free hit counter code Dengan Digital Smart City, Gubernur Ridwan Kamil Ingin Birokrasi di Jabar Mendunia - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Dengan Digital Smart City, Gubernur Ridwan Kamil Ingin Birokrasi di Jabar Mendunia

    Dengan Digital Smart City, Gubernur Ridwan Kamil Ingin Birokrasi di Jabar Mendunia

    • Selasa, 4 Oktober 2022 | 11:25:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekan kepala daerah di 27 Kota/Kabupaten dalam melaksanakan urusan birokrasi menggunakan sistem Digitalisasi.

     

    Gubernur mengatakan hal itu agar semua urusan birokrasi di Pemerintah berlangsung efektif dan efisien di tengah arus teknologi dan informasi yang semakin pesat.

     

    Untuk itu, Pemprov Jabar bekerjasama dengan National University of Singapore (NUS) mengadakan pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) dengan peserta Pimpinan Daerah Kab/Kota se-Jawa Barat.

     

    "Kita kerjasama dengan institusi dunia National University of Singapore (NUS) untuk menyempurnakan inovasi-inovasi digital yang kita tidak punya tadi dunia sudah melakukan," ucap Ridwan Kamil saat membuka pelatihan Digital Leadership Academy (DLA) di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (4/10/2022).

     

    Gubernur mengatakan dalam kerjasama tersebut pihaknya ingin menunjukkan bahwa Jabar dalam menjalankan birokrasi mengikuti perkembangan zaman yakni dengan sistem Digitalisasi.

     

    "Jadi isinya birokrasi Jawa Barat akan kita jadikan contoh kelas dunia. Kenapa? Karena inovasinya di pakai di negara-negara lain secara global," ucapnya.

     

    Kemudian, Gubernur mengusulkan ada indeks literasi digital pemimpin daerah, mulai dari gubernur, wali kota, bupati, Camat hingga perangkat Desa di Jawa Barat.

     

    "Mereka paham apa tidak dilevel 6-7 dan 9 jangan-jangan rata-rata rendah sehingga terjadi jalan ditempat dalam revolusi digitanya," katanya.

     

    "Jangan-jangan kalau dengan masyarakat sehingga tidak paham kebutuhan pelayanan publik yang lebih cepat karena tidak memahami kemauan secara digital," tambahnya. (*)

     

     

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links