free hit counter code Waduh, 10 Juta Gen Z di Indonesia Nganggur - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Paslon Haru-Dhani Tegas Tolak Jual Beli Suara
    Paslon Haru-Dhani Tegas Tolak Jual Beli Suara
    • 23 November 2024 | 12:22:00 WIB

    CALON Wakil Walikota Bandung nomor urut 2, Dhani Wirianata, meminta agar masyarakat berani dalam menolak potensi jual-beli suara di pilkada 2024 mendatang.

Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Waduh, 10 Juta Gen Z di Indonesia Nganggur
    net ilustrasi Gen Z

    Waduh, 10 Juta Gen Z di Indonesia Nganggur

    JuaraNews Bandung - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan hampir 10 juta penduduk berusia 15-24 tahun (Gen Z) berstatus not in employment, education, and training/NEET) alias menganggur.

     

    Hal itu berdasarkan rilis BPS beberapa waktu lalu. BPS merinci, anak muda yang paling banyak NEET justru berada di daerah perkotaan, yakni sebanyak 5,2 juta orang dan 4,6 juta di pedesaan.

     

    Merespons hal itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR Kurniasih Mufidayati mengungkapkan fenomena maraknya pengangguran di kalangan Gen Z menjadi ancaman serius bonus demografi menuju Indonesia Emas 2045.

     

    "Angka 10 juta pengangguran Gen Z sudah jadi tanda-tanda jika bonus demografis kita tidak terkelola dengan baik," ujar Kurniasih dalam keterangannya, Kamis (23/5/2024).

     

    Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut, anak muda saat ini tidak bisa disamakan dengan generasi sebelumnya. Artinya, ada treatment khusus, terutama dari sisi pendidikan maupun dunia kerja

     

    "Kita sudah menyadari hadirnya bonus demografi, maka di hulu pentingnya pendidikan skill dan di hilir pentingnya terbukanya luas kesempatan kerja," imbuhnya.

     

    Sementara itu, Ketua DPW PKS Jabar, Harus Suandharu mengungkap sejumlah langkah yang bisa dilakukan untuk menekan pengangguran di kalangan Gen Z. Terlebih bagi Jawa Barat yang memiliki 25,39 juta angkatan kerja.

     

    Menurut Haru, peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) harus menjadi fokus pemerintah untuk menghadapi bonus demografi. Sehingga, angkatan kerja yang banyak bisa terserap dan benar-benar bermanfaat.

     

    “Jangan sampai angkatan kerja banyak tapi gak kerja, karena gak siap. Lapangan kerja ada, tapi gak terampil, kan repot. Itu yang saya harap justru kita ini fokusnya ke SDM, jangan infrastruktur saja,” beber Haru.

     

    Haru pun menekankan pentingnya pemerataan akses pendidikan, termasuk upaya menghilangkan paradigma sekolah favorit menjadi langkah yang harus dilakukan sebagai pondasi dasar dalam membentuk SDM unggul.

     

    "Yang bagus itu siswanya, bahkan kalau gurunya beda-beda jadi aneh. Karena guru harus standar, baik negeri atau swasta harus sama," tegas bakal calon gubernur Jawa Barat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

     

    "Sekolah di mana saja yang dekat dengan rumahnya kualitasnya sama, yang penting infrastruktur sama dan itu bagian dari upaya pemerataan pembangunan,"paparnya.

     

    Jika pembangunan SDM bisa menjadi fokus pemerintah, Haru optimis, Indonesia Emas 2024 bisa terwujud karena bonus demografi yang disiapkan adalah generasi berdaya.

     

    “Jadi kita fokus ke SDM. Kita harus mempersiapkan bonus demografi secara serius,” pungkas Haru. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links