JuaraNews, Bandung - Aktivitas #dirumahaja karena wabah virus corona membuat orang harus mencari aktivitas lain agar tidak jenuh. Bercocok tanam salah satu yang bisa dilakukan untuk menghilangkan jenuh di rumah, khususnya merawat anggrek.

Memang membutuh ketekunan dan ketelatenan dalam merawat anggrek. Namun, bagi pemula bisa melakukan perawatan anggrek yang bandel dan tahan banting, yakni anggrek merpati.

Dalam bahasa latinnya, anggrek ini bernama dendrobium crumenatum. Ini dinilai bungga yang tahan banting sehingga untuk mengawali Hobi anggrek dengan jenis ini.

Anggrek merpati biasanya tumbuh liar di pohon-pohon. Di toko anggrek jenis ini akan susah ketemu. Namun di kebun-kebun biasanya nempel di pohon-pohon yang lembab.

Anggrek ini biasanya cepat tumbuh saat musim hujan, namun saat kemarau juga suka mengering jika tak terawat kandungan nutrisinya.

Karena sering nempel di pohon, medianya pun tak terlalu susah. Bida ditempel di pohon atau media yang ada di sekitar kita.

Anggrek sangat sensitiv terhadap kadar air dan juga cahaya matahari. Jadi dengan menanam di pohon kita tidak perlu khawatir akan masalah kadar air dan cahaya matahari yang berlebih, pohon akan menjadi asisten kita yang sangat setia dalam hal ini.

Selain itu, anda juga bisa menggunakan media arang didalam pot, lalu gantung pot nya di pohon. Jadi otomatis anggrek akan mendapatkan cahaya matahari yg cukup dan tidak berlebih karena di filter oleh pohon.

Untuk menyimpan nya tak perlu khawatir, bisa diletakkan di teras belakang dekat kolam dan pastikan cahaya matahari tidak terlalu berlebihan. Atau mencari tempat-tempat yang teduh dan tak langsung terkena sinar matahari.

Untuk memberi nutrisi, tak perlu pusing-pusing. Jika memang malas, sempatkan waktu anda sekedar seminggu dua kali untuk memberikan nutrisi. Biar anggrek anggrek itu bahagia. Kalo nggak punya pupuk khusus anggrek, gunakan air cucian beras atau air dan MSG. Maksud MSG ini bumbu masakan yang biasa dijual di warung-warung. Mudah kan? (*)

ude