free hit counter code Ekonomi Jabar Diprediksi Baru Normal Kembali pada 2025 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


  • Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman
    Pendakwah Harus Ikuti Perkembangan Zaman
    • 24 April 2024 | 15:29:00 WIB

    SEORANG pendakwah harus memiliki kekuatan yang menopang perjalanan dakwahnya. Termasuk kemampuan memanfaatkan fasilitas yang saat ini ada.

Opini


    Ekonomi Jabar Diprediksi Baru Normal Kembali pada 2025
    (net) (ilustrasi)

    Ekonomi Jabar Diprediksi Baru Normal Kembali pada 2025

    • Selasa, 6 Oktober 2020 | 18:31:00 WIB
    • 0 Komentar

    JuaraNws, Bandung - Kajian Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar) Universitas Padjadjaran (Unpad) menyebutkan, ekonomi Jabar akan kembali normal atau sepenuhnya pulih dari dampak pandemi global Covid-19 pada 2025.

     

    Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang juga Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar berujar, kajian pemulihan ekonomi yang dilakukan InJabar bisa menjadi kebijakan Pemprov Jabar, asalkan terdapat indikator untuk mengukur keberhasilan mulai dari tahap penyelamatan ekonomi hingga penormalan.

     

    "Dalam prosesnya ada indikator-indikator untuk mengukur apakah rencana penyelamatan hingga penormalan (ekonomi) ini berjalan dengan lancar," kata Emil serusai menerima audiensi jajaran InJabar Unpad di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (6/10/2020).

     

    Kajian InJabar menyebutkan bahwa ekonomi Jabar akan pulih sepenuhnya melalui 3 tahap. Tahapannya adalah penyelamatan ekonomi di tahun 2020-2021, pemulihan ekonomi pada 2022-2023, hingga penormalan ekonomi pada 2024-2025.

     

    Kepada InJabar, Kang Emil menitipkan agar kajian tersebut harus bisa menjadi kebijakan yang dimonitor melalui scoring implementasi.

     

    "(Kajian) ini jangan hanya teori saja, tapi jadi kebijakan yang bisa di-monitoring. Karena setiap kebijakan turunannya itu harus ada scoring, apakah sudah baik dilaksanakan atau masih kurang," ujarnya.

     

    Selanjutnya, pembahasan mengenai langkah pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan di Jabar akan dilakukan lebih mendalam bersama Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar dan perangkat daerah terkait lainnya.

     

    Jabar sendiri memiliki 7 potensi ekonomi baru pasca-Covid-19, yaitu: meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok; swasembada pangan; swasembada teknologi; mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan; digital ekonomi; penerapan ekonomi berkelanjutan; dan (7) pariwisata lokal.

     

    Injabar sendiri merupakan lembaga kepakaran di bawah Unpad yang didirikan pada Maret 2020 untuk untuk memfasilitasi implementasi hasil riset sebagai dasar pengambilan kebijakan. Injabar menjadi think tank penyusun dan pengambil kebijakan untuk pembangunan daya saing dan kesejahteraan masyarakat Jabar.

     

    Kerja sama Pemprov Jabar dengan InJabar Unpad merupakan bagian dari semangat kolaborasi dari akademisi untuk membangun Jabar. Hal itu pun sesuai dengan visi ‘Jabar Juara Lahir Batin melalui Inovasi dan Kolaborasi’.

     

    "InJabar ini lembaga think tank para pemikir yang dititipkan di Unpad, semua masukannya adalah bagian dari bentuk kolaborasi Pentahelix," tutur Emil.

     

    Menurut Direktur Utama InJabar Unpad Keri Lestari Dandan, pihaknya memiliki sejumlah program pengendalian pandemi sekaligus aktivasi ekonomi.

     

    "Salah satu strateginya adalah menggunakan sebanyak mungkin produk ekonomi Jabar yang punya potensi pemulihan kesehatan, misalnya menggunakan alat kesehatan yang dikembangkan di Jabar sehingga penanganan kesehatan terjadi, ekonomi pun berjalan," kata Keri.

     

    Dia menambahkan, pariwisata juga bisa dimaksimalkan untuk mendorong ekonomi. InJabar pun telah membuat pelevelan berwisata di Jabar yang dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan tetap memperhatikan penanganan pandemi.

     

    "Jadi intinya harus ada keseimbangan tidak hanya pemulihan ekonomi saja tapi kesehatan diabaikan, tapi harus berjalan bersama oleh karena itu kami mempunyai kajian untuk pemulihan ekonomi dan mitigasi risiko kesehatan," ucap Keri.

     

    Terkait 3 tahapan penyelamatan ekonomi mulai 2020 hingga penormalan ekonomi di 2025, Keri menegaskan, pihaknya memaparkan strategi kepada gubernur. "Tiga tahapan ini kita sudah sampaikan strateginya apa saja," ucapnya.

     

    InJabar dan Kemenkes Kerja Sama Kembangkan Mobile Lab BSL-2
    Selain menyampaikan kajian pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan dalam audiensi dengan Gubernur Jabar, InJabar Unpad juga melaporkan telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam mengembangkan Mobile Laboratory Biosafety Level-2 (Mobile Lab BSL-2) untuk pengetesan Covid-19 dan tracing massal.

     

    Keri menjelaskan, dalam Mobile Lab BSL-2 ini terdapat main room yang berpisah dengan anteroom dan dilengkapi dengan sistem interlock yang menjamin tidak terjadi kebocoran terhadap lingkungan sekitar.

     

    Prototipe Mobile Lab BSL-2 telah selesai dibuat di Kota Cimahi dan sudah ditinjau pihak Kemenkes RI. "Sekarang sedang proses pembuatan kontrak penyediaannya," tambah Keri.

     

    Mobile Lab BSL-2 inovasi Jabar ini pun tengah dalam proses sertifikasi di Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes) dengan opsi sertifikasi internasional di Singapura. Pihaknya juga masih dalam kerja sama dengan Kemenkes RI untuk mengadakan aplikasi bernama Indonesia Test Trace and Isolation (ITTI) di Mobile Lab BSL-2. Aplikasi ini akan menjadi basis data untuk algoritma penanganan Covid-19. Pada saat tes dan trace massal, terdapat dua data yang dimilili yakni data positif dan negatif.

     

    "Data postif kemudian dibagi dua lagi, yang memiliki gejala Covid-19 langsung masuk ke rumah sakit rujukan dan yang tanpa gejala akan diisolasi mandiri terpimpin yaitu melalui pemanfaatan IT yang didampingi oleh tenaga kesehatan. Kemudian yang negatif akan diberikan pilihan divaksinasi atau tidak," kata Keri.

     

    Keri berharap, aplikasi berbasis Android ini dapat membantu penanganan Covid-19 secara terpimpin dan sistematis. "Semua inovasi ini (nantinya) tidak hanya digunakan di Jabar, tapi untuk penanganan COVID-19 secara nasional bersama Kemenkes," pungkasny. (*)

     

    Oleh: JuaraNews / jar

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Cerita Pegawai PLN Tak Mudik Demi Amankan Listrik
    Dirut PLN Lakukan Inspeksi SPKLU Jalur Mudik
    Layanan Operasional Terbatas & Weekend Banking
    Operasi Pasar Ditarget Tuntas pada H-4 Lebaran
    KAI Operasikan 58 Perjalanan di Wilayah 2 Bandung

    Editorial



      sponsored links