free hit counter code Catatan STY seusai Indonesia Tekuk Korea Selatan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Catatan STY seusai Indonesia Tekuk Korea Selatan
    (getty image) STY Dielu-elukan para pemain Indonesia

    Catatan STY seusai Indonesia Tekuk Korea Selatan

    JuaraNews, Bandung - Kemenangan timnas Indonesia U-23 atas Korea Selatan U-23 pada Perempat Final Piala Asia U-23 2024, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB lalu, menyisakan catatan bagi Pelatih Shin Tae-yong.

     

    STY tampak kesal kepada anak-anak asuhnya saat bertanding melawan Korsel tersebut, karena setelah memimpin skor, tim Garuda Muda mengendurkan kewaspadaan sehingga lengah dan kecolongan gol dari Korsel. Momen itu terjadi saat Garuda Muda sedang unggul 2-1, dan Korsel harus bermain dengan 10 orang setelah striker Lee Young-jun diusir wasit pada menit 70.

     

    "Ketika kami unggul 2-1, satu pemain Korea diusir wasit, dan saya sangat marah karena sepertinya pemain kami merasa puas. Karena para pemain tidak punya pengalaman dengan hal-hal semacam itu, tanggapan mereka tidak memadai," ungkap STY dalam sesi konferensi pers seusai laga di Stadion Abdullah bin Khalifa, Jumat (26/4/2024).

     

    "Ini adalah aspek yang hanya bisa didapat melalui pengalaman, sehingga pemain perlu untuk meningkatkannya," sambungnya.

     

    Kelengahan itu akhirnya bisa dimanfaatkan 10 pemain tim Taeguk Warriors lewat melalui Jeong Sang-bin pada menit ke-84 untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2.

     

    Indonesia sendiri unggul lebih dulu lewat gol Rafael Struick pada menit 15, lalu disamakan oleh Korse setelah Komang Teguh melakukan gol bunuh diri pada menit 45. Indonesia kembali unggul setelah Struick mencetak brace berselang 3 menit kemudian tau pada menit 45+3.

     

    Indonesia bahkan terlihat kedodoran di sisa waktu babak kedua. Namun situasi itu bisa diatasi memasuki babak perpanjangan waktu walau tidak ada gol pembeda yang tercipta. Timnas Indonesia U-23 pada akhirnya bisa keluar sebagai pemenang setelah melalui adu penalti menegangkan. Tim racikan STY menang 11-10 atas Korsel.

     

    Hasil ini membuat Indonesia tinggal selangkah lagi merebut tiket lolos ke Olimpiade 2024. Indonesia akan menghadapi Uzbekistan di babak Semifinal yang akan digelar di Stadion Abdullah bin Khalifa, Senin (29/4/2024) pukul 21.30 WIB.

     

    Ekspresi Dingin STY setelah Singkirkan Korsel
    STY sendiri sempat memperlihatkan ekspresi sendu seusai Indonesia menekuk Korsel. Seusai peluit panjang berbunyi dan menyatakan Indonesia menang, terlihat STY berekspresi dingin. pelatih asal Korsel itu tak bereaksi kegirangan sama sekali.

     

    STY cuma mengepalkan tangannya, kemudian menyalami beberapa stafnya, tanpa ekspresi gembira. Pelatih 53 tahun itu kemudian menghampiri bench pemain Korea. Dia menyalami pemain dan staf lawan, yang notabenenya kompatriotnya. Ya, Shin Tae-yong menyingkirkan negara sendiri untuk membawa Indonesia mencetak sejarah.

     

    STY membawa Indonesia langsung menembus Semifinal pada debutnya di Piala Asia U-23. Di satu sisi, ia juga menghentikan rekor Korea, negaranya sendiri, untuk melaju ke Olimpiade 10 kali berturut-turut.

     

    Seusai laga, STY mengaku memang menjalani laga yang berat. Ia sedih sebab harus ada satu pemenang di laga ini. "Saya sangat senang, dan bahagia, namun di sisi lain, ini sangat menyedihkan," kata STY seusai laga.

     

    "Pemenangnya harus ditentukan, dan sekarang saya bertanggung jawab atas tim Indonesia. Saya harus melakukan yang terbaik buat Indonesia," ungkapnya.

     

    Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae Yong mengungkap rencana sebelum pensiun, yakni kembali melatih timnas Korea Selatan.

    Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong saat mendampingi tim Garuda Muda menghadapi Korea Selatan pada babak Perempat Final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha Qatar, Jumat (26/4/2024) dini hari WIB. (foto: pssi.org)

     

    STY jadi Sorotan Media Korsel
    Sosok STY menjadi topik perbincangan setelah sukses membawa Indonesia melaju ke Semifinal. Namanya kian menjadi sorotan karena tim yang disingkirkan Garuda Muda di Perempat final adalah Korea Selatan yang merupakan negara asal STY.

     

    STY sendiri menunjukkan sikap profesional dengan menyingkirkan negara asalnya. Tak main-main, STY membuat Korsel gagal lolos ke Olimpiade untuk pertama kalinya dalam 40 tahun terakhir.

     

    Padahal, Taeguk Warriors hanya tinggal selangkah lagi mengukir rekor bersejarah tampil di Olimpiade untuk kali ke-10 secara beruntun.

     

    Menurut media Korsel, Naver, ini adalah hal memalukan sekaligus bencana bagi sepak bola Negeri Ginseng. Lebih menyakitkan lagi lantaran sosok yang menyebabkan rasa sakit itu adalah STY yang merupakan mantan pelatih timna Korsel senior.

     

    "Korea tersingkir di semifinal dan kehilangan peluang lolos ke Olimpiade. Harapan Korea untuk melaju ke Olimpiade untuk ke-10 kalinya berturut-turut batal terwujud," tulis Naver

     

    "Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, mereka tidak berpartisipasi di Olimpiade. Hal ini meninggalkan noda pada sejarah Olimpiade sepak bola Korea. Memalukan. Ini adalah bencana," lanjutnya.

     

    "Sosok yang menyebabkan rasa sakit tersebut adalah Shin Tae-yong, mantan pelatih timnas Korea dan pelatih Timnas U-23 Indonesia," tambahnya.

     

    Naver kemudian mengulang memori ketika STY didepak sebagai pelatih Korsel seusai Piala Dunia 2018. Menurut media tersebut, pelatih berusia 53 tahun itu seakan dibuang oleh Asosiasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA). Namun, STY kini kembali layaknya bumerang dan menusuk sepak bola Korea Selatan.

     

    "Pelatih yang digunakan dan dibuang oleh sepak bola Korea. Kini ia kembali bak bumerang dan menusuk sepak bola Korea. Seperti diketahui, pelatih Shin mengambil alih jabatan pelatih timnas Korea seusai pemecatan pelatih Uli Stielike saat babak final Kualifikasi Piala Dunia Rusia 2018," tulis Naver.

     

    "Mereka nyaris tidak mencapai putaran final, dan membuat kejutan dengan mengalahkan Jerman, peringkat nomor satu di peringkat FIFA, di laga terakhir. Namun, mereka tersingkir dari babak penyisihan grup dengan 1 kemenangan dan 2 kekalahan. Asosiasi Sepak Bola Korea (KFA) tanpa ampun meninggalkan pelatih Shin," sambung Naver. (*)

    Oleh: deni mulyana sasmita / den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Jadwal Pekan 11, Siapa Ambil Alih Puncak Klasemen?
    Tekuk Arab, Ranking FIFA Indonesia Naik 3 Tingkat
    Bahrain-Australia Imbang, Posisi 3 Indonesia Aman
    Jambangi Ruang Ganti, Erick Semangati Skuat Garuda
    Ini Kiat Sukses Marselino 2 Kali Bobol Gawang Arab

    Editorial


      Jadwal Liga



      sponsored links


      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 7 18
      2. Manchester City 7 17
      3. Arsenal 7 17
      4. Chelsea 7 14
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 10 21
      2 Persebaya Surabaya 10 21
      3 Persib Bandung 10 20