Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
- 25 April 2024 | 13:45:00 WIB
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bogor - Gubernur Jabar Ridwan Kamil meluncurkan program Tapal Desa di Desa Ciampea Udik, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Kamis (11/8/2022).
Tapal Desa kependekan dari Ketahanan Pangan Digital Desa merupakan inovasi dari Dinas Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Jabar yang bertujuan menciptakan ketahanan pangan di tingkat desa dengan membangun leuit atau lumbung padi.
Masing - masing desa akan punya satu leuit yang akan menyimpan pangan hasil panen sebagai persediaan. Ketika krisis pangan datang, seperti yang saat ini banyak dikhawatirkan banyak orang akibat situasi global, leuit dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan warga desa.
Untuk membangun leuit ini, Pemprov Jabar memanfaatkan dana CSR dari perusahaan, BUMN, dan BUMD, di mana setiap leuit diperkirakan akan memakan biaya Rp100 juta. Tahap pertama Pemda Provinsi Jabar akan membangun leuit di 9 desa Kabupaten Bogor. Desa Ciampea Udik akan menjadi pusatnya karena dinilai paling siap.
Leuit yang mengambil filosofi tradisional akan dipadukan dengan teknologi digital kekinian. Setiap pemasukan dan pengeluaran pangan akan dicatat melalui aplikasi digital agar terdata dengan baik. "Pemasukan pangan nanti dicatat, keluar dicatat, mungkin subsidi silang nanti kalau ada krisis juga akan dicatat di aplikasi," ujar Ridwan Kamil.
Kabupaten Bogor menjadi pilot project karena dianggap paling siap dan progresif. Tercatat ada 9 desa yang menyatakan tanahnya sudah siap dibangun leuit. Berdasarkan musyawarah warga masing - masing desa, Ciampea Udik akan menjadi pusat besarnya.
Gubernur berpendapat, manusia sekarang harus belajar kearifan lokal dari kampung kasepuhan seperti Kampung Adat Ciptagelar, di Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Pangan yang merupakan rezeki dari Yang Maha Kuasa ketika panen tidak dihabiskan waktu itu juga tapi sebagian ditabung di dalam _leuit_. Sehingga ketika musim paceklik datang akibat gagal panen karena cuaca atau serangan hama, tidak ada orang kelaparan. "(Pangan) Dari rezeki Allah ini kita sisihkan untuk diri kita sendiri," kata Ridwan Kamil.
Nantinya Tapal Desa akan menyasar sekitar 5.300 desa di seluruh Jabar. Sehingga ini akan menjadi gerakan menghidupkan kembali budaya leluhur yang terinspirasi dari nilai - nilai kesundaan untuk bertahan di era modern seperti sekarang.
Kang Emil berharap seluruh desa di Jabar tangguh dan berbudaya. "Setelah ini kita akan hadirkan di ribuan desa karena ada 5.300 desa yang akan meng-copy konsep ini, nanti kita bangun bersama-sama," pungkasnya.
Desa Penerima Leuit di Kabupaten Bogor:
1. Desa Bojong Jengkol (Kecamatan Ciampea)
2. Desa Ciampea Udik (Kecamatan Ciampea)
3. Desa Jagabita (Kecamatan Parung Panjang)
4. Desa Sadeng (Kecamatan Leuwi Sadeng)
5. Desa Urug (Kecamatan Sukajaya)
6. Desa Malasari (Kecamatan Nanggung)
7. Desa Robak (Kecamatan Rumpin)
8. Desa Rumpin (Kecamatan Rumpin)
9. Desa Cipinang (Kecamatan Rumpin). (*)
jn
0 KomentarPERLU tetap waspada terhadap peredaran uang palsu, terutama pada periode pasca Lebaran seperti Selengkapnya..
MASA angkutan Lebaran 2024 yang KAI Commuter tetapkan selama 22 hari sejak H-10 (31 Maret) s.d H+10 (21 April) telah berakhir. Selengkapnya..
HIRUK pikuk dan berbagai keriuhan melakukan perjalanan mudik tak bisa dirasakan oleh semua orang, salah satunya Agus Selengkapnya..
DIRUT PLN Darmawan Prasodjo memastikan kesiapan layanan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang sudah beroperasi penuh di seluruh Selengkapnya..
BANK bjb memastikan kelancaran layanan perbankan bagi masyarakat yang akan merayakan Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
MASA angkutan Lebaran 2024 yang KAI Commuter tetapkan selama 22 hari sejak H-10 (31 Maret) s.d H+10 (21 April) telah berakhir.
MASA angkutan Lebaran 2024 yang KAI Commuter tetapkan selama 22 hari sejak H-10 (31 Maret) s.d H+10 (21 April) telah berakhir.