Pentingnya Lembaga Penyiaran Bagi Demokrasi Bangsa
- 25 November 2024 | 16:53:00 WIB
KPID Jawa Barat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mencari dan menikmati berbagai informasi dari sumber sumber terpercaya seperti Lembaga Penyiaran.
KPID Jawa Barat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mencari dan menikmati berbagai informasi dari sumber sumber terpercaya seperti Lembaga Penyiaran.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Influencer menjadi tantangan bagi wartawan di era disrupsi media. Kecenderungannya influencer saat ini lebih banyak dipandang ketimbang wartawan.
Direktur Bisnis Pikiran Rakyat Januar P. Ruswita mengatakan hal itu saat menyampaikan materinya pada Seminar Nasional bertema “Peran Pers di Era Disrupsi Media, Mendorong Media Daring Tumbuh Sehat dan Berkembang” di Gedung Sate, Bandung, Kamis (12/3/2020).
“Dulu kalau agen tunggal pemegang merek mempunyai produk mobil baru, wartawan suka diajak ke luar negeri. Sekarang diundang mereka adalah influencer. Ini menjadi tantangan bagi media dan wartawan di era disrupsi media ini,” kata Jepi, panggilan bos Pikiran Rakyat ini.
Jepi mengatakan, teknologi pengembangan internet telah mengubah dunia media dan jurnalisme, termasuk mengubah perilaku konsumsi dan perilaku produk komersial. Ia mengatakan, proses produksi konten pun menjadi berubah terutama dalam seleksi, konfirmasi, cek and recek, editing, dan kode etik.
Hal serupa disorot pengelola Ayomedia, Mellysa Widyastuti. Di era disrupsi media, katanya, wartawan harus membuat berita sedikitnya untuk lima konten. Selain berita, katanya, wartawan atau jurnalis harus membuat konten untuk sosial media, video, atau pun bentuk lain.
Hal ini, katanya, karena adanya tuntutan agar berita lebih banyak dibaca oleh banyak orang.
Di sisi sumber berita, kata Mellysa, ada kecenderungan wartawan menggunakan sosial media sebagai sumber berita. Di Indonesia, katanya, 9 dari 10 wartawan atau responden menggunakan sosmed sebagai sumber media. “Ada kecenderungan berita dibuat saja dulu, untuk mengejar kecepatan dan jumlah pembaca yang banyak,” kata Mellysa.
Hal ini dikritik Ketua Dewan Pers Hendry Ch. Bangun, yang menegaskan aspek konfirmasi harus tetap dilakukan. (*)
ude
0 KomentarKOMISI V DPRD Jabar meminta Dinkes Jabar melakukan antisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue Selengkapnya..
CALON Wakil Bupati (Cawabup) Ciamis Yana D Putra meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Borromeus Bandung, Senin Selengkapnya..
KETUA Fraksi Golkar DPRD Jabar, Yod Mintaraga melaksankan penyebarluasan Perda Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Selengkapnya..
Program beasiswa JFLS 2024 khusus jalur afirmasi resmi dibatalkan, karena dinilai tidak adanya transparansi dalam proses Selengkapnya..
FORUM Warga Desa Burangkeng Peduli Lingkungan (Forwades) meminta Dinas BMSDA Kota Bekasi segera memperbaiki dengan meninggikan Jalan PU Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Program beasiswa JFLS 2024 khusus jalur afirmasi resmi dibatalkan, karena dinilai tidak adanya transparansi dalam proses pelaksanaannya.
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat (22/11/2024).