free hit counter code Suhu di Bandung Capai 17 Derajat,Ini kata BMKG - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Suhu di Bandung Capai 17 Derajat,Ini kata BMKG

    Suhu di Bandung Capai 17 Derajat,Ini kata BMKG

    JuaraNews Bandung - Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung mencatat dalam 5 hari terakhir (14-18 Juli 2023) suhu minimum Bandung menyentuh 17 derajat celcius.

     

    Kepala BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu mengatakan suhu udara dingin belakangan merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi ketika masa puncak kemarau pada Juli-Agustus.

     

    Bahkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung mencatat, dalam 5 hari terakhir (14-18 Juli 2023) suhu minimum Bandung menyentuh 17 derajat celcius, di bawah nilai suhu minimum normal.

     

    "Pada tanggal 14-18 Juli, BMKG mencatat suhu Kota Bandung sempat mengalami kenaikan dari 19 derajat ke 20 derajat celcius. Namun pada tanggal 18 Juli memang terjadi penurunan suhu ke 17 derajat celcius," jelas, Kamis (20/7/2023).

     

    Berdasarkan data tersebut, Ayu menjelaskan, terlihat suhu udara minimum mengalami perubahan signifikan pada Selasa, 18 Juli 2023 yakni mencapai 17 derajat celcius. Padahal nilai suhu minimum normal pada bulan Juli adalah 18,2 derajat Celcius, dan pada Agustus nilainya 17,5 derajat Celcius.

     

    Ia memaparkan, suhu dingin ekstrem memang cenderung berpeluang terjadi saat musim kemarau, terutama di malam hari. Saat musim kemarau, pada siang hari, terik sinar matahari maksimal karena tidak ada tutupan awan. Akibatnya permukaan bumi menerima radiasi yang maksimal. 

     

    Sedangkan di malam hari, bumi akan melepaskan energi karena tidak ada awan. Maka dari itu, di malam hari hingga dini hari, radiasi yang disimpan di permukaan bumi akan secara maksimal dilepaskan.

     

    "Kondisi inilah yang kemudian menyebabkan permukaan bumi mendingin dengan cepat karena kehilangan energi secara maksimal. Dampaknya adalah suhu minimum atau udara dingin yang ekstrem di malam hingga dini hari," ungkapnya.

     

    Selain itu, menurut Ayu, penyebab tambahan mengapa suhu udara menjadi dingin pada puncak musim kemarau adalah karena adanya musim dingin di wilayah Australia. 

     

    Terdapat pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dingin menuju Indonesia atau lebih dikenal dengan Angin Monsun Australia. 

     

    "Hal ini juga merupakan penyebab utama terjadinya musim kemarau di Indonesia. Angin Monsun Australia ini membawa suhu dingin yang berada di wilayah Australia ke wilayah Indonesia yang berada di wilayah BBS (Belahan Bumi Selatan),” paparnya.

     

    Ia mengatakan, fenomena suhu dingin ini secara empiris akan berlangsung hingga Agustus 2023. Pada awal September akan berangsur menghangat kembali.

     

    Oleh karena itu, Ayu mengimbau kepada seluruh masyarakat Kota Bandung untuk tidak khawatir melihat fenomena ini. Sebab suhu dingin pada puncak musim kemarau adalah suatu fenomena yang wajar terjadi terutama untuk wilayah Indonesia di BBS. 

     

    "Masyarakat diharap untuk menyiapkan diri dengan menggunakan jaket dan atau selimut di malam hari dan selalu menjaga stamina tubuh sehingga terhindar dari berbagai potensi penyakit," imbau Ayu.

     

    "Selalu dapatkan informasi terkait dengan cuaca dan iklim dari kanal resmi BMKG dan instansi terkait. Hindari membaca informasi dari sumber tidak jelas dan berpotensi hoaks," imbuhnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Relawan Bandung Kudu HD Akan Awasi Money Politik
    Selama Masa Tenang APK Mulai Serentak Ditertibkan
    Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
    Survei Polsight, Haru-Dhani di Atas Farhan-Erwin
    Relawan Bandung Kudu HD Optimis Haru-Dani Menang

    Editorial


      Info Kota


        Inspirasi