free hit counter code Kisah Raja Thailand Semedi di Curug Dago - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Kisah  Raja Thailand Semedi di Curug Dago

    Kisah Raja Thailand Semedi di Curug Dago

    • Jumat, 27 Oktober 2023 | 17:15:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Curug dago adalah wisata air terjun di Bandung yang letaknya di kawasan Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda. Yang memiliki nilai sejarah tinggi.

     

    Curug dalam bahasa Sunda memiliki arti air terjun sedangkan dago adalah nama daerah atau kota. Bandung sendiri memang terdapat banyak air terjun mengingat Bandung yang secara geografis dikelilingi oleh kawasan perbukitan. 

     

    Curug dago berada di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan air laut dengan tinggi air terjunnya sekitar 12 meter, curug dago ini terbentuk oleh aliran sungai Cikapundung yang mengalir dari Maribaya ke kota Bandung

      

    Curug dago sebenarnya memiliki sisi menarik dari segi sejarah selain keindahan alam yang hijau dan asri curug dago pun sangat terkenal dengan sejarah yang dikenang dan penuh mistis di dalamnya.

     

    Tetapi curug dago boleh dikatakan kurang populer layaknya curug cimahi, kondisi alam di sekitar lokasi memang sudah tidak seindah dulu lagi, aliran air sungai yang semakin keruh ditambah lagi banyaknya sampah yang ditinggalkan oleh para pengunjung yang tidak bertanggung jawab menyebabkan tempat ini berkurang keasriannya.

     

    Kesan angker yang juga melekat pada tempat wisata Bandung yang satu ini juga membuat sebagian orang takut untuk datang ke tempat ini curug dago memang terkenal sebagai tempat wisata yang angker.

     Kunjungan Raja Rama V ke Bandung – mooibandoeng

    Jejak sejarah curug dago ini dapat dilihat dari adanya prasasti batu Kerajaan Thailand yang berasal dari abad ke-18. Prasasti batu ini bertulisan nama Raja yang diketahui bernama Raja Chulalongkorn II (Rama v) yang berasal dari Thailand

     

    Awal mulanya Raja tersebut mengunjungi curug dago sekitar tahun 1896 silam, kemudian beliau kembali mengunjunginya untuk yang kedua kali pada tahun 1901 pada kunjungan yang kedua ini sang Raja kembali menulis di atas batu prasasti dengan menuliskan paraf dan tahun Rattanakosin era 120 (Bangkok). 

    Pada batu prasasti yang lain terdapat ukiran nama raja Prajadhipok atau yang juga dikenal dengan gelar Raja Rama VII yang juga berasal dari kerajaan Thailand Raja Rama VII mengunjungi curug dago pada tahun 1929. Hal ini dapat diketahui dari tulisan yang terdapat pada batu yang ditemukan

     

    Berita ditemukannya batu tulis ini sempat membuat heboh warga, sejak saat itulah banyak orang yang penasaran dan penelitian pun dilakukan, pada akhirnya muncul sebuah dugaan bahwa tulisan yang ada di batu tersebut itu tulisan dengan huruf Siam (Thailand). 

     

    Menurut beberapa sumber menyebutkan kalau di Thailand ada sebuah tradisi di mana seorang raja akan menuliskan nama atau hal penting lainnya di atas permukaan batu ketika sedang bersemedi hal ini menjadi benang merah bagaimana batu prasasti dengan tulisan huruf Siam tersebut bisa sampai di sini.

     

    Cerita masa itu mungkin sang raja ingin mencari sebuah tempat yang tenang untuk bersemedi, dalam pengembaraannya ia menemukan sebuah air terjun yang indah sebuah tempat yang sejuk dan asri di dalam rimbunnya hutan curug ini juga memiliki air terjun kecil yang indah, dengan suara deruan air yang membuat tenang sangat masuk akal jika sang raja memilih tempat ini untuk bersemedi.

     

    Namun dibalik keindahan tempat dan sejarah yang kental konon katanya pernah ada yang mencoba untuk bertapa di sebelah air terjun tersebut dan akhirnya hilang entah ke mana. Ada juga suatu hari warga sekitar menemukan sosok monyet putih yang berukuran besar, warga pun mempercayai orang tersebut dikutuk dan berubah menjadi monyet putih yang menghantui dan mengganggu daerah tersebut.

     

    Itulah kisah awal mula curug dago yang ada di Bandung Jawa Barat. (*)

     

    Rdsp

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Suhu Dingin, Waspadai Penyakit ISPA dan Flu
    Inilah Beberapa Daerah Bersuhu Dingin di Indonesia
    Misteri Penghuni Jin Kota Gaib Padang 12 Kalbar
    iBooming, Solusi Sukses Afiliasi di TikTok
    Sesar Lembang, Pahami Patahan di Tanah Parahyangan


    sponsored links