Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
- 21 November 2024 | 17:07:00 WIB
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
PJ Gubernur Jabar Bey Machmudin mengimbau masyarakat agar selalu hati-hati dan mewaspadai investasi bodong.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews Bandung - Fotografi jadi hal yang sangat dekat dengan kita. Kecanggihan alat, hingga banyaknya komunitas pegiat foto bikin proses belajar jadi lebih mudah.
Di Kota Bandung pun demikian. Ada banyak sekali komunitas pegiat fotografi dengan aktivasinya masing-masing.
Salah satu komunitas dengan gaya nyentrik dan fun adalah RAWS Syndicate. Basecamp mereka pun tidak biasa: di Lantai 3 Pasar Antik Cikapundung.
Aktivasinya? Banyak sekali. Mulai dari bedah buku fotografi, bincang fotografi, hingga kelas fotografi non teknis.
Digagas oleh Wahyu Dhian Yudhistira, komunitas ini mengumpulkan banyak pegiat fotografi dengan berbagai latar belakang. Ada mahasiswa, pekerja kantoran, seniman, pegiat sosial, dan masih banyak lagi. Letak markasnya yang berada di pusat Kota Bandung menjadikannya mudah digapai oleh banyak orang.
Aktivasi kegiatan yang bisa dibilang reguler dijalankan komunitas ini antara lain Selasa Baca, RAWS Attack Class, dan Perpustakaan Fotografi Keliling. Berikut ulasannya:
Selasa Baca
Program Selasa Baca digagas untuk menjaga tradisi membaca buku fotografi. Memang, ada banyak buku, namun tidak banyak loh buku fotografi yang diketahui oleh pegiatnya.
Dalam beberapa kesempatan, Wahyu Dhian menyebut, literasi dalam kegiatan fotografi merupakan hal mendasar.
“Dari literasi itu, kita bisa tahu mau menjadikan fotografi ini buat apa. Dan pengarsipan juga penting. Enggak banyak buku foto, apalagi soal sejarah fotografi Bandung misalnya,” kata Wahyu.
Program ini bebas dihadiri oleh siapa pun. Tak jarang, perkenalan dan pertemanan antar pegiat foto terjadi pada momen ini.
RAWS Attack Class
RAWS Attack Class merupakan kelas fotografi non teknis yang digagas RAWS Syndicate. Di kelas ini, para ‘murid’ mendapatkan materi soal fotografi, namun tak sebatas memotret saja.
Lebih jauh, para "murid" akan mengupas tentang filosofi dalam berfotografi, merancang narasi, dan banyak materi lainnya. Total sepuluh pertemuan akan dijalani para ‘murid’ sebelum mengerjakan tugas akhir.
Akhir dari kelas ini, yaitu para siswa diminta membuat pameran fotografi dengan isu yang didiskusikan selama kelas berlangsung.
Melansir keterangan dari Instagram @rac_class, saat ini RAWS Attack Class telah memasuki generasi ke-18. Laman Instagram itu juga memberi informasi soal pendaftaran dan kegiatan di dalam kelas.
Perpustakaan Fotografi Keliling
Program reguler satu ini bisa dibilang ‘kepanjangan tangan’ dari program Selasa Baca. Jadi, di satu momen, para penggawa RAWS akan berkeliling dari satu kota ke kota lainnya dengan membawa banyak buku foto.
Setelah tiba di satu kota, mereka akan membuka ‘lapak’ baca. Tujuannya sama: mengenalkan literasi fotografi kepada para pegiat foto, yang tidak memiliki akses buku-buku foto.
Selain tiga program reguler tadi, RAWS Syndicate juga aktif dalam pendokumentasian serta percetakan. Meski begitu, kamu harus bertanya langsung kepada mereka soal hal ini.
Tapi, jangan kuatir. Aksesnya mudah, kok. Kamu tinggal cari Pasar Antik Cikapundung, naik ke lantai 3, dan tanyakan markas Red Raws Center atau RAWS Syndicate.
Atau kamu bisa melihat-lihat dulu aktivasi mereka di Instagram @rawssndct. (*)
bas
0 KomentarTERLETAK di jantung kota dekat Gedung Sate, Plataran Bandung menjadi destinasi utama untuk menyelenggarakan acara dan Selengkapnya..
SMARTFREN memperkuat posisinya sebagai rajanya paket internet Unlimited dengan meluncurkan paket terbaru Unlimited Selengkapnya..
KEJUARAAN adventure offroad bertajuk Superadventure Prima 4x4 Challenge Piala Panglima TNI Cup 2024. Selengkapnya..
The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2024 sukses digelar pada tanggal 26-27 Oktober 2024 di The Papandayan Hotel, Selengkapnya..
APAKAH kamu pernah mendengar tentang JINISO? Jika belum, inilah saatnya untuk mengenal lebih jauh tentang merek yang semakin populer Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.