.

     

    “Kalau kita lihat per 11 November total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus. Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini, karena sudah mau dua minggu (pascalibur panjang),” jelas Luhut dalam rapat tersebut.

     

    Menjadi catatan Luhut, jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu, sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen. Jabar menempati urutan kedua peningkata kasus positif pascalibur panjang di bawah Jateng (49 persen), di atas DKI Jakarta (14 persen), dan Jatim (5 persen).

     

    Namun, hingga hari ini tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit di keempat provinsi tersebut cukup terkendali yakni di bawah 65 persen.

     

    Untuk itu, mengingat masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang, Luhut meminta para kepala daerah memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.

     

    “Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” pintanya.

     

    Selain itu, untuk menekan terjadinya penularan di dalam rumah, Pemerintah Daerah (pemda) juga perlu terus mendorong penggunaan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan atau tidak bergejala. Luhut meminta Kementerian Kesehatan menyusun pedoman tertulis tentang isolasi terpusat yang dapat diikuti oleh pemda.

     

    “Perlu dilakukan testing dan tracing yang tepat sasaran berdasarkan analisis kluster untuk secepatnya memutus mata rantai penularan Covid-19,” tutupnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links