Rakerda Soksi Jabar Sukses Digelar, Cucu Sugiarti: Semoga Dapat Membentuk Satu Kesatuan
- 27 Maret 2023 | 13:43:00 WIB
DEPIDAR SOKSI Wilayah IX Jabar sukses menggelar Rapat Kerja (Rakerda) pada 18 Maret 2024
DEPIDAR SOKSI Wilayah IX Jabar sukses menggelar Rapat Kerja (Rakerda) pada 18 Maret 2024
NYARIS ironi. Zainudin Amali menyatakan mundur dari kursi menpora secara informal. Kabar running text di saluran TV hari ini.
JuaraNews Bandung - Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendeteksi adanya fenomena sinar api di Kawah Ecoma pada Gunung Tangkuban Parahu.
Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid mengatakan, fenomena itu terdeteksi dari kamera CCTV infrared pada tanggal 9-10 Februari 2023.
Dia memastikan fenomena di gunung yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang itu bukan disebabkan oleh adanya magma yang naik ke permukaan.
"Pada tanggal 9 Februari 2023, terlihat pada tangkapan layar CCTV di Gunungapi Tangkuban Parahu adanya sinar api dari dalam kawah Ecoma. Selanjutnya pada tanggal 10 Februari 2023, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengirim tim," kata Wafid dalam keterangannya, Senin (13/2/2023).
Dia menjelaskan kamera itu menangkap adanya sinar api mulai 9 Februari pada pukul 18.30 WIB hingga 10 Februari pukul 03.00 WIB. Namun setelah tim melakukan pengecekan, menurutnya pada 10 Februari pukul 19.00-20.00 WIB sudah tak terlihat lagi adanya sinar api di kawah itu.
Menurutnya, adanya titik panas atau sinar api yang terpantau pada kamera CCTV bisa disebabkan oleh adanya aliran fluida yang naik ke permukaan hingga menyebabkan pemanasan di area kawah.
Dari aliran fluida itu, menurutnya bisa menimbulkan reaksi dengan batuan terutama endapan belerang yang ada di sekitar lubang kawah sehingga menimbulkan sinar api yang terpantau oleh kamera CCTV infrared.
Untuk itu, dia pun menegaskan status Gunung Tangkuban Parahu masih dalam Level I atau normal setelah dilakukan evaluasi secara menyeluruh pada Senin ini.
Dengan hal tersebut, dia juga mengimbau masyarakat tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Tangkuban Parahu dan beraktivitas seperti biasanya.
Di samping itu, dia pun meminta masyarakat, pengunjung, wisatawan, dan pendaki sekitar gunung itu agar tidak turun atau mendekat ke dasar kawah-kawah aktif.
"Agar mewaspadai terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas," tandasnya. (*)
bas
BADAN Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendeteksi adanya fenomena sinar api di Kawah Ecoma pada Gunung Tangkuban Selengkapnya..
Arab Saudi yang kering dan gersang itu sirna setelah akun twitter @makkahregion mengunggah video menghijaunya pegunungan sekeliling kota suci umat Selengkapnya..
Serakan pakaian dalam bertumpuk di lokasi Situs Budaya Nagara Padang, Rawabango, Selengkapnya..
BECAK, sejarah kelam kendaraan tradisional, mata pencaharian rakyat dan hiburan yang dikambinghitamkan Selengkapnya..
arinding terdiri dari kata “Ka Ra Da Hyang” yang artinya dengan diiringi oleh doa sang Maha Selengkapnya..