free hit counter code Lakukan Diplomasi Kopi, Gubernur Ridwan Kamil Diganjar APPI Awards dari Kementerian Pertanian - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Lakukan Diplomasi Kopi, Gubernur Ridwan Kamil Diganjar APPI Awards dari Kementerian Pertanian
(istimewa/humas pemprov jabar) Gubernur Jabar Ridwan Kamil saat menerima penghargaan kategori Birokrasi Gubernur pada ajang Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Awards 2020 di Tangerang, Banten, Kamis (10/12/2020).

Lakukan Diplomasi Kopi, Gubernur Ridwan Kamil Diganjar APPI Awards dari Kementerian Pertanian

  • Kamis, 10 Desember 2020 | 15:15:00 WIB
  • 0 Komentar

JuaraNews, Tangerang - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meraih penghargaan di ajang Anugerah Pratama Perkebunan Indonesia (APPI) Awards 2020.

 

Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya mempromosikan kopi Indonesia dengan merek Kopi Jabarano ke luar negeri.

 

Diplomasi kopi kerap dipakai Ridwan Kamil dalam berbagai kunjungan kerja ke luar negeri sebelum pandemi bahkan hingga saat ini melalui pertemuan virtual. Diplomasi ini efektif menggaet kerja sama bisnis, budaya, dan pemerintahan. Pada Februari 2020, Gubernur meluncurkan Kafe Jabarno di 555 Flinders Lane, Kota Melbourne, negara bagian Victoria, Australia.

 

Ridwan Kamil menerima penghargaan untuk Kategori Birokrasi Gubernur langsung dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pada puncak Peringatan ke-63 Hari Perkebunan di Scientia Park, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (10/12/2020).

 

Menurut Gubernur, industri pertanian dan pangan ternyata mampu bertahan bahkan melesat selama pandemi Covid-19. Terbukti Jabar masih mampu mengekspor komoditas kopi, ubi, sayuran, dan produk pangan lainnya ke mancanegara.

 

“Yang saya banggakan adalah selama Covid, semua ekonomi turun, kecuali pertanian dan produk-produk perkebunan dan perikanan atau urusan yang berkaitan dengan ketahanan pangan,” kata Emil.

 

Dia mengatakan, pandemi berpotensi membawa Jabar pada krisis pangan karena negara-negara di dunia diprediksi akan menahan ekspor produk pangan demi memenuhi konsumsi dalam negeri.

 

“Saya melihat ada potensi krisis pangan tahun depan karena negara-negara dunia menghentikan ekspornya untuk kepentingan diri sendiri. Agar ini diantisipasi bersama,” ujarnya.

 

Jabar telah bersiap dengan menyusun strategi ketahanan pangan, salah satunya Kamis (10/12/2020) ini menginisiasi pertemuan West Java Food and Agriculture Summit (WJFS) di Kota Bandung. Dalam WJFS, Pemprov Jabar meluncurkan program Petani Millenial, yang merupakan petani dari kalangan muda yang disiapkan bersaing di kancah global.

 

“Jadi kami mengajak anak-anak muda nggak usah ke kota lagi, tinggal saja di desa, rezeki kota, bisnis mendunia. Karena Covid mengajarkan hanya ekonomi pertanian dan pangan inilah yang bertahan, tapi syaratnya harus 4.0 karena kita generasi baru,” katanya.

 

Dengan bantuan pemerintah pusat, Emil yakin program ketahanan pangan dan petani millenial dapat berhasil di Jabar dan bisa direplikasi di provinsi lain.

 

“Mudah-mudahan sinergi seperti ini kita lakukan terus sehingga visi pemerintah pusat didukung oleh daerah bersinergi dan akhirnya menyejahterakan masyarakat,”tandasnya.

 

Masih dalam rangkaian Hari Perkebunan 2020, Gubernur mendampingi Menteri Pertanian melepas ekspor 1 kontainer briket arang kelapa ke UMKM ke Timur Tengah tepatnya, Qasr, Irak. Ekspor arang kelapa bagian upaya Kementerian Pertanian mengoptimalkan ekspor perkebunan dalam rangka pemulihan ekonomi nasional.

 

“Hari ini briket tempurung kelapa yang memang menjadi kekuatan kita selama ini, kita kembali buktikan bahwa di masa pandemi ini, saya bersama Pak Gubernur (Jabar) dan Pak Bupati (Tangerang) dan jajaran yang ada mencoba mengakselerasi,” katanya.

 

Mentan mengamini bahwa sektor pertanian memang mampu bertahan di tengah pandemi. Bahkan tren ekspor meningkat 10 persen dari periode sebelumnya. “Ini tandanya kekuatan pertanian kita sangat besar bahkan memiliki pasar kuat di mancanegara,” sebutnya.

 

Ekspor arang kelapa dilakukan PT Tom Cococha Indonesia dengan kapasitas per bulan Rp42 miliar atau sekitar Rp500 miliar per tahun. Secara nasional, ekspor arang kelapa mencapai Rp7 triliun per tahun. (*)

 

Oleh: JuaraNews / bar

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Legislator Minta Permasalah RKB Segera Diatasi
3 Raperda Prakarsa DPRD Jabar Tuntas Dibahas
Bey Target Swasembada Pangan di Jabar
Legislator Minta Regulasi PPDB Zonasi Dievaluasi
Komisi V Dorong Penerbitan Kepgub Upah Buruh

Editorial



    sponsored links