Markas Judol Raup Ratusan Juta Berkedok Toko Kain
- 22 November 2024 | 16:38:00 WIB
POLISI menggerebek Markas pemasaran judi online (judol) yang berlokasi di Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
POLISI menggerebek Markas pemasaran judi online (judol) yang berlokasi di Kelurahan Situsaeur, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Garut – Program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus berprogres. Tahapan demi tahapan dilalui dengan menerapkan prinsip kehati-hatian. Tujuannya agar program tersebut berjalan optimal.
Direktur Utama PT Agro Jabar Kurnia Fajar menyatakan, selaku offtaker atau pembeli komoditas peserta petani milenial, pihaknya pun menerapkan prinsip kehati-hatian. Terutama dalam menentukan komoditas yang diproduksi peserta petani milenial. "Kami mencari produk-produk yang mampu bersaing di pasaran, sehingga kami membuat bisnis model dengan komprehensif untuk program Petani Milenial," kata Kurnia di Kebun Wanaraja, Kabupaten Garut.
Menurut Kurnia, pemilihan komoditas yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar menjadi faktor utama menyukseskan program Petani Milenial. Jika pasar sudah dipastikan, PT Agro Jabar langsung membuat analisa usaha tani.
"Itu semua dilakukan agar pendapatan peserta Petani Milenial bisa sesuai atau melebihi besaran yang diharapkan. Itu yang kami lakukan dalam menentukan komoditas untuk petani milenial," ucapnya.
Prinsip kehati-hatian dilakukan PT Agro Jabar agar Petani Milenial tahap I berjalan maksimal. Sebab, keberhasilan pada tahap I akan menentukan bagaimana program Petani Milenial berjalan pada tahap-tahap berikutnya.
Kurnia mengatakan, proses asesmen yang dilakukan oleh PT Agro Jabar sangat panjang. Salah satunya mendengarkan banyak saran dari banyak pihak, sehingga keputusan yang diambil PT Agro Jabar efisien, efektif, dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ini tidak boleh gagal. Kenapa? Karena kegagalan di tahap pertama ini akan menyurutkan di tahap kedua. Tetapi kesuksesan tahap ini, akan menjadi pemantik semangat untuk tahap-tahap berikutnya dan mudah direplikasi maupun diduplikasi," tuturnya.
Dalam program Petani Milenial, PT Agro Jabar sudah menentukan komoditas apa yang akan dibeli. Untuk sektor pertanian, PT Agro Jabar akan menjadi offtaker komoditas tanaman hias. Di sektor peternakan, PT Agro Jabar menjadi pembeli hasil komoditas petani milenial ternak puyuh.
Sedangkan di sektor perikanan, PT Agro Jabar merupakan offtaker komoditas ikan nila. Kurnia menuturkan, untuk komoditas tanaman hias, nantinya akan diekspor ke enam negara di Eropa.
"Tanaman hias ini InsyaAllah akan ekspor ke enam negara. Kami juga sudah ada pesanan yang sangat banyak untuk tanaman hias. Tanaman hias yang diekspor bukan tanaman hias yang ramai dibicarakan di sini, tetapi yang menjadi kebutuhan masyarakat di Eropa," katanya.
Sebagai offtaker, kata Kurnia, PT Agro Jabar pun akan melakukan pendampingan secara intensif kepada peserta Petani Milenial. Pendampingan ini dilakukan agar petani milenial tidak mengambil keputusan yang salah manakala terjadi masalah saat menjalankan usahanya.
"Kami memutuskan ada pendampingan dari PT Agro Jabar. Setiap proses yang terjadi dari harus kami ketahui. Sehingga persoalan bisa ditanggulangi dan diambil keputusan. Tujuannya supaya tidak ada keputusan yang terlambat," ucapnya. (*)
ude
0 KomentarBANK bjb terus memperkuat kolaborasi strategis untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis sekaligus memberikan kontribusi nyata di berbagai Selengkapnya..
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Selengkapnya..
DI tengah lesunya tekstil di Indonesia, Italian Trade Agency (ITA) bekerja sama dengan Asosiasi Pertekstilan Indonesia Selengkapnya..
INVESTASI kini menjadi salah satu langkah penting untuk mencapai kestabilan finansial dan kesejahteraan di masa Selengkapnya..
Transaksi non-tunai kini semakin menjadi bagian esensial dalam pengelolaan keuangan, baik di sektor publik maupun Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
PLN terus menggalang kolaborasi global demi mendukung upaya Pemerintah dalam mewujudkan transisi energi di Tanah Air.