free hit counter code Tes Swab PCR Terus Dilaksanakan saat PSSB Provinsi Jabar - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Tes Swab PCR Terus Dilaksanakan saat PSSB Provinsi Jabar

    Tes Swab PCR Terus Dilaksanakan saat PSSB Provinsi Jabar

    JuaraNews, Bandung-Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jabar Berli Hamdani mengatakan, tes masif khususnya tes swab (usap) metode Polymerase Chain Reaction (PCR) terus digelar selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Tingkat Provinsi Jabar.

     

    Pemda Provinsi Jabar sendiri, lanjut Berli, telah mendistribusikan sekitar 15.500 swab test kepada pemda kabupaten/kota di Jabar. Sementara yang telah dilakukan oleh Pemda Provinsi Jabar adalah 55.500 swab test hingga Senin (11/5). Adapun swab test yang akan dilakukan pada masa PSBB Jabar kali ini menyasar kelompok masyarakat yang masih berkumpul, seperti di pasar-pasar tradisional.

     

    "Dimulai hari ini di Kabupaten Bogor bersama dengan Kabinda (Kepala Badan Intelijen Negara Daerah Jabar) dan BIN pusat. Pada kegiatan tersebut kami dibantu dengan sarana kendaraan khusus laboratorium oleh BIN pusat. Kendaraan berupa bus dan di dalamnya ada laboratorium mini yang bisa melakukan pemeriksaan PCR," tutur Berli.

     

    "(Tes swab) otu Insyaallah dilakukan di Bodebek dan Bandung Raya, kemudian secara bertahap berikutnya akan menyeluruh ke daerah lainnya di Jawa Barat," tambahnya.

     

    Berli pun menegaskan, dari penelusuran kontak, pihaknya telah berhasil melokalisir penyebaran COVID-19 di Jabar. Dirinya menjelaskan, yang masih terjadi saat ini adalah kasus penularan lokal, sementara untuk imported case atau kasus impor bisa dikendalikan dengan pemberlakuan PSBB yang berhasil mengurangi pergerakan masyarakat di angka 30 persen ke bawah.

     

    Larangan mudik pun dinilai sangat berpengaruh terhadap pengendalian imported case. "Tadi pagi juga sudah dilakukan rapat kordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten dan DKI. Dimana kami sepakat akan ditingkatkan pengendalian pemudik mulai dari daerah asal mudik (perantauan) seperti wilayah Jakarta dan sekitarnya. Untuk wilayah Jawa Barat itu Bodebek," ucap Berli.

     

    Selain itu, Berli berujar bahwa tidak ditemukan klaster baru selain lima klaster (dua di Bogor, satu di Sukabumi, satu di Karawang, dan satu di Lembang) yang telah ditemukan dalam penularan virus SARS-CoV-2 itu di Jabar.

     

    Dari lima klaster yang sudah teridentifikasi tersebut, semua kontak yang ada sudah di-tracing dan diperiksa. Hasil dari 105.000 Rapid Diagnostic Test (RDT) menggunakan sampel darah yang sudah dilakukan, sebanyak 2.088 orang berstatus reaktif. Dari jumlah reaktif tersebut, dipastikan kembali dengan uji PCR dan hasilnya sekitar 200 orang positif.

     

    "Kemudian yang PCR positif sudah dilakukan tindak lanjut, baik dengan isolasi mandiri oleh Gugus Tugas kabupaten/kota masing-masing maupun oleh Gugus Tugas Provinsi Jabar di BPSDM," kata Berli. (*).

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning
    33 Unit Sekolah Baru akan Dibangun di Jabar
    Bawaslu Mulai Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada

    Editorial



      sponsored links