free hit counter code Data Presisi Kunci Keberhasilan Pembangunan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Data Presisi Kunci Keberhasilan Pembangunan
    Istimewa Ketua Komisi I DPRD Jabar, Bedi Budiman

    Data Presisi Kunci Keberhasilan Pembangunan

     

    JuaraNews, Bandung  - Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat Bedi Budiman mengungkapkan pembangunan desa khususnya di Jawa Barat harus didukung dengan data presisi. Data desa presisi, kata Bedi, merupakan penggabungan antara data spasial dan numerik.

     

    "Data Desa Presisi sangat penting untuk menghadirkan data akurat bagi Indonesia. Efisiensi data yang akurat itu datang dari desa. Inovasi dari Data Desa Presisi itu inovasi metodologi yang tidak hanya bersifat numerik atau angka, namun juga data spasial yang memiliki tingkat akurasi yang tinggi," kata anggota Fraksi PDI Perjuangan ini di sela Rapat Kerja Daerah (Rakerda) PDI Perjuangan Jawa Barat bertajuk "Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat, Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara, di Hotel Mansion Pine Kota Baru Parahyangan, Kamis (10/6/2021).


    Menurut Bedi, selaras dengan arahan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menginstruksikan bahwa partai banteng moncong putih ini akan mengawali pembangunan dari desa.


    Megawati, kata dia, dalam pidato HUT PDI Perjuangan ke-48 menyerukan pada 3 pilar partai yakni struktural, legislatif dan eksekutif agar sama-sama membangun desa dengan diawali pendataan secara presisi.


    "Ibu Ketum menginstruksikan tiga pilar partai (eksekutif, legislatif, struktural partai) untuk bekerja keras membuat kebijakan yang baik untuk rakyat, terlebih untuk membangun desa. Tiga pilar partai diinstruksikan untuk untuk merumuskan politik legislasi, politik anggaran, politik pengawasan, untuk mewujudkan pembangunan pedesaan yang demokratis, terukur, terencana dan tepat sasaran," tuturnya.


    Bedi menambahkan, gagasan desa presisi berawal dari kesimpangsiuran data yang terus menimbulkan polemik. Ketidakakuratan data, kata dia, dapat menyebabkan gagalnya pembangunan.


    Ia mengutarakan, Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang membutuhkan sebuah data dan data yang akurat penting untuk membangun kebijakan pembangunan daerah.

     

    "Tapi ini masih tahap sosialisasi dan saat ini tengah dibangun desa-desa percontohan di 10 kota kabupaten di Jabar dan provinsi lainnya. Ibu Ketum juga menitip pesan kepada kami di Jabar yang memiliki 5312 desa atau bisa dikatakan desa besar, maka desa memegang peranan penting dalam keberhasilan pembangunan," tandasnya.


    Sementara Ketua Apdesi Jawa Barat Dede Suhendar menyampaikan apresiasi dan rasa terimakasihnya kepada PDI Perjuangan karena turut dilibatkan dalam konsep data desa presisi ini.


    "Kami berterima kasih kepada PDI Perjuangan, karena ini baru pertama kali diundang rakerda oleh partai politik sejak berdiri organisasi kami. Terlebih, PDI Perjuangan sangat konsen memperjuangkan hak-hak desa. Kami berharap agar konsep data desa persisi dapat mewujudkan desa yang maju dan sejahtera. Kami yakin dan percaya PDI Perjuangan akan terus berjuang untuk kemajuan desa-desa dan masyarakat seluruh Indonesia," tandasnya. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bappilu Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    DPRD Anggarkan Rp50 M untuk Bangun 33 Sekolah Baru
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong

    Editorial



      sponsored links