Variabel Empirik Dadang-Ali Ungguli Sahrul-Gungun
- 24 November 2024 | 08:13:00 WIB
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
DEMI memenangkan pasangan Dadang Supriatna-Ali Syakieb pada Pilkada Kabupaten Bandung, Relawan Rancage fokus lakukan gerakan dari rumah ke rumah.
JABAR meraih penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) Wiratama 2024 sebagai pemda provinsi terbaik dalam partisipasi pengelolaan sistem transportasi publik.
RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.
JuaraNews, Bandung - Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya meminta Dinkes Jabar untuk segera mengeluarka tunjangan atau insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes).
"Terus terang saya terkejut bahkan merasa prihatin. Untuk itu, saya langsung cek dan ricek serta berkomunikasi langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani," kata Gus Ahad, panggilan akrab Abdul Hadi Wijaya melalui rilisnya, Rabu (29/7/2020).
Usai menghubungi Kadinkes Jabar, anggota dewan dari Fraksi PKS ini mendapatkan beberapa penjelasan. "Jadi, di luar publikasi atau liputan media, alhamdulillah, ternyata Dinkes Jabar sudah bekerja sangat amat keras dalam mengupayakan tunjangan untuk tenaga kesehatan tersebut," ujar Legislator asal Dapil Karawang - Purwakarta ini.
Sebetulnya, kata Gus Ahad, sebelum pandemi Covid-19, yakni Januari-Februari sudah mulai ada pembicaraan untuk perbaikan insentif tenaga kesehatan. Karena, sambungnya, memang ada keluhan terkait keputusan dari kementerian.
"Hal ini diantisipasi dengan adanya konsep kompensasi insentif yang lebih bagus di tingkat Provinsi Jawa Barat. Dan ini berlaku untuk seluruh tenaga kesehatan yang jumlahnya lebih dari 41.200 orang," kata Gus Ahad.
Masalahnya, kata dia, peraturan ini memiliki induk peraturan dari pusat, baik itu Keputusan Menteri atau PP atau yang lebih rendah dari itu.
"Nah ini terjadi beberapa kali perubahan. Dan terakhir itu ada biaya orang kerja (BOK) tambahan. Sehingga dalam formulasi yang nantinya ada dalam APBD Perubahan 2020, Dinkes Jabar diminta membuat usulan baru dengan dua sumber, baik dari provinsi maupun pusat," ujarnya.
Dan ini, kata Gus Ahad, sedang dalam proses akhir, di mana SDM di Dinkes Jabar sedang bekerja keras, bahkan bekerja lembur untuk menyelesaikannya.
Harapannya, lanjut Gus Ahad, awal Agustus ini sudah ada realisasi dari dana-dana yang sudah disiapkan di APBD atau ditambahkan dari dana-dana refocusing.
"Demikian yang dijanjikan Kadinkes Jabar, yakni di awal Agustus ini tenaga kesehatan mendapat pencairan tunjangan. Ini berita gembira bagi para tenaga kesehatan di Jabar," kata Gus Ahad.
Adapun DPRD Jabar, khususnya Komisi V, memberikan apresiasi kepada semua frontliner yang merupakan orang-orang terbaik yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. "Mereka memiliki sumbangsih besar dalam penanganan Covid-19 ini. Bahkan, mereka bekerja dalam skala yang sangat-sangat amat keras, melebihi batas kemampuan manusia normal," ucapnya.
Gus Ahad juga memastikan jika dewan dalam posisi mendukung ketika kesejahteraan para tenaga kesehatan ini terus mengalami perbaikan.
"Jadi mari kita sama-sama mendoakan agar rencana Kadinkes Jabar yang telah disampaikan bisa terealisasi. Saya juga menghaturkan terimakasih kepada jajaran Dinkes yang sudah mengelola semua proses ini, sehingga Jabar dalam menangani COVID-19 punya keunggulan dibandingkan provinsi yang lainnya," tandasnya. (*)
Oleh: ridwan / rid
0 KomentarPEMKOT Bekasi yang digelar di Plaza Pemkot Bekasi Jalan Ahmad Yani diikuti ribuan aparatur pada Jumat, (22/11/2024). Selengkapnya..
EKS calon legislatif DPRD Kota Bekasi dari PSI Kota Bekasi mengalihkan dukungan dari Paslon Risol ke Paslon Nomor 3 Selengkapnya..
PEMERINTAH Kota Bekasi menggelar doa bersama menjelang Pilkada Selengkapnya..
DPD Demokrat Jabar menggelar sosialisasi pemenangan pasangan calon nomor urut 4 di pilkada serentak, Jumat Selengkapnya..
DUA tim Pusdalops PB dari BPBD Provinsi Jawa Barat langsung turun ke lokasi banjir di Kabupaten Selengkapnya..
MAJU kena mundur kena. Peribahasa itu tepat menggambarkan kondisi saat ini, terkait penanggulangan Covid-19.
EKS calon legislatif DPRD Kota Bekasi dari PSI Kota Bekasi mengalihkan dukungan dari Paslon Risol ke Paslon Nomor 3 Ridho
ALIANSI Buruh Bekasi Melawan (BBM) Kota Bekasi menurut upah minimum Kota Bekasi dilaksanakan sesuai putusan Mahkamah Konstitusi (MK).