free hit counter code Esensi Kemerdekaan di Ruang-ruang Pendidikan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Esensi Kemerdekaan di Ruang-ruang Pendidikan

    Esensi Kemerdekaan di Ruang-ruang Pendidikan

    TANGGAL 17 Agustus merupakan sebuah momentum dimana setiap warga bangsa Indonesia harus mulai merenungkan dirinya kembali kepada sebuah fitrah yang paling tinggi yaitu fitrah sebagai manusia yang bebas dan tidak terikat dengan sesuatu hal yang membuat dirinya menjadi terbelenggu. 

     

    Fitrah sebagai manusia yang merdeka

    Kemerdekaan yang diraih oleh para pendiri bangsa bukanlah hal yang sangat mudah apalagi semudah membalikan telapak tangan.  Banyak perjuangan yang telah dilakukan oleh para pendiri bangsa dengan mengorbankan jiwa raga harta bahkan waktu sekalipun dan semuanya bermuara pada satu titik yang dikehendaki oleh setiap manusia yaitu menjadi sosok pribadi yang merdeka. 

     

    Kemerdekaan inipun sejatinya merasuk dan bersemayam pada insan-insan yang berada di ruang-ruang pendidikan. Setiap guru memiliki kecenderungan untuk menjadi sosok terbaik dengan berbagai macam potensi yang dimilikinya sebagai pelayan yang dapat melahirkan insan-insan unggul.

     

    Pemerintah sangat paham betul tentang bagaimana cara mengelola pendidikan yang berbasis pada keberagaman latar belakang peserta didik, baik itu latar belakang sosial, ekonomi serta potensi yang harus dilayani dengan adanya kurikulum yang sesuai/adaptif.

     

    Melalui Kurikulum Merdeka, pemerintah sejatinya sedang berusaha untuk mengarahkan agar para pendidik dan tenaga kependidikan khususnya guru memiliki sebuah kemasan kinerja yang paling baik tentang bagaimana caranya menghadirkan sosok peserta didik yang akan menjadi dirinya sendiri yang didalamnya melekat sebuah potensi yang sangat luar biasa sesuai minat dan bakatnya. 

     

    Esensi dari Kurikulum Merdeka ini adalah Merdeka Belajar.

    Merdeka Belajar merupakan konsep yang dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Dengan adanya keberagaman minat dan bakat inilah maka tolok ukur yang dipakai untuk penilaian pun tidak sama Setiap anak itu pada dasarnya memiliki rasa ingin tahu dan keinginan belajar, hal inilah yang menjadi dasar utama dari upaya entitas pendidikan untuk dapat membimbing setiap peserta didik dalam upaya merawat semangat belajarnya. 

     

    Merdeka Belajar merupakan terobosan untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul melalui kebijakan yang menguatkan peran seluruh insan pendidikan. Kebijakan ini diimplementasikan melalui empat upaya perbaikan.

     

    Pertama, perbaikan pada infrastruktur dan teknologi, artinya harus ada pemetaan dari penyiapan daya dukung terhadap aplikatif dari visi-misi sekolah yang tidak terlepas dari realisasi program Kurikulum Merdeka tersebut. Satuan Pendidikan Merdeka dari segala keterbatasan daya dukung untuk menghadirkan mimpi-mimpi itu (visi-misi). 

     

    Kedua, perbaikan kebijakan, prosedur, dan pendanaan, serta pemberian otonomi lebih bagi satuan pendidikan. Satuan Pendidikan idealnya memiliki keleluasaan/kemerdekaan dalam mengelola anggaran sesuai dengan target-target yang diharapkan dapat dicapai dengan segala potensi yang ada di satuan pendidikan tersebut.

     

    Ketiga, yakni perbaikan kepemimpinan, masyarakat, dan budaya. Kepemimpinan yang memberikan ruang-ruang kemerdekaan satuan pendidikan dalam memperkaya khasanah perbaikan pelayanan pendidikan serta iklim budaya masyarakat yang mendukung percepatan dalam melahirkan produk pendidikan terbaik sesuai dengan komitmen bersama yang dibangun secara sinergis dan kolaboratif. Menghadirkan iklim kepercayaan masyarakat terhadap satuan pendidikan tentang pemetaan pengelolaan pendidikan. 

     

    Keempat, melakukan perbaikan kurikulum, pedagogi, dan asesmen melalui peningkatan kapasitas dan kapabilitas para PTK sesuai tuntutan kekinian. Satuan Pendidikan haruslah menjadi ruang-ruang bersemainya rasa kemerdekaan yang dibangun dengan komitmen bersama seluruh warga entitas pendidikan termasuk orang tua dan warga masyarakat.

     

    Semua bersepakat dalam bingkai tanggung jawab dan berkontribusi sekecil apapun dalam melahirkan para peserta didik yang unggul lahir dan bathin, berkarakter mulia dan menjadi pribadi merdeka bertanggung jawab. 

     

    Rahmat Suprihat SPd 

    Aktivis Pendidikan Kota Bandung. (*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Daddy: Patahkan Mitos Gerindra Jabar Jadi Pemenang
    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi
    Membangun Literasi bagi Gen Z
    Hejo Tapi Teu Ngejo
    • Hejo Tapi Teu Ngejo

      PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Selengkapnya..

      • 19 Maret 2024
    Pemilu dan Pewarisan Budaya

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 28 64
      2. Arsenal 28 64
      3. Manchester City 28 63
      4. Aston Villa 29 56
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 33 70
      2 Persib Bandung 33 62
      3 Bali United 33 58