JuaraNews, Bandung - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Barat dan BRI Life menjalin kerja sama untuk memproteksi atlet Pelatda PON XX Jabar. Sebanyak 885 atlet yang tergabung dalam Pelatda PON itu akan mendapat perlindungan jaminan kesehatan, terhitung sejak 1 Juni 2021 sampai 1 Januari 2022.
Kesepakatan kerja sama dituangkan dalam penandatanganan MOU antara KONI dan BRI Life di Bandung, Rabu (2/6/2021). Kesehatan para atlet dicover perusahaan asuransi jiwa nasional yang merupakan anak perusahaan BRI.
Kerjasama kedua pihak ditandatangani Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin dan Coorporate Head BRI Life Pusat David Victor. Penandatangan disaksikan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Jawa Barat Engkus Sutisna, jajaran pengurus KONI Jabar, jajaran manajemen BRI Life, serta perwakilan atlet Pelatda PON XX Jabar.
Kepada wartawan Ketua Umum KONI Jabar Ahmad Saefudin mengatakan, pihaknya tak mengharapkan atlet cidera apalagi celaka, namun mereka sangat memerlukan jaminan kesehatan dalam menjalani program PON XX di Papua nanti. Program ini, katanya, sebelumnya sudah masuk agenda KONI Jabar untuk kelangsungan suksesnya PON XX di Papua.
"Pelatda PON XX Jawa Barat berkekuatan 825 atlet pelatih maupun mekanik, dengan program jaminan kesehatan yang di cover oleh perbankan itu sangat membantu capaian prestasi atlet," kata Ahmad kepada wartawan.
Sementara itu Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Provinsi Jawa Barat Engkus Kusnadi mengatakan, aktivitas olahraga memiliki resiko-resiko tertentu yang mengakibatkan cidera. Dengan adanya jaminan kesehatan, kata Engkus, para atlet tak perlu lagi berpikir soal kesehatan sehingga mereka bisa fokus bertanding secara profesional. "Nantinya para atlet bisa berkontribusi bagi pencapaian prestasi di PON XX di Papua," kata Engkus.
Sementara itu, Coorporate Head BRI Life Pusat David Victor mengatakan, kerja sama dengan KONI Jabar merupakan yang pertama kali dalam memberi jaminan kepada para atlet. Jaminan bukan hanya karena faktor resiko kecelakaan saat berlating dan bertanding, namun juga memberi kesehatan secara lengkap.
Jaminan kesehatan yang diberikan mulai dari santunan tutup usia, santunan perawatan di rumah sakit baik rawat inap maupun rawat jalan, hingga memberikan cover terkait resiko saat latihan seperti cacat atau resiko lainnya. “Besarannya kita pakai kelas kamar untuk perawatan di rumah sakit. Dalam enam bulan, biaya rawat inap yang ditanggung yakni Rp 500 ribu untuk harga kamar termasuk semua pemeriksaan. Lalu untuk rawat jalan, kita cover Rp 4,950,000 untuk peserta serta santunan resiko tutup usia sebesar Rp25 juta,” jelas David. (*)
Oleh: ude gunadi / ude
0 Komentar