JuaraNews, Bandung - Manajemen PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) mengajukan banding atas keputusan Komite Disiplin (Komdis) PSSI yang menjatuhkan sanksi larangan menggelar pertandingan kandang tanpa penonton sebagai imbas dari kerusuhan yang terjadi saat tim Persib menjamu PSIS Semarang di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa (27/2/2024) lalu.

Kerusuhan sendiri dipicu hadirnya ratusan suporter PSIS di stadion untuk menyaksikan langsung tim kesayangannya pada laga Pekan 26 Liga 1 2023-2024 tersebut. Berdasarkan Keputusan Komdis PSSI No 191/L1/SK/KD-PSSl/III/2024 tertanggal 1 Maret 2024, Persib mendapatkan sanksi berupa larangan penyelengaraan pertandingan dengan penonton sebanyak satu kali. Sanksi tersebut berlaku untuk laga kandang Persib terdekat, yakni saat menjamu Persija Jakarta pada Pekan 28, Sabtu (9/2/2024) mendatang.

Vice President Operational PT PBB Andang Ruhiat menjelaskan, nota banding tersebut dikirimkan karena sanksi larangan penyelanggaraan pertandingan tanpa penonton tersebut sangat memberatkan tim Maung Bandung. Pasalnya, laga tersebut merupakan big match yang sangat ditunggu-tunggu bobotoh.

"Hari ini, Persib telah mengirimkan surat pengajuan ke Komite Banding PSSI. Kami berharap, Komite Banding bisa mengabulkan permohonan Persib untuk membatalkan sanksi Komite Disiplin PSSI," ungkap Andang kepada wartawan, Senin (4/3/2024).

Sambil menunggu proses dan keputusan Komite Banding PSSI, sambung Andang, pihaknya akan terus melakukan koordinasi terkait persiapan pertandingan kandang Persib melawan Persija di SJH.

Sebelumnya diberitakan, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibiwo mengungkapkan ada 7 bus suporter PSIS yang memaksa masuk ke SJH untuk mendukung tim kesayangannya tersebut. Awalnya, sekita 600 suporter tim Mahesa Jenar tersebut sempat dilarang masuk ke area stadion. Namun, karena adanya bentrokan dengan aparat keamanan, para pendukung tersebut dipersilakan masuk dengan penjagaan ketat dari petugas Kepolisian.

Barulah beberapa menit menjelang laga Persib vs PSIS berakhir, para suporter tersebut dipaksa meninggalkan SJH dengan pengawalan yang ketat dari polisi.

"Selama pertandingan kami jaga. Pas 30 menit sebelum usai, kami arahkan suporter PSIS untuk pulang duluan dan kami kawal. Secara keselamatan aman, namun seandainya kami tidak bekerja keras untuk mengamankan, khawatir jatuh korban," kata Kusworo.

Akibat kejadian tersebut, Persib dan PSIS Semarang terkena sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI terkait pelanggan aturan larangan suporter tim tamu hadir di stadion. Selain larangan penyelenggaraan pertandingan tanpa penonton, Persib juga dijatuhi denda sebesar Rp25 juta. (*)

den