JuaraNews, Bandung - Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di beberapa daerah di Jawa Barat sesuai Inmendagri No 30 Tahun 2021 yang menjelaskan bahwa daerah yang menerapkan PPKM Level 3 bisa melakukan PTM secara terbatas maksimal 50 persen.

Wakil ketua komisi V DPRD Jabar Abdul Hadi Wijaya meminta agar euforia pelaksanaan PTM tersebut tidak berlarut-larut sehingga melupakan penerapan protokol kesehatan (prokes).

"Jadi anak-anak sekolah ini, karena sudah saling kangen, jadi sangat mungkin kendor. Jadi disini, lingkungan sekolah agar kepala sekolah dan guru mengamankan betul-betul penjagaan ini," ujar Gus Ahad sapaan akrabnya Kamis (19/8/2021).

Dia pun juga mendorong masyarakat sekitar untuk ikut membantu mengawasi prokes ketika siswa berangkat ke sekolah.

"Sehingga kita jangan sampai terjebak euforia kemudian tiba-tiba justru di titik-titik yang bahagia itu muncul klaster baru ini yang harus kita hati-hati," katanya.

"Karena dalam aturan tentang PTM, ketika ada kasus itu ditutup lagi semua di wilayah itu, jangan sampai itu terjadi," sambungnya.

Selain itu, dia juga sependapat dengan opini Gubernur Jabar perihal sistem zonasi per kecamatan ketimbang kabupaten sebab hal tersebut lebih realistis.

"Kita lihat di semua daerah ya tidak sama antara yang daerah utara dengan selatan, jadi demikian kriteria yang terakhir dipakai untuk penentuan pjj nanti," katanya. (*)

bas