free hit counter code Pengusaha Warmindo Terancam Gulung Tikar Bila Harga Mie Instan Naik Tiga Kali Lipat - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Pengusaha Warmindo Terancam Gulung Tikar Bila Harga Mie Instan Naik Tiga Kali Lipat
    Ilustrasi

    Pengusaha Warmindo Terancam Gulung Tikar Bila Harga Mie Instan Naik Tiga Kali Lipat

    • Kamis, 11 Agustus 2022 | 17:27:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNews, Bandung - Pengusaha warung yang menjual mie instan atau warmindo terancam gulung tikar adanya wacana pemerintah menaikkan harga mie instan tiga kali lipat.

     

    Kabar kenaikan mie diutarakan, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu menyatakan, dalam waktu dekat harga mie instan akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.

     

    Kenaikan harga tersebut akibat dampak dari perang antara Rusia - Ukraina terhadap rantai pasok bahan makanan yang tersendat ke Indonesia.

     

    Pemilik warung mie instan only you and mie yang berlokasi di Kota Bandung, Diana Indah Agustin mengatakan jika benar kenaikannya sampai tiga kali lipat tentu akan sangat memberatkan bagi para pedagang mie instan.

     

    Sebab, katanya, saat ini harga mie instan di sejumlah warung sudah mengalami kenaikan Rp500 rupiah dari harga sebelumnya. "Sekarang saja sudah naik rata-rata Rp500 dari harga sebelumnya. harga mie instan rata - rata sudah mencapai Rp3500,"ujar Diana, Kamis (10/8/2022).

     

    Diah mengaku sudah sebulan lalu kabar kenaikan harga dari mie instan tersebar. Iapun bingung mau menjual kepada pelanggan jika harga mie instan naik sampai tiga kali lipat.

     

    "Kaget juga jika sampai (naik) tiga kali lipat jadi Rp20000, saya harus jual berapa ke konsumen nantinya? ujarnya.

     

    Dengan harga sekarang saja, ujarnya, pihaknya sudah akan berencana untuk menaikan harga karena sejumlah bahan seperti cabai, minyak dan beberapa bahan pelengkap lainnya sudah lebih dulu naik.

     

    "Idealnya kan dua kali lipat, tapi masa harus jual mie rebus Rp20000 untuk satu porsinya, bisa protes nanti para konsumennya.

     

    Diana, berharap pemerintah bisa memberikan solusi yang tepat agar para pedagang tidak resah akan wacana ini. Kalaupun harus naik jangan terlalu besar.

     

    "Saya kira naik Rp500 atau maksimal Rp1000 karena jika lebih dari itu sangat berat bagi kami. Lebih bagus lagi tidak naik" tegasnya.

     

    "Saya berharap pemerintah dan pemangku kebijakan lainnya bisa segera turun tangan dan mengatasi persoalan ini" pungkasnya. (*)

     

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir
    Job Fair Diharapkan Bisa Turunkan Pengangguran
    Bey Machmudin: Hati-hati, Marak Investasi Bodong
    UPI Siap Jadi Agen Penggerak Pengelolaan Sampah

    Editorial



      sponsored links