Jabar Prioritaskan Siswa Kategori Miskin Ekstrem
- 8 Mei 2024 | 20:12:00 WIB
PEMPROV Jabar secara resmi memulai tahapan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024-2025
PEMPROV Jabar secara resmi memulai tahapan pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2024-2025
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung - Pakar Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Irvan Afriandi menilai penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Bandung harus lebih ketat.
Dia mengatakan, langkah yang paling tepat untuk Kota Bandung saat ini adalah melakukan pembatasan aktivitas masyarakat secara total untuk sementara waktu.
“Yaitu menghentikan sementara aktivitas sosialisasi masyarakat. Maka dengan tidak ada interaksi ini sehingga virus tidak berpindah," kata Irvan dalam keterangan yang diterima, Jumat (2/7/2021).
Dia menyebut, penghentian aktivitas dilakukan dalam kurun waktu dua pekan dengan mengadopsi prosedur penanganan seperti lockdown. Perhitungannya karena secara rata-rata orang yang terinfeksi virus sekitar 85 persen akan sembuh tanpa perawatan rumah sakit maka akan membaik selama 2 minggu.
“Kalau semua kompak dalam 2 minggu habis, ya sudah selesai. Itu yang dilakukan oleh negara-negara lain. Seperti di New Zeland atau bahkan di Wuhan China sekalipun. Yaitu dengan dites, di-tracing lalu ditutup dan setelah itu dijaga pintunya,” ucapnya.
Khusus di Kota Bandung, lanjut Irvan, situasinya sudah kritis. Sehingga memerlukan intervensi penanganan yang lebih agresif. Bahkan tidak menutup kemungkinan lebih dari aturan pemerintah pusat.
“Saya menilai hal yang digariskan pemerintah pusat itu kebijakan minimum. Saya kira setidak-tidaknya mengikuti ketentuan minimal yang diatur PPKM Darurat. Kalau dari aturan itu dipandang tidak memadai untuk situasi di Kota Bandung, Pemkot Bandung bisa mengambil lebih dari itu. Artinya mengambil lebih ketat,” bebernya.
Irvan mengungkapkan bahwa kunci kesuksesan untuk PPKM Darurat tersebut juga tetap bergantung pada implementasi di lapangan. “Kita sering bermasalah ketika kebijakannya bagus, tapi implementasinya di lapangan yang repot. Kemudian ini harus dilakukan secara masif dan merata," ungkapnya.
Lebih lanjut, Irvan mengimbau masyarakat dan pemerintah jangan sampai gelagapan dengan kemunculan varian delta ini. Sebab, kunci utama dalam menghadapi setiap pandemi virus yakni dengan disiplin menjalankan protokol kesehatan.
“Dari sisi penanganan kesehatan masyarakat, ternyata varian apapun itu cara penanganannya sama. Yaitu dengan menerapkan 5M dan 3T,” tutupnya. (*)
Oleh: JuaraNews / jn
0 KomentarPPDB tahun ajaran 2024-2025 tahap pertama di Jawa Barat akan dibuka pada pada 7 sampai 9 Juni Selengkapnya..
PABRIK sepatu kepunyaan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) di Purwakarta akhirnya gulung tikar setelah 30 tahun beroperasi. Selengkapnya..
SOSOK Tarsum pelaku pembunuhan dan mutilasi kepada istrinya sendiri yang diunggah di media sosial. Selengkapnya..
DPW PKS Jawa Barat gelar silaturahmi halal bihalal sekaligus penghargaan bagi kader PKS. Selengkapnya..
JELANG pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Sejumlah partai politik di Jabar mulai siap-siap dengan mesin politiknya. Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
LAYANAN Mobil SIM Keliling Online hadir di sejumlah tempat di wilayah Kota Bandung Raya. Berikut ini jadwal dan lokasinya:
ALKISAH ada seekor rusa yang sedang hamil dia mengalami sakit karena akan melahirkan.
PPDB tahun ajaran 2024-2025 tahap pertama di Jawa Barat akan dibuka pada pada 7 sampai 9 Juni mendatang.
DPW PKS Jawa Barat gelar silaturahmi halal bihalal sekaligus penghargaan bagi kader PKS.