Pentingnya Lembaga Penyiaran Bagi Demokrasi Bangsa
- 25 November 2024 | 16:53:00 WIB
KPID Jawa Barat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mencari dan menikmati berbagai informasi dari sumber sumber terpercaya seperti Lembaga Penyiaran.
KPID Jawa Barat mengingatkan seluruh lapisan masyarakat untuk bisa mencari dan menikmati berbagai informasi dari sumber sumber terpercaya seperti Lembaga Penyiaran.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung – Jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astanaanyar, Agus Sujatno sempat ditolak keluarga. Penolakan itu terjadi saat pihak Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih melakukan koordinasi dengan keluarga pelaku untuk penyerahan jenazah yang bersangkutan.
“Saat Tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih melakukan koordinasi dengan keluarga pelaku untuk penyerahan jenazah. Namun saat dihubungi, keluarga Agus sempat menolak,” ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo, Jumat (09/12/2022).
Alasan penolakan atas jenazah pelaku bom bunuh diri itu, menurut Ibrahim dikarenakan Agus Sujatno merupakan seorang teroris. Namun, akhirnya pihak keluarga mau menerima penyerahan jenazah Agus untuk dipulangkan ke rumah.
“Setelah dikomunikasikan lagi, dibujuk dan diberi pengertian oleh tim Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih, akhirnya pihak keluarga pun menerima jenazah Agus untuk dipulangkan ke rumah,” papar Ibrahim.
Mengenai status pelaku (Agus Sujatno) yang teridentifikasi merupakan seorang teroris itu, diungkapkan oleh Kapolri, Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers di TKP, Rabu (07/112/2022) lalu. Menurut Kapolri, pelaku bom bunuh diri merupakan eks Narapidana Terorisme (Napiter) yang pernah ditangkap dan dihukum 4 tahun terkait peristiwa Bom Cicendo tahun 2017.
Dikenal Pendiam dan Baik
Berdasarkan berbagai informasi yang terhimpun, Agus Sujatno diketahui lahir dan besar di wilayah PU, RW 11 Kelurahan Cibangkong Kota Bandung. Hal ini dibenarkan oleh Sekretaris RW 11 Kelurahan Cibangkong, Seno Prawoto.
“Terduga pelaku (bom bunuh diri) pernah lama tinggal di Cibangkong,” kata Seno ketika dihubungi wartawan. Ia mengaku kaget ketika melihat berita tentang identitas pelaku.
Senada dengan Seno, hal ini pun diakui oleh Darsono, yang merupakan tetangga beda RW dengan pelaku.
“Lah…, diae, khan putune temene inyong (Lah… dia khan cucunya teman saya),” ujar Darsono yang saat itu tengah ngopi sore, Kamis (08/11/2022).
Darsono menambahkan Agus memang dilahirkan dan besar di Cibangkong serta tinggal bersama ibu dan kakeknya.
“Nek sing cilik wong tuane cerai. Agus iku tinggal karo ibu dan kakeknya. Dia disini sampe SMA atau apa… embuh, aku rak ngerti. Sama kakeknya, keluargane iku ramah-ramah. Agus juga anaknya baik, ga pernah neko-neko, setahu saya,” ujarnya sambil menepuk lembut paha rekan di sebelahnya.
Namun, meskipun pelaku pernah tinggal di Cibangkong, para tetangga tidak pernah mengetahui aktivitasnya selepas sekolah.
“Selepas sekolah memang Agus sudah jarang pulang ke rumah kakek dan ibunya. Dia juga ketika itu orangnya pendiam,” jelas Seno.
Sementara itu, Supono (84) mengakui jika pelaku bom bunuh diri itu merupakan cucunya yang bernama Agus Sujatno.
"Betul, Agus. Cucu tiri saya," ujar Supono ketika ditemui di depan kediamannya di Cibangkong, Bandung.
Namun Supono menyatakan jika pelaku sudah lama tidak tinggal di rumahnya.
“Si Agus udah gak di sini. udah lama, pas nikah juga nggak ngasih tahu. Hanya ngabarin aja kalau si Agus di Sukoharjo sekarang," ujarnya.(*)
Aep
0 KomentarKOMISI V DPRD Jabar meminta Dinkes Jabar melakukan antisipasi peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue Selengkapnya..
CALON Wakil Bupati (Cawabup) Ciamis Yana D Putra meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Borromeus Bandung, Senin Selengkapnya..
KETUA Fraksi Golkar DPRD Jabar, Yod Mintaraga melaksankan penyebarluasan Perda Jawa Barat Nomor 3 Tahun 2021 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Selengkapnya..
Program beasiswa JFLS 2024 khusus jalur afirmasi resmi dibatalkan, karena dinilai tidak adanya transparansi dalam proses Selengkapnya..
FORUM Warga Desa Burangkeng Peduli Lingkungan (Forwades) meminta Dinas BMSDA Kota Bekasi segera memperbaiki dengan meninggikan Jalan PU Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
Program beasiswa JFLS 2024 khusus jalur afirmasi resmi dibatalkan, karena dinilai tidak adanya transparansi dalam proses pelaksanaannya.
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat (22/11/2024).