Eliya Susilowati Prof Pertama Poltekesos Bandung
- 25 April 2024 | 13:45:00 WIB
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
ELIYA Susilowati Jadi guru besar atau profesor pertama Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung.
PEMILIHAN Umum Legislatif (Pileg) 2024 di Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah menghasilkan sejarah baru.
JuaraNews, Bandung – Besok mulai memasuki bulan Ramdhan 1442 Hijriah. Seluruh umat Islam di dunia melaksanakan ibadah puasa selama satu bulan penuh. Umat menyambut puasa sebagai ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah swt.
Agar puasa kita tetap sehat, baiknya memperhatikan kebiasaan makan saat buka puasa atau sahur. Perubahan pola makan dari tidak puasa ke puasa, memerlukan pemahaman tersendiri tentang puasa ini. Terutama makanan yang dikonsumsi saat buka puasa dan makan sahur.
Cara berbuka puasa ini sebenarnya sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Annas bin Malik misalnya, dalam hadis yang diriwayatkan At Tirmidzi menyebutkan, Rasulullah Saw. membatalkan puasanya dengan ruthob (kurma basah atau yang baru dipanen), atau dengan Thamr (kurma kering). Kalau keduanya tak ada, Rasulullah membatalkan puasanya dengan air putih.
Dalam perspektif kesehatan, sebaiknya buka puasa didahului dengan buah-buahan. Buah kurma akan lebih mantap, terutama kurma basah seperti yang dicontohkan Rasulullah. Atau kurma kering pun baik juga. Yang terpenting buah yang dikonsumsi manis, tidak asam.
Rasa manis pada kandungan buah akan cepat energi yang hilang akibat berpuasa selama seharian. Itu sebabnya Rasulullah pun menyerukan agar buka puasa dimulai dengan yang manis, agar tenaga kita pulih kembali.
Setelah berbuka, dahulukan shalat Mahgrib. Jangan dibiasakan setelah membatalkan puasa langsung makan nasi dan yang lainnya. Beri waktu 15-20 menit untuk menyantap makanan berat alias nasi dan kawan-kawan. Pola makan seperti ini akan menghindari dari rasa ngantuk saat menjalankan ibadah shalat Isya dan Taraweh.
Rasa ngantuk biasanya terjadi karena makanan yang berlebihan saat berbuka puasa. Atau bisa juga terjadi karena membatalkan puasa dengan kolak yang melibatkan gula dalam kandungannya. Gula yang terdapat dalam gula bisa mengakibatkan glukosa tinggi saat malam beranjak larut dan menjadi ngantuk. Karena itu hindari makanan bergula dan makanan berlebihan. (*)
ude
0 KomentarSALAH satu cara yang efektif untuk mengatasi lemak pasaca lebaran adalah dengan melakukan olahraga yang dapat membakar Selengkapnya..
TATAR Sunda atau suku Sunda adalah salah satu kelompok etnis yang berasal dari bagian barat Pulau Jawa yang disebut dengan tanah Selengkapnya..
KEPALA Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit - penyakit Selengkapnya..
MERAWAT sebuah kendaraan klasik seperti Vespa bukanlah hal yang mudah. Selain memerlukan pengorbanan biaya, tenaga, dan Selengkapnya..
SAAT Hari Raya Idul Fitri atau lebaran biasanya banyak makanan menggugah selera yang Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
SALAH satu cara yang efektif untuk mengatasi lemak pasaca lebaran adalah dengan melakukan olahraga yang dapat membakar kalori.