free hit counter code Bencana Hidrometeorologi masih Terjadi Jelang Akhir Juni 2020 - JuaraNews Inspirasi Semangat Muda web stats service from statcounter

Hot News


Jabar Juara


Opini


  • RPJPD JABAR 2025-2045
    RPJPD JABAR 2025-2045

    RENCANA Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan jangka panjang.

    Bencana Hidrometeorologi masih Terjadi Jelang Akhir Juni 2020
    (bnpb.go.id) Ilustrasi

    Bencana Hidrometeorologi masih Terjadi Jelang Akhir Juni 2020

    JuaraNewS, Jakarta -Bencana hidrometeorologi masih terjadimen jelang akhir Juni 2020. Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat kejadian banjir dan longsor di beberapa wilayah nusantara, seperti Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara.

     

    Berdasarkan analisis dasarian ketiga Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), beberapa wilayah masih berpotensi hujan dengan curah hujan menengah hingga tinggi. Beberapa wilayah tersebut teridentifikasi di Pulau Sulawesi, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat. Bahkan hingga awal Juli 2020, wilayah tadi masih berpotensi hujan dengan intensitas menengah.

     

    Pusdalops mendapatkan laporan kejadian banjir di wilayah Sulawesi pada Sabtu (27/6/2020), seperti di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Provinsi Sulawesi Selatan, Kabupaten Kepulauan Taliabu, Maluku Utara, Kabupaten Boalemo dan Pohuwanto, Gorontalo dan Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Ribuan warga terdampak banjir di wilayah-wilayah tersebut, seperti di Lamandau 723 KK, Taliabu 700, Bolaang Mongondow Selatan 220, Boalemo 125 dan Pohuwanto 40.

     

    Berdasarkan analisis dari InaRISK, Indonesia memiliki potensi risiko sedang hingga tinggi untuk bahaya banjir. Jiwa terpapar bahaya ini mencapai 100 juta penduduk di seluruh provinsi. Luas wilayah memiliki potensi terdampak banjir hingga hampir 20 juta hektar. Sedangkan bahaya longsor, wilayah Indonesia memiliki jiwa terpapar hingga 14 juta penduduk dan luas wilayah berisiko mencapai 57 juta hektar di 33 provinsi.

     

    Melihat kondisi hingga awal Juli 2020, masyarakat diimbau untuk tetap siap siaga dalam menghadapi ancaman bahaya, khususnya hidrometeorologi. Kesiapsiagaan berbasis masyarakat sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa. Hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat seperti memetakan wilayah berpotensi banjir dan longsor, serta melihat kondisi tanah di lapangan. Selain itu, curah hujan tinggi dan berdurasi lama dapat berpotensi banjir.

     

    Meskipun potensi bahaya banjir dan longsor masih dapat terjadi, masyarakat juga selalu siap siaga dalam menghadapi potensi bahaya lain, seperti angin puting beliung, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, erupsi gunung api dan pandemi COVID-19 yang masih menjadi ancaman di sekitar. (*)

     

     

     

    Oleh: JuaraNews / ayi

    0 Komentar

    Tinggalkan Komentar


    Cancel reply

    0 Komentar


    Tidak ada komentar

    Berita Lainnya


    Bawaslu Mulai Tertibkan APK di Masa Tenang Pilkada
    Doa Bersama Jelang Pilkada dan Pecahkan Rekor MURI
    Eks Caleg PSI Bekasi Alihkan Dukungan ke Ridho
    Doa Bersama Untuk Kelancaran Pilkada Serentak
    Demokrat Jabar Sosialisasikan Dedi-Erwan

    Editorial



      sponsored links