JuaraNews, Bandung - Presidensi G20 di Indonesia rencananya akan dilaksanakan pada 2022 ini. G20 atau Group of Twenty merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara utama dan Uni Eropa.

Melansir bi.go.id, G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen produk Domestik Bruto (PDB) dunia.

Rangkaian persiapan menyambut kegiatan tersebut pun terus dilaksanakan. Dimulai dari DKI dan Jawa Barat. Di Jawa Barat, rangkaian untuk mensukseskan acara tersebut sudah dimulai hari ini hingga pertengahan Maret sampaikan akhir puncaknya di Jakarta.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengajak kepada masyarakat, khususnya di Jabar untuk aktif dalam memeriahkan penyelenggaraan G20. Misalnya dengan memberikan beberapa pemikiran tentang isu dan tantangan dunia saat ini via media sosial. 

"Saya berharap lewat media semua warga se-Indonesia, khususnya Jabar diminta untuk berpartisipasi bikin komentar, bikin ide, sehingga pada saat di major U20-nya masukan warga citizen Indonesia siapa tahu menjadi inspirasi juga," katanya, ujar Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam Acara "West Java Urban 20 Talks: Kota, Desa dan Pemuda di Era Digital" di Hotel Pullman, Kota Bandung, Kamis (24/2/2022). 

Gubernur mengatakan Jabar sangat antusias dan siap sebagai tuan rumah dari salah satu Outreach Groups Presidensi G20. Apalagi, event berkumpulnya negara-negara maju dunia ini dilakukan setiap 20 tahun sekali. 

Maka dari itu gubernur juga menginginkan kegiatan tahunan 20 negara tersebut sukses dilaksanakan di Indonesia, salah satunya dengan memberikan kenyamanan bagi para delegasi negara.

"Kita harus menjadi tuan rumah yang baik, berkesan, dan saya yakin Indonesia mampu dan Jawa Barat bagian dari itu. Jabar sangat siap memberikan impresi yang luar biasa dan pelayanan yang sangat baik kepada tamu-tamu dari seluruh dunia," katanya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat menjadi pembicara dalam Acara "West Java Urban 20 Talks mengatakan 

Di dalam percakapan menuju Urban 20 ada 6 topik yang disepakati untuk nanti dibahas diantaranya.

Pemulihan ekonomi, transformasi energi terbarukan, pengembangan hunian produktif dan terjangkau, akses terhadap mobilitas yang berkelanjutan, kesehatan mental dan ketahanan terhadap Pandemi, masa depan lapangan pekerjaan.

"Kemudian Pemulihan Ekonomi, kemarin ekonomi terhenti bukan karena kekeliruan investasi tapi karena Kegiatan interaksi terhenti, ketika sekarang mau dipulihkan, kita bicara memulihkan semua," ujar Anies.

Menurutnya, itu adalah contoh dari Indonesia untuk menawarkan pengalaman kita untuk dijadikan sebagai bahan percakapan dan diskusi dan kebijakan bersama di kota besar dunia kota G20.

"Yang harapan nanti mempengaruhi dunia Mudah-mudahan nanti banyak masukan untuk bisa memperkaya solusi yang kita tawarkan," tutup Anies. (*)

bas