free hit counter code 269 Desa di Jabar Berstatus Mandiri - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    269 Desa di Jabar Berstatus Mandiri
    Net Ilustrasi

    269 Desa di Jabar Berstatus Mandiri

    JuaraNews, Bandung - Indeks Desa Membangun (IDM) Jabar  yang menjadi indikator dalam penetapan status desa di Indonesia konsisten meningkat.

     

    Hal itu terlihat dari peningkatan desa berstatus mandiri, dari 98 desa pada 2019 menjadi 269 desa pada 2020. Desa berstatus maju meningkat dari 1.232 jadi 1.632 desa dalam kurun yang sama.

     

    Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPM-Desa) Bambang Tirtoyuliono mengatakan, perbaikan aspek ekonomi, infrastruktur, dan sosial menjadi domain penting untuk 5.312 desa se-Jabar mandiri.

     

    "Bagaimana kami memperbaiki perekonomian desa, supaya potensi desa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Yang kedua, dengan sentuhan inovasi Pak Gubernur (Ridwan Kamil), kami dorong dengan memudahkan aksesibilitas antar desa, antar wilayah. Yang ketiga, kami sentuh aspek sosial," kata Bambang, Minggu (5/7/2020).

     

    Berdasarkan Permendesa No 2 Tahun 2016 tentang IDM, terdapat ratusan indikator yang menentukan status desa. Mulai dari dimensi pelayanan, dimensi kesehatan, akses pendidikan dasar, sampai keterbukaan wilayah terhadap lingkungan ekonomi. Maka, peningkatkan status desa di Jabar koheren dengan peningkatan indikator IDM.

     

    Peningkatan indikator IDM tidak lepas dari inovasi Jabar bernama Desa Juara. Desa Juara memiliki tiga pilar, yakni digitalisasi layanan desa, One Village One Company (OVOC), dan Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa).

     

    Dari tiga pilar tersebut turun sederet program, seperti Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Jembatan Gantung Desa (Jantung Desa), Jalan Mulus Desa, Sapa Warga, dan banyak program lainnya. Program-program itu dirancang salah satunya untuk memangkas ketimpangan gap kemiskinan dan digitalisasi pedesaan dengan perkotaan.

     

    Pada 2019, Pemprov Jabar sudah membangun 22 Jantung Desa yang tersebar di beberapa kabupaten. Jantung Desa dibangun untuk mempermudah akses sekolah dan memperbaiki konektivitas antar desa.

     

    Di sektor perikanan, 1.039 kolam yang menggunakan teknologi smart auto feeder. Lewat teknologi itu, memberi pakan ikan bisa menggunakan gawai. Dampaknya, panen naik dari dua menjadi empat kali dalam setahun. Persentase pendapatan melonjak sekira 30 sampai 100 persen.

     

    "Kami intens mendorong desa untuk bisa mandiri dan terus berinovasi. Dengan kondisi pandemi sekarang, tumbuh kembangnya perekonomian berangkat dari desa," kata Bambang.

     

    Saat ini, sudah tidak ada desa di Jabar berstatus sangat tertinggal. Sedangkan, jumlah desa berstatus tertinggal dan berkembang terus menurun. Desa berstatus tertinggal dari 326 turun jadi 121. Sementara desa berstatus berkembang dari 3.656 turun jadi 3.290.(*)

    bas

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Cawabup Ciamis Meninggal karena Serangan Jantung
    Yod Sebarluaskan Perda PPA di Arjasari Tasikmalaya
    Untung: Hak Mahasiswa Miskin Tak Boleh Hilang
    Dinas BMSDA Diminta Perbaiki Jalan PU Cimuning
    33 Unit Sekolah Baru akan Dibangun di Jabar

    Editorial



      sponsored links