free hit counter code Dana Insentif Belum Diterima, DPRD Jabar Minta Dinkes Segera Keluarkan Tunjangan Nakes - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Dana Insentif Belum Diterima, DPRD Jabar Minta Dinkes Segera Keluarkan Tunjangan Nakes
    (Foto: Net) Ilustrasi Nakes

    Dana Insentif Belum Diterima, DPRD Jabar Minta Dinkes Segera Keluarkan Tunjangan Nakes

    JuaraNews, Bandung - Wakil Ketua Komisi V DPRD Jawa Barat, Abdul Hadi Wijaya meminta Dinkes Jabar untuk segera mengeluarka tunjangan atau insentif untuk para tenaga kesehatan (nakes).

    "Terus terang saya terkejut bahkan merasa prihatin. Untuk itu, saya langsung cek dan ricek serta berkomunikasi langsung dengan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani," kata Gus Ahad, panggilan akrab Abdul Hadi Wijaya melalui rilisnya, Rabu (29/7/2020).

    Usai menghubungi Kadinkes Jabar, anggota dewan dari Fraksi PKS ini mendapatkan beberapa penjelasan. "Jadi, di luar publikasi atau liputan media, alhamdulillah, ternyata Dinkes Jabar sudah bekerja sangat amat keras dalam mengupayakan tunjangan untuk tenaga kesehatan tersebut," ujar Legislator asal Dapil Karawang - Purwakarta ini.

    Sebetulnya, kata Gus Ahad, sebelum pandemi Covid-19, yakni Januari-Februari sudah mulai ada pembicaraan untuk perbaikan insentif tenaga kesehatan. Karena, sambungnya, memang ada keluhan terkait keputusan dari kementerian.

    "Hal ini diantisipasi dengan adanya konsep kompensasi insentif yang lebih bagus di tingkat Provinsi Jawa Barat. Dan ini berlaku untuk seluruh tenaga kesehatan yang jumlahnya lebih dari 41.200 orang," kata Gus Ahad.

    Masalahnya, kata dia, peraturan ini memiliki induk peraturan dari pusat, baik itu Keputusan Menteri atau PP atau yang lebih rendah dari itu.

    "Nah ini terjadi beberapa kali perubahan. Dan terakhir itu ada biaya orang kerja (BOK) tambahan. Sehingga dalam formulasi yang nantinya ada dalam APBD Perubahan 2020, Dinkes Jabar diminta membuat usulan baru dengan dua sumber, baik dari provinsi maupun pusat," ujarnya.

    Dan ini, kata Gus Ahad, sedang dalam proses akhir, di mana SDM di Dinkes Jabar sedang bekerja keras, bahkan bekerja lembur untuk menyelesaikannya.

    Harapannya, lanjut Gus Ahad, awal Agustus ini sudah ada realisasi dari dana-dana yang sudah disiapkan di APBD atau ditambahkan dari dana-dana refocusing.

    "Demikian yang dijanjikan Kadinkes Jabar, yakni di awal Agustus ini tenaga kesehatan mendapat pencairan tunjangan. Ini berita gembira bagi para tenaga kesehatan di Jabar," kata Gus Ahad.

    Adapun DPRD Jabar, khususnya Komisi V, memberikan apresiasi kepada semua frontliner yang merupakan orang-orang terbaik yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan. "Mereka memiliki sumbangsih besar dalam penanganan Covid-19 ini. Bahkan, mereka bekerja dalam skala yang sangat-sangat amat keras, melebihi batas kemampuan manusia normal," ucapnya.

    Gus Ahad juga memastikan jika dewan dalam posisi mendukung ketika kesejahteraan para tenaga kesehatan ini terus mengalami perbaikan.

    "Jadi mari kita sama-sama mendoakan agar rencana Kadinkes Jabar yang telah disampaikan bisa terealisasi. Saya juga menghaturkan terimakasih kepada jajaran Dinkes yang sudah mengelola semua proses ini, sehingga Jabar dalam menangani COVID-19 punya keunggulan dibandingkan provinsi yang lainnya," tandasnya. (*)

    Oleh: ridwan / rid

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho
    Doa Bersama Untuk Kelancaran Pilkada Serentak
    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan
    BPBD Turunkan Dua Tim Pusdalops ke Lokasi Banjir

    Editorial



      sponsored links