free hit counter code Membangun Literasi bagi Gen Z - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Membangun Literasi bagi Gen Z
    net ilustrasi

    Membangun Literasi bagi Gen Z

    MEMBACA adalah suatu kebutuhan yang harus dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia terutama generasi muda sebab membaca adalah jendela untuk mengenal dunia dan untuk memahami dunia. Membaca juga dapat memperkaya imajinasi seseorang untuk melihat bagaimana dirinya, 

     

    keluarganya, dan bahkan bangsanya ke depan. Membaca senantiasa dikaitkan dengan kegiatan literasi sebab kegiatan ini sangat penting bagi dunia pendidikan baik pendidikan formal, informal, maupun non formal apalagi bagi mahasiswa kegiatan literasi ini harus senantiasa digalakan sebab mereka ini lah yang nantinya akan menjadi tunas-tunas muda bagi bangsa Indonesia.

     

    Generasi Zilenial adalah generasi yang lahir dari tahun 1997-2012. Jika melihat dari usia mereka, sebagian dari mereka sudah ada yang menempati usia SMP hingga usia pekerja, mereka tumbuh berbarengan dengan perkembangan internet, tidak heran jika generasi ini sangat cakap memainkan teknologi dan mampu mengakses berbagai macam informasi dari berbagai macam sumber. 

     

    Kelebihan generasi ini adalah melek teknologi, cerdas, kreatif, menerima perbedaan, senang berekspresi, akan tetapi disatu sisi mereka juga dikenal dengan generasi yang memiliki tingkat stress yang tinggi dan mudah mengeluh. Kelemahan ini bisa saja diatasi dengan cara membaca terutama membaca pemikiran dan pengalaman orang yang berhasil pada bidangnya sehingga mereka mampu mencari penyebab dan mengatasi stress beserta solusinya. 

     

    Adanya fitur short videos, reels, dan hal yang serupa memudahkan mereka dalam mendapatkan informasi secara singkat dan padat tanpa harus berlama-lama mendengarkan video dan membaca buku agaknya lebih digandrungi oleh generasi ini. 

     

    Akan tetapi, justru disini masalahnya, masalahnya adalah video-video tersebut tidak menyajikan informasi yang utuh dan sulit untuk mengasah pemikiran kritis mereka yang mengakibatkan mereka tenggelam dalam pandangan pendek dan pragmatis dan mudah terkena hoaks.

     

    Sejatinya, buku tidak bisa digantikan sekalipun dengan video sebab ketika kita membaca buku, maka proses berpikir, berdialog, konfrontasi ide, imajinasi terjadi dan disinilah justru peran yang sangat dibutuhkan untuk membangun kemajuan bangsa Indonesia. Guna menumbuhkan minat baca bagi generasi ini tentu bisa dimulai dari keluarga. 

     

    Keluarga sebagai sekolah pertama selain harus mengajarkan nilai-nilai yang positif, tentu harus mampu menanamkan minat baca kepada seluruh anggota keluarganya dengan cara mengalokasikan waktu untuk membaca bersama dan mendiskusikan hasil bacaan tersebut. Selanjutnya, satu bulan sekali orangtua mengajak anak-anaknya mengajak ke toko buku untuk membeli buku berdasarkan apa yang diminati. 

     

    Setelah keluarga, yaitu lembaga pendidikan baik sekolah maupun perguruan tinggi. Guru dan peserta didik dapat meluangkan satu waktu tertentu untuk membaca buku di tempat yang sama dan kemudian mendiskusikan serta menuliskan hasil bacaannya. Perguruan tinggi sebagai mercusuar kemajuan bangsa tentu harus menggalakan kegiatan literasi melalui kegiatan Tridharma perguruan tinggi. Di luar kelas, mahasiswa didorong untuk mengikuti organisasi yang kental dengan kegiatan literasi dalam upaya meningkatkan literasi perguruan tinggi. 

     

    Dilansir dari Kominfo.go.id (27 Maret 2024) Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi dunia dengan angka yang memprihatinkan yaitu hanya 0,001% yang berarti dari 1000 orang hanya ada 1 orang yang yang rajin membaca. Orang Indonesia juga malas baca tapi cerewet di Medsos . Hal ini menjadi PR bagi kita untuk senantiasa meningkatkan literasi mulai dari rumah sampai kepada masyarakat yang lebih luas apa lagi tahun 2045 Indonesia akan menghadapi bonus demografi. 

     

    Tentu saja hal ini bisa menjadi sebuah anugrah bahkan malah mala petaka bagi kita jika kita tidak mampu mengelola ini dengan baik. Saat ini lah waktu yang paling tepat untuk menyongsong Indonesia emas dengan cara mendorong anak muda agar senantiasa mencintai dunia literasi sampai akhir hayatnya. Membangun literasi ini bukan hanya tugas sekolah semata akan tetapi juga tanggung jawab kita semua. 

     

    Dari pemerintah menyiapkan anggaran dan kebijakan yang mengarah kepada peningkatan literasi masyarakat yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan maupun organisasi serta gerakan yang berorientasi pada penguatan literasi masyarakat.  Perusahaan juga menyiapkan anggaran mereka yang mengarah kepada pembangunan literasi masyarakat. 

     

    Sekarang ini, banyak anak-anak muda yang memiliki kemauan besar untuk membangun kecintaan masyarakat pada literasi, sayangnya tak sedikit dari mereka kehilangan idealismenya sebab tidak mendapatkan akses dan hubungan baik dari pemerintah maupun masyarakat baik dukungan moril maupun materil. (*)

     

    Penulis:

    Irwan Maulana

    Dosen Institut Ummul Quro Al Islami Bogor

    Anggota MPKS Muhammadiyah Jawa Barat

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Daddy: Patahkan Mitos Gerindra Jabar Jadi Pemenang
    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi
    Membangun Literasi bagi Gen Z
    Hejo Tapi Teu Ngejo
    • Hejo Tapi Teu Ngejo

      PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Selengkapnya..

      • 19 Maret 2024
    Pemilu dan Pewarisan Budaya

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 28 64
      2. Arsenal 28 64
      3. Manchester City 28 63
      4. Aston Villa 29 56
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 33 70
      2 Persib Bandung 33 62
      3 Bali United 33 58