free hit counter code Keterisian RS Covid-19 di Jabar 29 Persen, Terendah sejak PPKM Diterapkan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Keterisian RS Covid-19 di Jabar 29 Persen, Terendah sejak PPKM Diterapkan
(humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menghadiri Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa-Bali via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (16/8/2021).

Keterisian RS Covid-19 di Jabar 29 Persen, Terendah sejak PPKM Diterapkan

  • Senin, 16 Agustus 2021 | 22:39:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Bandung - Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 di Jabar terus menurun sejak Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sejak 3 Juli 2021.


Setelah menyentuh angka 90,91 persen pada 2 Juli 2021 lalu, BOR di Jabar saat ini sekitar 29 persen.


Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, penurunan BOR tidak lepas dari upaya semua pihak, mulai dari pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, rumah sakit, TNI, Polri, sampai masyarakat, dalam memperkuat fasyankes selama PPKM.


Penanganan Covid-19 yang intens membaik, kata Emil, akan disertai percepatan dan perluasan vaksinasi Covid-19. Saat ini, penyuntikan vaksin Covid-19 di Jabar mencapai 200 ribu dosis per hari.


"Berita baiknya hari ini Jabar sudah 200 ribu vaksinasi per hari. Tertinggi se-Indonesia," kata Emil saat menghadiri Rapat Koordinasi Evaluasi PPKM Jawa-Bali via konferensi video dari Gedung Pakuan, Kota Bandung, Senin (16/8/2021).


Menurut Emil, pihaknya akan terus meningkatkan cakupan penyuntikan vaksin Covid-19 hingga 400 ribi dosis per hari. Hal itu dilakukan agar target pembentukan kekebalan komunal atau herd immunity pada akhir 2021 dapat terealisasi.


"Target kami 400 ribu per hari agar Desember beres dengan catatan jatah vaksin untuk kami 15 juta per bulan bisa dipenuhi oleh Kemenkes," tuturnya.


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi penurunan BOR di Jabar tersebut.


"Terima kasih Pak Gubernur memang angka-angka di Jabar ini saya lihat spektakuler membaik terus, terutama BOR-nya," kata Luhut.


Sejak PPKM diterapkan, menurut Luhut, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 maupun kasus aktif terus menurun.


"Saya kira kondisi di Jawa-Bali terus mengalami perbaikan, kasus terkonfirmasi turun 76 persen dan kasus aktif turun 53 persen dari puncaknya. Namun kita harus tetap waspada," ujarnya.


Dalam rakor virtual yang dihadiri gubernur se-Jawa-Bali tersebut, Luhut meminta daerah untuk memaksimalkan perawatan pasien Covid-19 di tempat isolasi terpusat (isoter) agar lebih tertangani. Ia menyebut apabila 75 persen pasien isoman bisa dipindahkan ke isoter maka kasus akan bisa lebih terkendali.


"Kalau 75 persen isoman bisa dipindahkan ke isoter itu sudah pasti bisa mengendalikan, untuk itu saya minta ini jadi perhatian semua agar isoter dilakukan secara masif," ucap Luhut.


Luhut melaporkan, saat ini, kematian pasien isoman masih terbilang tinggi, termasuk kematian pada ibu hamil akibat varian delta. "Terdapat kecenderungan kematian ibu hamil akibat varian delta, kemarin Pak Presiden sudah berikan arahan agar ada isoter sendiri untuk ibu hamil," tuturnya. (*)

jn

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Wapres Ma'ruf: Optimalkan Teknologi dalam Mitigasi
Agus Mulyana Optimistis Timnas Menang Lawan Korsel
SAH! Prabowo-Gibran Presiden & Wapres 2024-2029
Bey Ingin Sumedang Kembali Jadi Paradijs van Java
Bonus Demografi Sumber Daya Pembangunan Produktif

Editorial



    sponsored links