free hit counter code Inovasi Turbin Tenaga Surya dan Angin Terus Dorong Produksi Pangan - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Inovasi Turbin Tenaga Surya dan Angin Terus Dorong Produksi Pangan
    Turbin tenaga surya dan angin hasil inovasi Balai Mekanisasi Pengembangan Pertanian mampu mendorong produksi pangan.

    Inovasi Turbin Tenaga Surya dan Angin Terus Dorong Produksi Pangan

    • Minggu, 17 Oktober 2021 | 05:39:00 WIB
    • 0 Komentar

     

    JuaraNews, Cianjur – Inovasi pengembangan alat mesin pertanian terus dikembangkan Balai Mekanisasi Pertanian Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura. Kali ini balai yang berlokasi di Bojong Picung Kabupate Cianjur ini meluncurkan turbin tenaga angina dan Surya, untuk mendukung produksi pangan.

     

    Peluncuran inovasi turbin angina tenaga surya ini dilakukan Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Ir Dadan Hidayat, MSi dan Kepala UPTD Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian Teguh Khasbudi SH MH. Peluncuran dilakukan di kantor balai tersebut, Kamis (14/10/2021).

     

    Dadan Hidayat menyebutkan, inovasi turbin tenaga angin dan surya ini bermanfaat bagi dua jenis usaha pertanin, yaitu hidroponik dan umum skala luas. Selain usaha pertanian di perkotaan, juga sangat potensial diaplikasikan di selatan Jawa Barat. Wilayah itu dikenal memiliki angin yang besar untuk menggerakan pompa air melalui turbin tenaga angin dan surya ini.

     

    Menurut Dadan Hidayat, turbin tenaga angin dan angin untuk penggerak pompa air ini, lebih efisien dibandingkan pompanisasi yang ketergantungan bahan bakar minyak.

     

    Perangkat turbin tenaga angin dan surya ini merupakan teknologi sumber alternatif yang potensial dan ramah lingkungan, terhadap energi listrik, terutama untuk bidang pertanian.

     

    Dari tampilan turbin tenaga surya ini, tampak merupakan teknologi tepat guna yang dapat dicontoh dan dibuat mandiri oleh masyarakat.“Munculnya aneka inovasi teknologi pertanian di  Jawa Barat diharapkan menjadi salah satu pemacu semangat bagi kalangan muda untuk menggeluti usaha pertanian,” ujar Dadan Hidayat.

     

    Dadan Hidayat juga memperkirakan, jika nantinya teknologi turbin tenaga surya ini menyebar di Jawa Barat dan akan memunculkan pesona terhadap usaha pertanaian daerah ini. “Keberadaan turbin ini bisa menjadi daya tarik pesona bagi wisata pertanian di Jawa Barat. Tampak perpaduan pemandangan pertanian dengan teknologi, dengan nuansa semangat kalangan muda,” ujar Dadan Hidayat.

     

    Dadan Hidayat memberikan apresiasi terhadap inovasi Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian, dengan menilainya sebagai sebuah pemikiran out of the box. Menurut Dadan, Kepala Balai Mekanisasi Pertanian Teguh Khasbudi banyak membawa keberhasilan perubahan dalam Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang dipimpinnya itu.

     

    Sementara itu Teguh Khasbudi mengatakan, turbin angin tenaga angin dan surya ini menghasilkan daya listrik maksimal 48,24 Watt. Putaran turbin yang disebabkan angin diteruskan ke rotor generator. Ada pun generatornya, memiliki lilitan tembaga berfungsi sebagai stator sehingga terjadi gaya gerak listrik.

     

    Menurut Teguh, untuk beberapa wilayah di Indonesia yang memiliki kecepatan angina rata-rata berkisar antara 2 hingga 5 meter/detik, sangat cocok untuk penerapan turbin angina ini. “Sehingga, semakin besar gaya dorong, maka efisiensi turbin juga semakin besar. Turbin angin ini menghasilkan listrik maksimal 45 sampai 50 watt,” ucapnya.

     

    Pemanfataan tenaga listrik dari energi terbarukan seperti listrik tenaga surya dan turbin angin belum terlalu banyak dimanfaatkan dalam budidaya tanaman hidroponik. Terlebih turbin tenaga angin ini bisa bekerja siang dan malam karena bisa bekerja selama ada angin. Sedangkan turbin tenaga suryabdisebutkan solar cellnya mengikuti arah sinar matahari pada pagi, siang, sampai petang.

     

    Masyarakat petani, katanya, dapat membuat sendiri dua inovasi ini biaya sekitar Rp 3 juta. Inovasi ini bisa digunakan untuk mengembangkan usaha pertanian hidroponik. (*)

    Oleh: ude gunadi / ude

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bank bjb Perkuat Sinergitas dengan TNI AL
    PLN Galang Kolaborasi Wujudkan Transisi Energi
    Italia Tawarkan Mesin saat Tekstil sedang Lesu
    SBN Ritel  ST013 dengan Imbal Hasil Hingga 6.50%
    bank bjb Dukung Ekonomi Desa

    Editorial



      sponsored links