free hit counter code Penyelenggaraan PON Harus Terbebas dari Pandemi Covid-19 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter
Penyelenggaraan PON Harus Terbebas dari Pandemi Covid-19

Penyelenggaraan PON Harus Terbebas dari Pandemi Covid-19

JuaraNews, Bandung – Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX harus terbebas dari pandemi covid-19. Itu yang menjadi alasan utama penyelenggaraan PON diundur ke tahun 2021 dan tetap diselenggarakan di Papua.

 

“Iya.. Penyelenggaraan PON harus bebas dari pandemi covid-19. Keselamatan dan kesehatan altet menjadi yang utama dalam penyelenggaraan PON ini,” kata Ketua Satlak PON dan Wakil Ketua Umum Bidang Pembinaan Prestasi Koni Jabar Yunyun Yudiana dalam acara Obrolan Santai SIWO PWI Jabar di Gedung Koni, Bandung, Rabu (15/7/2020).

 

Ia mengakui, jika Pandemi saat 2021 belum berakhir, bisa jadi penyelenggaraan PON diundur kembali bahkan ditiadakan. Ia mengatakan, tak ada yang tahu kapan pandemi akan berakhir. Bahkan, katanya, ketika PSBB dibuka kembali yang terpapar bertambah sampai ratusan bahkan ribuan orang.

 

Sekalipun demikian, katanya, Koni Jabar telah menyiapkan latihan baik secara sentralisasi maupun secara desantralisasi. Sejak Maret 2020, katanya, pemusatan latihan ini sudah dilakukan namun sejak covid dilakukan secara mandiri di rumah atlet.

 

Sekalipun demikian, katanya, beberapa cabang olahraga tak bisa dilakukan secara mandiri karena menyangkut preforma dari atlet itu sendiri. “Misalnya cabang olahraga angkat besi atau angkat berat. Jika hari ini atlet bisa mengangkat 100 kg, maka tak bisa dia berhenti atau latihan mandiri. Dia harus kontinyu terus latihan,” kata Yunyun.

 

Untuk itulah, kata Yunyun, untuk cabor ini pihaknya melakukan sentralisasi dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan, katanya, dalam pemusatan latihan ini dilakukan penjagaan agar jangan masuk pihak lain.

 

Yunyun menambahkan, memang tak semua cabang olahraga melakukan sentralisasi pemusatan latihan. Terlebih lagi setelah ditetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakala Besar) oleh pemerintah. Koni melakukan seleksi cabang olahraga yang bisa dilakukan secara mandiri atau WFH (work from home) dan yang tetap melakukan sentralisasi.

 

Namun, katanya, setelah dilakukan pemeriksaan kondisi atlet yang melakukan sentralisasi dan yang latihan mandiri di rumah hasilnya atlet sentralisasi lebih prima kondisinya. “Atlet yang latihan di rumah mengalami masalah sakit dengan flu, pilek, ataupun batuk-batuk,” katanya. (*)

ude

0 Komentar

Tinggalkan Komentar


Cancel reply

0 Komentar


Tidak ada komentar

Berita Lainnya


Bey Targetkan Tim Dayung Raih 15 Emas di PON XII
Rugby Jabar Siap Raih Medali di PON Aceh-Sumut
SDN Jambean 2 Pati & SDUT BK Jepara Raih Juara MSC
PB Djarum Cetak Atlet Muda Berkarakter & Tangguh
SMA 18 Bandung Raih Juara Futsal Rasyid Rajasa