free hit counter code Mengelola Harapan: Refleksi Praktik Pendidikan dan Budaya - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Opini


    Mengelola Harapan: Refleksi Praktik Pendidikan dan Budaya
    (istimewa) Sampul Buku Mengelola Harapan

    Mengelola Harapan: Refleksi Praktik Pendidikan dan Budaya

    • Selasa, 5 Oktober 2021 | 23:25:00 WIB
    • 0 Komentar

    MENURUT Visi Indonesia 2045, Indonesia ke depan memerlukan kombinasi sumberdaya manusia (SDM) yang unggul dan masyarakat yang berbudaya, religius, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika.


    Untuk itu, pembangunan SDM dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) menjadi pilar pembangunan. Visi tersebut juga memetakan pembangunan SDM dan penguasaan Iptek secara lebih komprehensif yang mencakup strategi jangka panjang pembangunan bidang kesehatan, pendidikan, Iptek, serta kebudayaan dengan berbasis pada dinamika kependudukan Indonesia.


    Dinamika masyarakat, termasuk demografinya, mensyaratkan generasi bangsa yang sehat fisik, mental, dan sosial yang ditopang dengan penguasaan Iptek sehingga mampu menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, pemercepat pengentasan kemiskinan dan pemerkecil kesenjangan kemajuan keadaban dan peradaban antarkelompok pendapatan penduduk.


    Gizi yang seimbang dan kesehatan yang sempurna menjadi conditio sine qua non (syarat mutlak) untuk selanjutnya dipoles dengan pendidikan yang bermutu yang mampu melonjakkan kualitas hidup masyarakat. Sekaligus menciptakan warga negara yang baik serta mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat.


    Sementara itu, Iptek menjadi penghela utama pembangunan di masa depan yang berdampak pada perekonomian dan perubahan sosial budaya masyarakat. Dalam konteks makro, konfigurasi masyarakat Indonesia yang majemuk dengan keanekaragaman budaya menjadi modal dasar untuk membangun negara-bangsa yang unggul, maju, modern, sejahtera, berkarakter kuat, dan bermartabat.


    Visi Indonesia 2045 merupakan tekad sekaligus harapan bangsa Indonesia ke depan yang perlu dimulai sejak saat ini, sejak anak usia dini, bahkan sejak persiapan kehamilan. Di sanalah, Menyemai Harapan menjadi titik tolak sehingga menjadi bagian pembuka Buku Bunga Rampai ini. Harapan untuk memperkenalkan sains sejak dini, dengan pembelajaran yang singkat dan padat serta efektif berbasis konsentrasi siswa menjadi kunci.


    Keikutsertaan orang tua dengan senantiasa mengantar sekaligus mendampingi anaknya sambil terus belajar menjadi orang tua menjadi keniscayaan sebagaimana semangat Merdeka Belajar. Untuk itu, di samping penguatan kualitas guru dengan Guru Penggerak, peningkatan keterampilan menjadi orang tua menjadi keniscayaan sehingga seni belajar menjadi orang tua perlu terus dikembangkan, secara khusus Ibu menjadi jangkar penting dalam penyiapan SDM yang berkualitas.


    Untuk melanjutkan pengasuhan keluarga, pendidikan prasekolah sangat penting dalam menyiapkan anak-anak untuk lebih siap belajar dalam sistem pendidikan formal. Pembangunan desa yang semakin masif memberikan harapan besar, di mana pembangunan desa dapat berdampingan dengan pengembangan pendidikan anak usia dini (PAUD).


    Persemaian harapan perlu terus diberi asupan dan penyemangat, sebagaimana diulas di Bagian 2 yang mengulas upaya Memupuk Harapan yang dimulai dengan memupuk budaya baca sejak dini agar di saat remaja, pencapaian PISA Programme for International Student Assesment) dalam membaca mengalami peningkatan.


    Untuk itu, perlu model pembelajaran baru yang lebih mudah dan efektif dalam meningkatkan kompetensi siswa. Di samping itu, pembelajaran kolaboratif perlu digalakkan, sehingga terjadi pemerataan kompetensi siswa sekaligus mengelola kompetisi secara lebih sehat.


    Untuk itu, konsep juara di sekolah juga perlu menyeimbangkan antara aspek kognitif-akademik dengan karakter peserta didik. Inovasi Pembelajaran juga tetap relevan dan keyakinan untuk bisa maju juga menjadi penting, sehingga perlu memotivasi bahwa kepandaian merupakan suatu yang bisa berubah asalkan tekun.


    Harapan dipupuk agar berkelanjutan, Bagian 3 membahas bagaimana ikhtiar Membangun Harapan sehingga bencana pandemi Covid-19 memberi hikmah maju bersama dan berkontribusi dalam Menekan Kesenjangan Pendidikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).


    Kebijakan afirmatif dan perkuatan sekolah swasta menjadi penting dan relevan untuk meningkatkan perwujudan mencerdaskan kehidupan bangsa, tanpa membedakan satuan pendidikannya. Kita bisa belajar Potret Pendidikan China yang mampu membangun sistem pendidikan yang bermutu. Hal penting lainnya, upaya meningkatkan kebekerjaan lulusan melalui Strategi Meningkatkan Kebekerjaan Lulusan PT (Perguruan Tinggi).


    Di dalam Bagian 4, membahas Menata Harapan untuk menyinergikan pola sikap dan perilaku warga bangsa yang lebih modern dan kosmopolit. Pentingnya silaturahmi menjadi penting untuk menjembatani realitas kebhinekaan agar menjadi berkah.


    Tentu saja sebagai bangsa yang berbudaya luhur, rasa hormat pada yang lebih tua dan kasih sayang terhadap yang muda diurai dalam memuliakan lanjut usia. Budaya luhur ini diselaraskan dalam wujud tradisi idul fitri bernuansa nusantara dalam topik Trilogi pesan tradisi lebaran. Beragam ikhtiar pembangunan tentu saja masih menyisakan masalah bersama yang perlu ditata secara bergotong-royong, untuk itu, pembahasan Kompromi dengan realitas dan Menangkal ekstremisme menjadi semakin relevan.


    Bagian 5 Merawat Harapan mencakup bagaimana beragam nilai-nilai dan pesan keagamaan mengejawantah dalam praktik sosial. Di samping mengulas aspek ibadah ritual, Bagian 5 juga memperbincangkan pesan sosial keagamaan berupa: Menyemai jembatan peradaban lintas bangsa dan budaya; menyelami adanya Oase keberagamaan selama di perantauan.


    Pesan sosial lain yang berdimensi ekonomi adalah topik pembahasan Berutang: berkah atau bencana; dan bagaimana spirit keagamaan bisa menjadi energi positif untuk membangun peradaban yang berbasis kesungguhan dan ketulusan.


    Harapan yang telah disemai, dipupuk, dibangun, ditata dan dirawat perlu juga ditebar dengan menyelami pengalaman dan penelusuran bagaimana peradaban besar bisa bertahan cukup lama, dan juga kejatuhannya. Bagian 6 dimulai dari: Groningen: Harga Kaki Lima Kualitas Bintang Lima; kota Multibahasa yang tepat berlokasi di Episentrum Eropa, Brussel; kota Bruges sebagai Episentrum Eropa Abad Pertengahan; Bayern Munchen yang merupakan sisa kedigjayaan Bavaria, Jerman. Jejak Islam di Eropa juga menarik untuk diselami dari mulai Gibraltar, Gerbang Thariq bin Ziad ke Eropa; juga Napaktilas Jejak Kejayaan Imperium Usmani; dan menikmati mahakarya dinasti Muslim di Eropa, Granada dan menyusuri sebuah kastil terindah di Eropa, Alhambra.


    Khazanah pengetahuan Islam dan Eropa akan semakin diperkaya dengan munculnya peradaban dunia dari Asia yang mulai mengglobal dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan dan promosi Korea Pop (K-Pop) yang mengharu biru kaum muda di berbagai belahan dunia.


    Untuk itu, menjadi penting dan sangat bermanfaat untuk mengelaborasi pengalaman: Belajar dari Korea Selatan, dan bagaimana membangun e-Government dengan belajar dari pengalaman Korea Selatan yang menjadi salah satu negara yang sukses mempraktikkan transformasi digital. Di samping itu, Korea terus melakukan transformasi dan reformasi; salah satu yang penting untuk dieksplorasi adalah Reformasi Jaminan Sosial di Korea Selatan.


    Penulis menginsafi apa yang telah digapai terkadang tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Di sanalah, harapan menjadi perisai untuk mengadang rasa putus asa. Di sinilah kehadiran buku Mengelola Harapan ini menjadi relevan. Berasal dari artikel media yang terserak dipoles dengan penuturan yang populer sehingga renyah untuk dibaca dan mudah dicerna.


    Semoga buku ini menambah khazanah pengetahuan dan pengalaman, serta mampu memotivasi untuk mewujudkan Indonesia Maju. (*)

     

     

    Tatang Muttaqin PhD

    Direktur Pendidikan Tinggi dan Iptek
    Kementerian PPN/Bappenas

     

     

    *) Buku Mengelola Harapan telah tersedia di marketplace, seperti Tokopedia dan Shopee

    den

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Daddy: Patahkan Mitos Gerindra Jabar Jadi Pemenang
    LKPJ Jabar 2023: Prestasi dan Masa Transisi
    Membangun Literasi bagi Gen Z
    Hejo Tapi Teu Ngejo
    • Hejo Tapi Teu Ngejo

      PROVINSI Jawa Barat memilik Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2015 Tentang Pengelolaan Jasa Lingkungan Hidup. Perda tersebut didasari Undang-Undang Selengkapnya..

      • 19 Maret 2024
    Pemilu dan Pewarisan Budaya

    Editorial



      Klasemen Liga Dunia

      Tim M Point
      1. Liverpool 28 64
      2. Arsenal 28 64
      3. Manchester City 28 63
      4. Aston Villa 29 56
      Tampilkan Detail

      Klasemen Liga Indonesia

      Tim M Point
      1 Borneo FC 31 70
      2 Persib Bandung 31 56
      3 Bali United 31 52