free hit counter code Hindari Wabah Ganda, dr Reisa eisa: Lindungi Anak Melalui Imunisasi di Masa Pandemi   - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Hindari Wabah Ganda, dr Reisa eisa: Lindungi Anak Melalui Imunisasi di Masa Pandemi   
dr Reisa BRoto Asmoro

Hindari Wabah Ganda, dr Reisa eisa: Lindungi Anak Melalui Imunisasi di Masa Pandemi  

Juara Jakarta - Situasi pandemi covid-19 mempengaruhi pelayanan kesehatan, termasuk imunisasi. Hasil survei Kementerian Kesehatan mengungkapkan, hasil surveinya bersama Unicef dan pemerhati imunisasi anak  mayoritas pelayanan kesehatan menurun.

 

Meskipun vaksin covid-19 belum berhasil ditemukan, anak-anak tetap perlu mendapatkan kekebalan melalui imunisasi. Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional. Dr Reisa Broto Asmoro mengatakan, Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyebut tantangan program imunisasi dalam masa pandemi covid-19 berpotensi menimbulkan wabah ganda (double outbreak), merebaknya covid-19 dan penyakit menular lainnya.

 

"Oleh karenanya, imunisasi kepada anak ditekankan tetap penting diberikan meski di tengah pandemi dengan catatan protokol kesehatan tetap diutamakan," ujar Reisa saat konferensi pers secara virtual, Selasa (30/6).

 

Ia menekankan perlu dilakukan langkah-langkah penting untuk memastikan setiap sasaran imunisasi, yaitu anak yang merupakan kelompok rentan menderita PD3I atau penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Melalui imunisasi, anak-anak terlindungi dari penyakit-penyakit berbahaya.

 

Reisa mengungkapkan. Prinsip-prinsip yang menjadi acuan dalam melaksanakan program imunisasi pada masa pandemi covid-19. Pertama, imunisasi dasar dan lanjutan tetap diupayakan lengkap dan dilaksanakan sesuai jadwal untuk melindungi anak dari PD3I. Kedua, secara operasional, pelayanan imunisasi baik di posyandu, puskesmas, puskesmas keliling maupun fasilitas kesehatan lain yang memberikan layanan imunisasi mengikuti kebijakan pemerintah daerah setempat. Ketiga, kegiatan surveilans PD3I harus dioptimalkan termasuk pelaporannya.

 

"Keempat, menerapkan prinsip ppi dan menjaga jarak  aman 1 – 2 meter," katanya.

 

Reisa mengatakan, pelayanan imunisasi di puskesmas atau fasilitas kesehatan lain penyedia layanan imunisasi para masa pandemi memiliki ketentuan ruang atau tempat pelayanan imunisasi, seperti    menggunakan ruang atau tempat pelayanan yang cukup luas dengan sirkulasi udara yang baik dan berdekatan atau terpisah dari poli pelayanan anak atau dewasa sakit.

 

"Ruang atau tempat pelayanan imunisasi hanya untuk melayani bayi dan anak sehat," katanya.

 

Ketentuan kedua yakni memastikan ruang atau tempat rutin dibersihkan dengan cairan disinfektan dan    tersedia fasilitas mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir atau hand sanitizer.

 

"Atur meja pelayanan antarpetugas dan orang tua agar jarak aman satu hingga dua meter," ujarnya

 

Kemudian, lanjut dia,jalur keluar dan masuk diatur berbeda dan sediakan tempat duduk bagi sasaran imunisasi dan orang tua dan pengantar untuk menunggu. Penyediaan tempat duduk di ruang terbuka, untuk menunggu sebelum dan sesudah imunisasi juga diperlukan. Penentuan jadwal hari dan jam pelayanan imunisasi. Ini bertujuan untuk memberikan layanan secara efektif dan informasi jumlah sasaran yang akan dilayani.

 

Hallainyang tak kalah penting yaitu prosedur petugas media dengan dilengkapi APD, seperti masker dan sarung tangan.

 

Dokter Reisa mengatakan, dunia tanpa satu vaksin saja dapat melumpuhkan aktivitas miliaran penduduk dunia. Memanfaatkan semaksimal mungkin ketahanan tubuh buatan yang sudah ditemukan para ilmuwan dan pakar penyakit menular membantu menumbuhkan kekebalan tubuh bersama dan pada akhirnya memusnahkan penyakit.

 

Reisa berpesan untuk melakukan lima langkah, (1) bawa anak ke puskesmas, posyandu untuk imunisasi, (2) disiplin terapkan protokol kesehatan selama di fasilitas kesehatan, (3) imunisasi melindungi anak dari ancaman berbagai penyakit berbahaya dan imunisasi adalah cara teraman dan terefektif. Melindungi anak sama dengan melindungi diri sendiri, keluarga, dan masyarakat dari ancaman penyakit menular, (4) segera imunisasi, pastikan imunisasi lengkap sesuai panduan,  dan (5) lindungi diri dan orang lain. (*)

Oleh: JuaraNews / ayi

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Jabar Mitigasi Bencana Hidrometeorologi saat Mudik
Pelaksanaan Mudik di Jabar Dipastikan Lancar
Pemprov Jabar Diminta Selesaikan Sertifikasi Aset
44 Anggota DPRD Jabar Belum Laporkan LHKPN
KPK Ingatkan Pemprov  Soal Pencegahan Korupsi

Editorial



    sponsored links